Delapan puluh enam

Ya ... yang paling penting bagi Adrian adalah Meera menjadi miliknya. Ditambah dengan tiga buah hati yang pintar juga lucu-lucu, itu lebih dari cukup.

Puas bernostalgia di taman kota. Sejoli yang selalu nampak serasi itu bergegas pulang, keduanya sudah sangat merindukan anak-anak. Pun bocah-bocah itu. Ibu dan Lita sampai kewalahan menghadapi rengekan si kembar yang biasanya anteng.

"Oma Ibu, papa sama mama kapan pulang?" tanya si sulung pada neneknya.

"Hari ini, Nak. Tunggu, ya. Abang mandi saja dulu. Biar pas mama sama papa pulang, Abang sudah tampan," rayu ibu.

"Iya deh, Abang mandi. Oma tidak perlu membantu, Abang bisa mandi sendiri!" tegasnya. Menurutnya ia sudah besar, sudah tidak perlu lagi bantuan dalam urusan mandi.

Sedangkan Hana dan Lily sudah cantik dan wangi. Mereka mandi terlebih dahulu dibantu Lita. Ya, Farhan memang lebih rewel dibanding kedua adiknya.