Keesokan harinya, pagi pagi sekali saat Satria pergi ke kantor, sebelum ia menuju ke kantornya, ia sempatkan dulu untuk mampir ke rumah Revan dan Kiara, ia ingin bertemu dengan Kiara dan melihat keadaan nya, karna semalam saat ia pulang dari kantor, adik nya Dinda memberitahu kan kalo Kiara sudah pulang ke rumah suami nya dijemput oleh Revan
"pagi bi !", sapa Satria saat bi Jum membukakan pintu rumah Revan
"iya pagi !, kalo gak salah tuan muda ini kakak nya non Kiara dan non Dinda ya ?" balas bi Jum sambil melihat wajah Satria yang tidak asing bagi nya
"iya, benar bi, Kiara nya ada ?" tanya Satria sambil tersenyum ramah
"iya ada tuan, mari silahkan masuk dulu !, saya akan panggilkan non Kiara nya" bi Jum pun mempersilahkan Satria untuk masuk ke ruang tamu, dan Satri pun membalas dengan anggukan kepala sambil berjalan mengikuti bi Jum ke ruang tamu
kemudian bi Jum pun pergi meninggalkan Satria yang duduk diruang tamu, untuk memanggil Kiara di dalam kamarnya, tapi belum sampai di kamar majikan nya, bi Jum pun melihat Revan dan Kiara sudah menuruni anak tangga menuju ruang tengah
"maaf tuan muda, didepan ada tamu !" ucap bi Jum
"siapa bi ?, pagi pagi begini sudah ada yang datang ?" tanya Revan penasaran
"itu tuan, tamunya..... kakak nya non Kiara, yang ingin bertemu dengan non Kiara !" jawab bi Jum dengan sopan
"kak Satria.....!!!" ada perasaan senang dan matanya berbinar saat Kiara mendengar nama Satria yang datang
Revan dan Kiara pun melangkah ke ruang tamu untuk menemui Satria
"kak...!!, kak Satria...!!!" teriak Kiara saat melihat sosok Satria di ruang tamu, dan langsung memeluk nya begitu juga dengan Satria yang langsung membalas pelukan Kiara
sementara Revan yang melihat nya, ada pandangan tak suka, karna ada seseorang yang memeluk istrinya, meskipun ia tahu itu adalah Satria yang sudah menganggap Kiara seperti adik nya sendiri
"tumben kak Satria pagi pagi sudah datang kesini ?" tanya Kiara yang masih dalam pelukan Satria
"aku kesini cuma ingin melihat kamu, dan ingin memastikan apa kamu baik baik saja, karna tadi malam Dinda bilang kamu sudah kembali pulang ke rumah suami mu" jawab Satria sambil melepaskan pelukan Kiara, dan memegang dagu Kiara, dan sesekali menatap Revan dengan pandangan tajam
Revan yang melihat pandangan Satria, merasa malas hingga ia dengan sengaja membuang pandangan nya ke arah lain
"iya kak !, maaf kan aku ya kak !, aku gak bilang sama kak Satria kalo aku sudah ikut kak Revan pulang" ucap Kiara sambil sesekali melempar senyum ke arah Satria
"iya, gak apa apa kok !, asalkan kamu tidak kenapa kenapa" lagi lagi ucapan Satria penuh penekanan dan intimidasi yang ditujukan kepada Revan sambil mengacak acak rambut Kiara
"dia akan baik baik aja !, selama dia bersama aku" balas Revan yang sudah merasa telinga nya panas mendengar perkataan Satria
"syukurlah kalo begitu !, tapi kalo sekali lagi kamu menyakiti Kiara, aku gak akan tinggal diam, aku pastikan tangan ku sendiri ini yang akan menghajar mu !" ucap Satria sambil mengepalkan kan tangan nya ke arah Revan dengan tatapan penuh ancaman
Revan pun membalas tatapan Satria dengan tidak kalah tajam nya, emosi nya sudah memuncak di ubun ubun nya, tapi untung nya ia masih bisa menguasai emosi tersebut
Kiara yang melihat sikap Satria dan suaminya menyadari kalo diantara mereka ada rasa yang tak pernah saling suka, akhirnya Kiara pun mencoba mencairkan suasana
"kalo begitu sekarang kak Satria sekalian sarapan di sini ya ?, biar sekalian disiapkan oleh bi Jum" Kiara pun menawarkan sarapan kepada Satria agar suasana tak semakin memanas
"makasih Ki !, gak usah, aku kesini cuma ingin melihat keadaan kami, jadi aku sekarang langsung aja ke kantor, lagian aku juga sudah terlambat" Satria pun menolak keinginan Kiara dengan halus takut kalo ia menyinggung perasaan Kiara
"hhhhmmmm", Kiara hanya menghela napas panjang
"kalo begitu, aku pamit dulu ya !, jaga diri kamu baik baik !" Satria pun berpamitan sambil mengusap pucuk kepala Kiara, lalu pergi meninggalkan nya tanpa berpamitan ke pada Revan, Revan yang melihat semua itu hanya menatap nya dengan perasaan kesal
Kiara yang melihat sikap suaminya, berusaha menenangkan nya
"kak, ayo kita sarapan dulu !" ajak Kiara sambil memegang pergelangan tangan suaminya
"maaf ya sayang, aku sarapan di kantor aja !, karna pagi pagi akan ada rapat penting di kantor, aku takut kalo sampai terlambat" Revan pun menolak ajakan istrinya untuk sarapan bersama
"kamu gak apa apa kan, sarapan sendiri, sayang ?" ucap Revan sambil mengelus pipi istrinya
"ya udah deh, aku sarapan sama bibi aja !" balas Kiara sambil menunjukkan muka manyunnya karna kesal keinginan nya ditolak oleh Revan
"jangan cemberut gitu dong, sayang !, kan gak cantik lagi !" goda Revan sambil memegang dagu istrinya, Kiara pun hanya membalasnya dengan senyuman walaupun sebenarnya di dalam hatinya merasa kecewa
"kalo gitu, aku berangkat dulu ya !, jaga diri baik baik dirumah, jangan ke luar rumah sendirian selama aku tidak ada di rumah !" pesan Revan sambil mencium kening istrinya, Kiara pun membalas nya dengan anggukan kepalanya
"hati hati ya kak !, jangan lupa sarapan di kantor !" Kiara pun balik berpesan sambil melambaikan tangan kepada Revan, dan Revan pun membalasnya dengan lambaian tangan sebelum ia masuk ke dalam mobilnya
setelah kepergian Revan, Kiara pun langsung masuk kedalam rumah, ia pun langsung menuju dapur mencari bu Jum untuk diajak nya sarapan bersama