Aku sangat mencintaimu, sayang !

Dalam perjalanan pulang, nampak Anton sedang tertawa tawa senang di dalam mobil, ia merasa puas mengingat apa yang sudah dilakukan Revan dan membuat kedua perempuan itu merasa ketakutan, namun Revan yang sesekali melirik ke arah Anton, tetap fokus dalam menyetir tanpa ada respon apapun

"bisa gak kau hentikan tawamu itu, berisik tau !!!" ucap Revan tanpa melihat ke arah Anton

"santai bro !, hari ini gue senang sekali, melihat mereka berdua begitu ketakutan, hhaa...ha...haaaa....!!" kembali Anton tertawa kegirangan

"tapi, apa loe yakin kalo Karin dan Sisca tak akan mengganggu Kiara lagi ?" tiba tiba Anton menghentikan tawanya dan memasang muka serius

"coba aja kalo mereka berani ganggu istri gue lagi, gue akan benar benar melenyapkan mereka dari muka bumi ini !" terlihat ekspresi Revan begitu menakutkan, sehingga membuat Anton pun merasakan bahwa sahabatnya itu gak akan main main dengan semua ancamannya

tak terasa mobil Revan pun tiba di depan rumah Anton, dan setelah memastikan sahabat nya itu masuk kedalam rumah, Revan pun kembali melajukan mobilnya untuk melanjutkan perjalanan nya menuju ke rumah nya, karna dalam pikiran nya Kiara pasti sudah menunggu dirinya pulang, tapi sebelum ia menuju ke rumahnya terlebih dahulu ia mampir si sebuah toko perhiasan, ia berkeinginan memberi surprise kepada istrinya

sesampai nya di rumah, Revan tak mendapati istrinya baik di ruang tamu maupun di ruang tengah, ia hanya mendapati bi Jum yang sedang menyiapkan makan malam di ruang makan, maka Revan langsung melangkahkan kakinya menuju ke kamar nya, dan sesampai nya di dalam kamar ia mendapati istrinya sedang duduk.di sofa sambil tangan nya memainkan sebuah ponsel

"kak !, sudah pulang ya ?!, maafkan aku ya kak, gak tau kalo kakak sudah pulang" ucap Kiara sambil menghampiri suaminya dan mencium tangannya

"gak apa apa sayang !" balas Revan dengan mencium kening Kiara

lalu Kiara segera menyiapkan, pakaian ganti dan handuk suaminya, setelah menerima nya, Reva pun segara masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya

"kak ! ayo kita makan malam dulu !" ajak Kiara saat suaminya keluar dari kamar mandi, dan Revan pun mengiyakan ajakan istrinya

setelah beberapa saat, selesailah mereka berdua makan malam, dan Revan pun segera menuju ke ruangan kerjanya, sementara Kiara masih membantu bi Jum membereskan meja makan nya

"biar bibi saja non yang membereskan nya !, non Kiara kembali aja ke kamar !, nanti kalo ketahuan tuan muda Revan, bisa marah besar !" bi Jum tak memperbolehkan Kiara membereskan meja makan, karna bi Jum takut kalo sampai Revan tau pasti ia akan marah marah

"baiklah bi !, aku kembali ke kamar dulu ya, nanti kalo sudah selesai bibi cepat istirahat" Kiara pun segera melangkah kan kakinya menuju ke dalam kamar

Kiara yang menunggu Revan di dalam kamar, sambil duduk di atas tempat tidur dan memainkan ponselnya, dan karna keasyikan nya dengan ponsel ditangan nya, sampai sampai Kiara tak mengetahui kalo suaminya sudah berada disampingnya

"kak Revan apaan sih !, bikin kaget aja !" ucap Kiara saat suaminya tiba tiba memeluknya dari samping

"habis kamu nya sih, keasyikan dengan ponsel itu !" balas Revan sambil menopang kan dagunya diatas bahu Kiara

melihat Kiara yang kembali fokus dengan ponselnya, kemudian Revan pun mendengus dan secara cepat mengambil ponsel Kiara lalu meletakkan nya di laci samping tempat tidur nya, dan secara paksa ia pun menarik tubuh istrinya dan semakin mengeratkan pelukan nya

"iisshhh....kak Revan, apaan sih !"...., ucapan Kiara pun terpotong karna Revan segera mencium bibir istrinya dengan lembut, Kiara yang yang kaget dengan ulah suaminya tak bisa menolaknya, dan ia pun membalas ciuman suaminya itu

"aku sangat mencintaimu, sayang !" kata kata itu ia bisikkan di telinga istrinya

"aku juga mencintaimu, kak !" balas Kiara sambil mengelus pipi suaminya

"sekarang kamu pejamkan dulu mata kamu !" perintah Revan, Kiara pun menuruti perintah suaminya tanpa banyak bertanya, tapi dalam hatinya bertanya tanya, apakah yang akan dilakukan suaminya

sesaat setelah Kiara memejamkan matanya, Revan segera mengambil kotak perhiasan yang ada didalam saku celana nya dan..."sekarang buka matamu !"

mata Kiara sempat terbelalak, seakan tak percaya, ia melihat sebuah kalung emas ber liontin love bermata biru saphire ada di hadapan nya

"apa ini kak ??" tanya Kiara

"ini adalah permintaan maaf aku, sayang !, karna aku sudah menyakiti perasaan mu dan telah membuat mu bersedih" jawab Revan sambil memasangkan kalung itu di leher Kiara

"makasih ya kak !" mata Kiara mulai berkaca kaca mendengar ucapan tulus dari suaminya

"iya, sama sama, sayang !" balas Revan lalu mengecup kening istrinya

"hari ini aku bahagia sekali sayang !, karna mulai sekarang gak akan ada lagi orang yang berani mengganggu kebahagiaan kita berdua !" Revan tersenyum sambil mengelus dan mencium pucuk kepala istrinya

"kenapa kak Revan bicara seperti itu ?, dan kenapa kak Revan sepertinya sangat bahagia sekali ?, ada apa kak ?, apa yang sebenarnya terjadi?" pertanyaan itu sempat keluar dari mulut Kiara, karna ia merasa bingung dan sedikit curiga dengan sikap suaminya

"gak ada apa apa sayang !, aku hanya bahagia bisa memeluk kamu seperti ini lagi !, sudah lah ayo sekarang kita tidur, sudah malam, gak baik ibu hamil tidur terlalu malam" Revan pun merebahkan tubuh istrinya, dan membetulkan selimut yang menyelimuti tubuh nya dan Kiara, lalu membawa istrinya tidur dalam pelukan nya

Revan memang sengaja tak memberitahu pada Kiara kalo orang yang sudah menjebaknya adalah Karin dan Sisca, karna Kiara pasti akan kepikiran semua itu, dan Revan pun juga sengaja tak memberitahu kan atas apa yang ia lakukan bersama Anton kepada Karin dan Sisca, karna kalo sampai Kiara tau pasti istrinya itu terus mengomel dan pastinya Kiara tak akan setuju dengan perbuatan Revan, dan Kiara pasti akan meminta Revan untuk memaafkan mereka berdua

walaupun Kiara merasa aneh dan penasaran atas sikap suaminya, namun ia berusaha menyembunyikan nya, ia pun membalas pelukan suaminya, dan terlelap dalam pelukan Revan