Plak
_
_
bunyi tamparan itu terus membekas di pipiku. Sangat sakit dan menyedihkan.
Mataku melihat ke depan hanya terdapat seorang wanita yang melihatku dengan tatapan membenciku.
Aku memegang pipiku, perlahan matanya mulai menusuk kulitku.Terasa berdarah namun kulitku sama sekali tidak terluka.
Inilah kisahku, Kisah seorang manusia biasa menyedihkan dan seorang iblis pembunuh tanpa jiwa.
_
Rambutku berwarna biru, Mataku juga berwarna biru , kuku kaki dan tangan semua berwarna biru.
Katanya aku mirip dengan laut bahkan sering di bilang anak laut.
Saat kecil aku sama sekali tidak peduli, orang tua ku tidak bertanya apa apa.
Bahagia...
_
_
_
"Setidaknya sejenak..."
_
_
_
Usiaku beranjak 6 tahun, kelas 1 SD. Aku tidak pernah belajar. Saat itu aku tidak mengetahui orang tuaku sama sekali tidak peduli padaku.
Mereka selalu meninggalkan rumah. Bahkan aku belum pernah sekalipun melihat wajah mereka.
Saat lapar, Aku sering sekali pergi ke laut. Disana laut begitu baik padaku. Mereka memberikanku ikan dan kerang.
Sesampainya di rumah aku segeralah memasak untuk memakan mereka. Enak...
_
Usia 7 tahun, pertama kalinya sosok wanita muda tiba di depanku. Aku baru tau itu ibu.
Ibu tidak mempunyai rambut ataupun mata yang sama seperti ku. Ibu memiliki mata hitam dengan rambut coklat menyerupai batang pohon.
Kedua mata biruku menatap dirinya, oh cantiknya ibu..begitu pikirku.
Tidak lama ibu mengenggam rambutku, menariknya hingga tubuhku tidak menyentuh lantai..
_
Bisa kurasakan seramnya berada di ketinggian, Aku membuka mataku perlahan tetapi bisa kulihat wajah ibu yang bahkan tidak senang melihat ku.
Banyak luka coretan serta goresan di tubuhnya. Tanganku hendak menyentuhnya...namun...
"Jangan sentuh aku kotor!!"
Dia berteriak begitu keras hingga menusuk telinga ku.
Padahal ...aku hanya ingin bilang ..
_
_
_
"bolehkah aku menyentuh kulit ibu?"
_
_
_
Aku tidak pernah sekalipun berada jauh di rumah ini. Disekitar rumah tidak ada seorang pun. Aku kesepian.
Disaat itu laut akan menjadi temanku..
_
"...I...Bu", Tidak ada suara. Aku melihat diriku yang tertidur di lantai. Bisa kulihat warna lantai itu perlahan berubah warna menjadi merah..
Aku memegang sesuatu itu dengan bingung, Dia tidak pernah belajar. Maka ia akan bertanya pada laut.
Gadis manis itu membuka pintu, dan mendapati sosok ibunya kemarin. Sedang di lempari sesuatu yang keras. Ia berulang kali meminta berhenti dan menangis.
Namun, lemparan itu terus berlanjut dan mengenai dahinya.
Srek
Sesuatu berwarna merah itu muncul lagi, sakit ....sakit...?
_
Kenapa hatiku merasa sangat sakit ketika ibu mengeluarkan sesuatu berwarna merah itu..?
_