So Sweet

" Close your eyes!" ucap Venus, Calleb memejamkan matanya. Idiot! batin Venus. Nurut aja sama yang aku suruh, batin Venus dengan tersenyum sambil memasangkan dasi. Ini yang kesekian kali dia berhadapan dengan Calleb. Tapi ini yang paling jelas. Tampan! Hidung mancung, rahang kokoh, jambang tipis, bibir merah, seksi! Pengen gigit rasanya, jadi gemes, batin Venus sambil menaikkan dasi Calleb dengan agak kencang, sehingga mengakibatkan leher Calleb agak tercekik.

" Augh!" keluh Calleb lalu membuka matanya.

" Wanna kill me?" tanya Calleb.

" Oops! Sorry! Sengaja!" jawab Venus santai lalu melenggang mengambil tas dan pergi keluar kamar.

" Kapan lo akan maafin gue, Vee?" batin Calleb sedih. Setelah sampai di depan pintu masuk hotel, seorang petugas vallet memberikan kunci mobil Calleb yang sudah diparkir didepan pintu masuk. Calleb membukakan pintu depan dan menatap Venus, yang ditatap terlihat cuek sedang telpon dengan seseorang. Venus melangkahkan kakinya, tapi tidak masuk mobil Calleb, tapi masuk mobil dibelakangnya. Calleb terlihat kecewa, tapi dia hanya bisa diam dan menutup pintu kemudian masuk mobil dan menuju kantor.

" Astaga, Bos!..." belum selesai Gerry dengan kalimatnya, wajah Calleb sudah dipasang sangat menyeramkan. Gerry langsung diam dan mengikuti Bosnya itu. Kemudian mereka menyelesaikan pekerjaan yang terbengkalai. Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

" Lanjut besok!" kata Calleb. Gerry mengangguk, lalu membereskan berkas-berkas yang ada di meja. Calleb memejamkan matanya.

" Disitu saja," ucap Calleb saat Gerry akan membawa pergi nerkas itu. Gerry menatap Bosnya dan meletakkan berkas itu.

" Selamat Malam, Bos!" pamit Gerry. Calleb diam saja. Setelah Gerry pergi, Calleb mengeluarkan ponselnya dan membuka WA Venus. Vee! batin Calleb. Berkali-kali Viola menelpon dan mengirim pesan tapi sama sekali tidak diangkat atau dibacanya. Hatinya gelisah memikirkan cara meminta maaf pada Venus. Baru kali ini ada seorang gadis yang membuat hidup gue amburadul, batin Calleb.

Sementara Venus merasa hatinya brrbunga-bunga, karena menurutnya sekarang Gerry sudah bertekuk lutut dikakinya, kejem banget kata-katanya, batin Venus. Setelah pulang dari hotel tadi, Venus pulang ke kosnya dan tidur, karrna dia merasa sudah lama tidak tidur dengan tenang. Dia terbangun saat jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Astaga? Kamu cewek apa beruang Venus? masak jam segini baru bangun? batin Venus. Venus lalu memasak mie instant dan memakannya dengan lahap. Kemudian dia mandi dengan air hangat. Venus menghidupkan ponselnya yang mati gara-gara lupa di cas. Hmmm, banyak sekali WA dari grup kantor dan grup kampus. Tapi dia tidak menemukan WA dari Calleb. Apa dia pulang ke rumah ato ke hotel? batin Venus. Venus menelpon Hotel Mercury dan menanyakan Calleb, katanya belum kembali, karena kunci kamar masih direcepsionis. Hmmm, apa dia pulang? batin Venus. Tiba-tiba ponselnya berdering, nama Bayu tertera di layar.

Calleb ternyata tidak kemana-mana, dia melanjutkan lembur sampai jam 12 malam. Calleb membereskan semua berkas dan menyimpan dikabinet. Lalu dia membasuh wajahnya di westafel kamarnya yg ada di kantornya. Dia meraba jambangnya yang sudah mulai tumbuh. Viola tidak suka bila jambang Calleb mulai tumbuh, biasanya dia menyuruh segera mencukur. Tapi Calleb sedang malas, dia merebahkan dirinya di ranjang. Dibukanya WA Venus, dia sedang OL, batin Calleb kaget. Lalu dia duduk dan menekan gambar telpon. Sedang dalam panggilan lain? Siapa malam-malam begini telpon? Apa dia punya kekasih? No! Nggak mungkin! batin Calleb. Sekali lagi dia menekan gambar telpon. Masih sama? batin Calleb. Hatinya gelisah, perasaan cemburu memenuhi dadanya, dengan cepat dia berdiri dan mengambil kunci mobil. Seperti orang gila, Callen memacu mobilnya dengan cepat. Setelah sampai didepan pintu gerbang, Calleb keluar dari mobil dan melihat ke arah Kos Venus. Lampunya masih menyala, batin Calleb. Calleb mondar-mandir di depan pintu pagar, sambil menelpon Venus. Dia menggerutu saat Venus masih belum selesai melakukan panggilan.

" Maaf, Pak! Lagi apa, ya?" tanya Satpam rumah. Calleb diam saja.

" Kalo bapak tidak ada perlu, lebih baik bapak pergi, bapak sudah mengganggu ketenangan penghuni Kos," jelas Satpam itu. Tapi sekali lagi Calleb hanya diam. Brengsek juga, nih, orang! batin Satpam itu. Lalu dia membangunkan kawannya dan berniat mengusir Calleb. Venus akhirnya menutup telpon dari Tasya. Cal? batin Venus, saat dia melihat ada panggilan masuk. Nggak bisa tidur kamu? batin Venus. Kayaknya dia sudah telpon berkali-kali, astaga, bisa ngamuk tu orang,batin Venus. Dengan cepat dia menerima telpon Calleb.

