WebNovelBem Sama16.16%

Si Stundere (1)

Oh tanpa sadar tubuhku bergerak melindungi ibu dengan tubuh kecilku. Aku tidak tau apa yang menggerakkan ku saat ini. Yang kutahu..

"Aku ingin melindungi ibu.."

Tidak lama lemparan itu semakin berhenti, aku membuka mata ku sedikit.

_

_

_

Tidak.., tidak berakhir ...

_

_

_

Aku melihat dengan mataku yang sebiru langit. Sebuah benda besar perlahan mulai dilemparkan kepadaku. Mata setiap orang yang belum pernah kulihat.

Mereka meneriakkan sesuatu hal yang tidak kumengerti..

"Pergi, siluman air,.."

"Kau membuat sungai sekitar kering"

"Kemarau berkepanjangan, dasar monster air!!!" ... , Sejenak waktu berhenti..

Aku berpikir...

_

Siapa yang mereka sebut monster air...?

_

Suara suara itu mulai ramai, aku menangkap satu persatu perkataan mereka. Mungkin laut bisa mengartikannya...

_

Satu mulut berkata.."Musnahlah kau pembawa kiamat!!", Seorang berpakaian mirip ibu dia melempar ku, sebuah benda busuk yang seketika mengenai mataku.

Sakit..

A..apa ibu tadi terkena ini..??

_

Aku berbalik tampak ibu yang masih di belakang, ia memegangi kedua lututnya, kedua kakinya bergetar hebat.

Air mengalir deras dari wajahnya, mataku melihat itu dengan polos.

Aku mundur kemudian memeluk ibuku, Aku tidak ingin ibu bergetar lagi..

Masih ada aku..mereka tidak akan menyakiti ibu..lagi.

_

Aku bisa merasakan suasana mulai gelap., Suara suara itu masih tergiang.

Aku berjalan di tengah kegelapan dengan segala perkataan yang tidak kumengerti.

"Kau penyebab masalah kekeringan dan kematian seluruh dunia?!"

Kakiku menari nari di atas kegelapan,

"Monster laut,",..."Semua anggota tubuh mu begitu terkutuk!!"

Aku berhenti, lalu menatap seluruh tubuhku. Apa aneh memiliki rambut dan mata biru..?

"Ibumu menderita karenamu,!!" ,.."Anak manja pembawa kutukan!!"

Ibu..?

_

_

Kegelapan itu semakin gelap aku terduduk dan menatap lantai yang tanpa batas, Apa ibu begitu menderita memiliki ku..?

Kata laut, ibu melahirkan ku ke dunia karena ibu senang atas keberadaanku.

Apakah aku ini begitu keramat dan terkutuk sehingga ibu pun tidak senang atas kelahiran ku...?

Kegelapan itu perlahan menghitam , sehingga tidak tampak apapun .....

_

_

".....", ...srek

Aku berdiri, tidak ada siapapun disana. Suara maupun orang. Aku berdiri merapikan baju..

_

_

"Sakit" rintihku ketika hendak berjalan, tampak berbagai kotoran dan goresan mewarnai pakaian dan wajahku.

Tak

Aku berjalan dengan kaki terpincang-pincang, Tidak lama aku memasuki rumahku.

Betapa terkejutnya diriku, melihat rumah itu sudah berupa seonggok debu tanpa atap .

Daerah sekitarnya hangus, aku terduduk dan menganga melihat itu. Kakiku terasa lemas.

Aku bergerak lagi setelah beristirahat beberapa waktu, aku mencari cara agar dapat tidur malam ini.

Aku berjalan dijalan, jalan itu sangat panas, tidak ada seorang pun . Jalan itu tampak sangat terbengkalai. Tidak ada hewan ataupun tumbuhan..

Mataku melirik ke kanan ke kiri, hanya ada rongsokan barang barang.

Aku mendekati sebuah benda berkilau. Dan melihat diriku disana.

Tampak kotor dan kusam, aku mengusap rambut pendekku berwarna biru.

Dan mataku yang berwarna biru selaras dengan rambutku. Setauku orang orang itu tidak memiliki warna yang sama denganku.

Apa..aku jangan jangan berbeda dengan mereka..,?

_

_

"Apa kalau aku berbeda, aku aneh..?"