Drrrrt pesan masuk.
From: Fitri
Saya di depan ruangan Ibu, tolong buka pintunya, Bu!
Meera langsung memeluk Fitri begitu membuka pintu, ia tak tau harus berbagi dengan siapa lagi setelah sandaran hatinya pergi. Ia tak mungkin menceritakan segala kegundahan hatinya pada ibu atau mama Mila, itu hanya akan membuat mereka khawatir.
Fitri mendudukkan Meera di sofa, sambil mengusap air mata bosnya, Fitri berusaha memberi semangat dan dukungan sebagai sahabat.
"Dua sahabat saya pergi untuk selamanya, Fit!" Tangis Meera sudah tak dapat dibendung lagi.
"Ibu pasti pernah dengar, bahwa Tuhan tidak akan memberi cobaan melebihi batas kemampuan hamba Nya? dan Tuhan percaya kalau Ibu pasti mampu melewati semua ujian ini. Masih ada saya yang siap membantu dan mendukung Ibu dalam kondisi apapun. Ibu harus kuat!" Meera tak pernah merasa se-rapuh ini.
"Terima kasih ya, Fit!"
"Badan Ibu dingin, saya buatkan sup ya, sebentar!" Meera mengangguk.
*keesokan harinya