" Halo!..."

" Kalo bapak nggak mau pergi? Kita akan lapor ke Polisi,"

Hah? Ke Polisi? Tapi itu kayak suara Mas Juki, batin Venus. Lalu dia membuka gorden jendela, dilihatnya Calleb sedang diusir sama Satpam Kos. Dengan cepat Venus turun.

" Mau pergi, nggak? Apa bapak ini bisu?" tanya Satpam itu.

" Iya, bisu, kali!" sahut yang satu lagi.

" Mas Juki! Mas Mail! Maaf, ini Bos saya. Saya lupa kalo harusnya jam 10 tadi saya ke kantor, karena ada lembur. Maaf ya, mas!" jelas Venus. Lalu Venus memegang tangan Calleb dan keduanya masuk dalam mobil.

" Bisa nggak, sih, nggak bikin keributan? Aku' kan nggak enak sama yang lain!" ucap Venus marah. Calleb diam saja. Dasar Batu! batin Venus. Mobil dibawa Calleb ke sebuah perumahan mewah di perbatasan kota. Setelah sampai disalah satu rumah, Calleb berhenti, lalu Venus keluar dari dalam mobil. Calleb menyusul Venus dan membuka pintu. Venus masuk dan takjub dengan keindahan dalam rumah itu. Kemudian Calleb naik ke atas, Venus mengikuti sambil masih menikmati keindahan rumah itu. Lalu mereka tiba di depan suatu ruangan, Calleb membukanya, Venus masuk, dia kaget, ruangan ini sam persis dengn yang ada di Hotel Mercury. Tiba-tiba Valleb memeluk Venus dari belakang, Venus kaget, tapi di sangat merindukannya. Venus memejamkan mata, melihat Venus diam saja, Calleb memberanikan diri mencium leher Venus. Gadis itu merasakan getaran yang aneh di tubuhnya. Lalu Calleb membalik Venus dan menatap wajah Venus.

" I miss You!" ucap Calleb mesra. Venus seakan tersihir, dia hanya diam saja saat Calleb melumat bibirnya secara lembut, malah dia melingkarkan tangannya ke leher Calleb sambil membalasnya. Keduanya saling memainkan mulut dan isinya juga saling gigit. Kemudian Calleb menghentikan ciumannya saat melihat Venus kehabisan oksigen. Calleb mencium kening, kedua mata dan hidung Venus, Venus memejamkan matanya. Ciuman itu turun ke leher dan meninggalkan tanda kepemilikan Calleb. Bibir dan lidah Calleb berpindah ke tulang selangka Venus. Venus menurunkan dan menggenggam erat tangannya. Calleb meremas perlahan dada Venus yang menyebabkan tubuhnya seperti disengat listrik. Kemudin Calleb menatap Venus yang memejamkan mata dan menggigit bibirnya sendiri.

" Vee!" ucap Calleb, Calleb memanggilku apa? Vee? batin Venus dan mbuka matanya, tubuh Venus masih bergetar akibat sentuhan Calleb. Entah apa yang merasuki Venus, dia lalu mencium bibir Calleb dan tangannya masuk kedalam celana depan Calleb. Calleb kaget merasakan tangan Venus menyentuh miliknya yang tegang di dalam. Dengan cepat, Calleb mengangkat tubuh Venus dan membaringkannya di ranjang. Calleb dengan lembut mencium, menjilat, menghisap seluruh tubuh Venus dan akibatnya Venus dua kali mendapatkan klimaks. Lalu Calleb membuka celananya, miliknya yang dari tadi sudah tegang, segera dia masukkan ke milik Venus. Walau ini sudah kedua kalinya, tapi Venus masih merasakan sakit, walau tidak seberapa, karena Calleb melakukan dengan lembut. Makin lama Calleb mempercepat gerakannya, Venus mendesah keras, dan keluar bersama dengan cairan Calleb. Calleb mencium kening, mata dan hidung Venus sebelum dia berguling kesamping Venus melepas miliknya. Lalu Venus diangkat Calleb.

" Mau apa?" tanya Venus kaget.

" Shower!" jawab Venus. Venus hanya diam saja, kemudian mereka mandi bersama dan melakukannya dua kali lagi. Venus memakai handuk piyama yang ada dilemari, sedang Calleb berdiri memakai handuk saja menghadap westafel. Dia mengoleskan krim cukur di jambangnya. Venus melihatnya, dan langsung duduk didepannya. kakinya terbuka karena badan Valleb ada diantaranya.

" Mau apa?" tanya Venus.

" Cukur!" jawab Calleb.

" Aku lebih suka seperti itu," kata Venus. Calleb menatap Venus, lalu mengelap krim cukur diwajahnya. Setelah bersih, dia melihat posisi duduk Venus.

" You seducing me?" ucap Calleb lembut. Seketika wajah Venus memerah dan segera lari keluar kamar mandi. Dia tidur dengan menggunakan pakaian yang dipakainya dari Kos. Calleb keluar dari kamr mandi dan membuka lemari pakaian, lalu dia mengambil sebuah lingerie hitam dan memberikannya pada Venus.

" Apa ini? Apa kamu masihingin lagi?" tanya Venus datar.

" No! Cukup!" jawab Calleb sambil membuka handuknya dan tampaklah milik Calleb yang...masih tegang!

" Callll! You Idiot!" ucap Venus menutup matanya dengan lingerienya. Kemudian mereka berdua tidur dengan Calleb memeluk Venus dari belakang, meski Venus kurang nyaman dengan lingerie itu yang memperlihatkan bagian-bagian sensitivnya, ditambah ada yang mrngganjal diantara kedua paha belakangnya. Dasar idiot! batin Venus.