Pada malam itu juga Revan pun membawa Kiara untuk pulang ke rumah mereka , pada mulanya Kiara sempat enggan dan ragu, tapi karna bujuk rayu mertua dan ibundanya Dinda, akhirnya Kiara pun mau untuk diajak pulang oleh suaminya
mereka semua berpisah di rumah Kiara untuk pulang ke rumah masing masing, Anton yang dari awal menumpang mobil Revan, akhirnya pulang bersama kedua orang tua Revan, ia sengaja memberi kesempatan pada Revan agar bisa berduaan bersama istrinya, sedang kan Dinda pulang bersama orang tua nya menggunakan jasa taxi online
selama dalam perjalanan, di dalam mobil nampak Kiara dan Revan tak banyak bicara, hanya sesekali Revan memandang ke arah istrinya dengan masih tetap fokus pada kemudinya
"kamu kenapa sayang ? dari tadi kok diam aja ?" tanya Revan memulai pembicaraan
"tidak apa apa kak !" jawab Kiara datar
"kamu masih marah ya sama aku ?" tanya Revan lagi
"tidak !, aku kan sudah memaafkan kak Revan" balas Kiara lagi
"maaf kan aku ya, sayang !" ucap Revan sambil tangan kirinya memegang tangan kanan Kiara, sambil tetap fokus menyetir
"iya kak !" balas Kiara sambil membalas genggaman tangan Revan dengan ke dua tangannya, Revan pun nampak tersenyum melihatnya
"aku janji sayang, gak bakalan berbuat seperti itu lagi padamu !" mendengar ucapan suaminya, Kiara hanya membalasnya dengan senyum manisnya
"oh ya sayang, gimana dengan kandungan mu ?" tanya Revan sedikit khawatir
"kandungan aku gak apa apa kak !, semuanya baik baik aja !" jawab Kiara sambil mengelus perutnya yang masih terlihat rata
"syukurlah !" balas Revan sambil tersenyum
dan tak terasa akhirnya kedua nya pun sampai di rumah mereka, setelah Revan memarkirkan mobil nya di halaman rumah mereka, nampak Kiara dan Revan keluar dari dalam mobil, dna ber jalan menuju ke teras rumah, dan setelah mereka memencet bel rumah, nampak bi Jum keluar untuk membukakan pintu rumah, setelah melihat tuan dan nyonya mudanya kembali ke rumah, bi Jum pun nampak tersenyum senang, dan tak lupa Kiara juga membalas nya dengan senyuman
tanpa menunggu lama, Revan pun segera membawa istrinya ke dalam kamar mereka, agar Kiara bisa beristirahat karna Revan tau kalo istrinya pasti lelah akibat peristiwa yang menimpanya
"sayang, sekarang kamu istirahat dulu ya !" ucap Revan sambil menuntun Kiara menuju tempat tidur, Kiara pun menuruti perintah suaminya dan segera membaringkan tubuh nya di tempat tidur
"aku keluar sebentar, setelah aku selesai menelpon Anton, aku akan secepatnya kembali ke sini" ucap Revan sambil membetulkan selimut Kiara dan mengecup kening istrinya, Kiara pun membalas nya dengan anggukan kepala, lalu ia pun memejamkan kedua matanya
sesampai nya diruang kerjanya, Revan segera melaksanakan niatnya untuk menelpon Anton sahabatnya
"hallo bro, ada apa malam malam begini loe telpon gue !" jawab Anton dari seberang telepon saat telpon Revan sudah tersambung dengan dirinya
"bro !, gue minta loe segera mencari dimana keberadaan kedua perempuan tersebut, gue akan secepatnya membuat perhitungan dengan mereka, karna mereka sudah berani membuat masalah dengan gue, sehingga gue sampai bertengkar dengan istri gue" ucapan Revan benar benar penuh emosi dan ber api api
"beres bro !, loe tenang aja, besok gue akan segera mencari tau kedua perempuan itu, sekarang loe santai aja temani istri loe" balas Anton meyakinkan sahabat nya itu
