" Kamu cantik!" ucap Ben.
" Kamu juga tampan!" balas Venus.
" Tapi kamu tidak pernah tertarik sedikitpun padaku," ucap Ben lirih.
" Come on, Ben! Why me? Masih banyak gadis-gadis yang lebih cantik bahkan lebih kaya dariku. Beside, kamu tahu persis alasannya," tutur Venus. Wajah Ben berubah menjadi kecewa, mendengar penuturan gadis yang sangat dicintainya ini.
" Because they not you, Ven! Aku nggak perduli dengan mereka. Kamu tahu hanya kamu yang aku mau!' jawab Ben sambil memegang pangkal lengan Venus dengan lembut. Venus menatap mata pria dihadapannya itu. Mata Ben menunjukkan kejujuran dan kesedihan secara bersamaan. Venus melepaskan lengan Ben dengan perlahan.
" Please, kalo memang kita berjodoh, kita pasti bersatu, Ben!" ucap Venus.
" Aku akan ke Aussie, Venus! Besok aku berangkat, " ucap Ben. Venus tersentak mendengar ucapan Ben. Hatinya merasa sedih mendengar hal itu, tapi dia berusaha untuk tersenyum.
" Good Luck, Ben! Aku tahu kamu pasti akan menjadi pengusaha yang sukses. Aku selalu yakin!" ucap Venus. Ben sangat kecewa mendengar jawaban Venus. Dia menatap Venus dengan pandangan nanar.
" Aku akan kembali dan mencarimu, kapanpun dan dimanapun kamu, aku akan menemukanmu. I love You Venus!" ucap Ben, lalu dia meninggalkan Venus yang termangu menatap kepergian pria yang telah sangat baik dan perhatian padanya itu.
" Ben! Sorry!" ucap Venus lirih. Tak terasa air matanya menetes dipipinya. Ben telah banyak menolongnya selama kuliah. Disamping Nina, pria itu selalu siap menemani kemanapun Venus pergi. Nina yang dari tadi melihat keduanya dari jauh, segera mendekat begitu Ben pergi.
" Kenapa kamu nggak bilang aja kalo kamu juga cinta sama Ben?" ucap Nina. Venus mengangkat wajahnya dan menatap Nina.
" Kamu tahu persis apa alasannya, Nin! Aku nggak mau menyakiti hati Ben, dia sudah sangat baik padaku," jawab Venus.
" Tapi itu bukan alasan untuk tidak mendapatkan kebahagianmu, Ven," ucap Nina lagi.
" Sudahlah, Nin! Kita nggak usah bahas ini lagi, please! Aku harus konsentrasi dengan cita-cita dan harapan yang sudah aku rencanakan," tutur Venus.
" Kalo memang kita berjodoh, suatu saat kami pasti bersatu," ucap Venus lagi. Lalu mereka meninggalkan Gedung yang sedikit demi sedikit mulai terlihat sepi.