"oke, baiklah kalo begitu !!" setelah itu keduanya langsung mengakhiri hubungan telepon mereka, dan kemudian Revan kembali beranjak menuju kamarnya
saat tiba di dalam kamarnya, ia melihat Kiara sudah terlelap tidur dengan nyenyak nya, setelah ia membersihkan tubuh nya dan berganti baju tidur, Revan pun langsung menyusul Kiara, dan terlelap di samping istrinya
saat tengah malam tiba, Kiara pun terbangun dari tidurnya, karna perutnya tiba tiba merasa sangat mual dan ingin muntah, saat ia menoleh ia melihat Revan sudah terlelap disampingnya, karna ia tidak ingin membangunkan suaminya, maka ia putuskan untuk diam diam turun dari tempat tidur nya, dan berjalan pelan menuju ke dapur untuk membuat segelas jus jeruk, hanya sekedar untuk menghilangkan rasa mual nya
sesaat setelah itu, Revan yang merasa tidak ada orang disamping tidurnya, ia pun membuka matanya, dan melihat ternyata memang benar, Kiara istrinya sudah tidak ada di samping nya, lalu ia pun segera bangun dan mulai mencarinya di dalam kamar mandi, namun tak ada, ia pun mulai panik dan melanjutkan untuk mencari di luar kamar, saat tiba di lantai bawah ia mendengar sesuatu yang berasal dari dapur, dan ia pun melangkah menuju ke arah dapur untuk mencari asal bunyi tersebut
dan ternyata saat Revan tiba di dapur, ia pun merasa lega karna ternyata bunyi tersebut berasal dari istri nya yang sedang sibuk membuat jus jeruk di dapur, Revan pun langsung menghampiri Kiara dan memeluknya dari belakang, Kiara yang merasa kaget karna ada seseorang yang memeluknya dari belakang, ia pun spontan membalikkan tubuhnya dan spontan memukul kepala orang tersebut dengan sendok yang di pegang nya
"aduuhh, sakit ....!!!" teriak Revan seketika itu sambil meringis kesakitan dan memegangi kepalanya
"eh kak Revan !, maaf kak, aku gak tau kalo kak Reva yang memeluk aku dari belakang, sakit ya kak ?" Kiara pun memegang kepala suami nya yang sudah ia pukul dengan sendok
Revan pun memegang tangan istrinya "sayang, aku tadi cemas saat tau kamu sudah tidak ada di samping aku, maka dari itu aku mencari mu dan melihat kamu ada di disini"
"maaf kan aku kak !, tadi perut aku terasa mual, jadi aku ingin buat jus jeruk untuk menghilangkan rasa mual itu" jawab Kiara sambil menundukkan kepalanya
"sayang !, lain kali kalo kamu perlu apa apa, kamu tinggal bilang ke aku, biar aku yang buat kan untuk kamu" ucap Revan sambil mengangkat dagu Kiara, dan Kiara pun tersenyum mendengar ucapan suaminya
"iya kak !, tadi aku gak tega nge bangunin kak Revan yang sangat pulas tidur nya"
"lain kali kalo kamu perlu apa apa kamu bilang ke aku, aku janji akan lakukan apa saja buat kamu dan anak kita ini" ucap Revan sambil mengelus perut Kiara dan mencium kening istrinya
"iya kak !" Kiara pun tersenyum saat Revan mencium kening nya
Revan yang merasa bahagia memeluk istrinya dengan rasa kasih sayang, begitu juga dengan Kiara yang membalas pelukan suaminya merasa nyaman berada dalam pelukan nya
setelah merasa perutnya sudah tidak mual lagi Kiara pun meminta untuk kembali tidur, dan Revan pun mengiyakan keinginan istrinya, kedua nya pun kembali ke dalam kamar mereka, dan Kiara pun merasa nyaman tidur dalam pelukan suaminya