BAB 2

Ah aku kira mencari kerja itu mudah ! Apalagi untuk part time sangat-sangat butuh yg namanya sabar apa lagi aku masih seorang mahasiswa 'hufff keluh batinku .

Hampir semua toko dan rumah makan aku masukan lamaran tapi jadinya nihil sampai-sampai ingin rasanya aku menyerah. Tapi jika mengingat mama di kampung rasa nya apalah seperti hati tak tega.

"Ya Tuhan ini sudah hampir 3 bulan tapi belum apa dapar panggilan untuk datang ke tempat kerja mana waktu pembayaran tinggal 5 bulan lagi shit shit shit ...berulang kali ku ucapkan .

Tak lama aku melihat Jan dinding kamarku menunjukan pukul 21:59 dan aku memutuskan membuat laporan dan ujung2 nya aku malah tertidur ...sampai pada pukul 2 sibuh aku bangun karena suara hujan yg deras di tambah mati lampu dan aku akan kehabisan daya baterai handphone ku .

Aku kembali menangisi hidupku yang sungguh sangat malang ..dan aku kembali berucap 'papa mohon bantu anak mu ini..agar tidak menyusahkan orang lain lagi aku tak setegar papa dan aku bukan mau menyerah tapi sungguh aku ingin jadi anak yg berguna hiks hiks hiks ..... Aku menangis sejadi2 nya ..tanpa mengeluarkan suara ..

Sampai aku tertidur kembali dan bangun tepat waktu azan berkumandang dengan mata mengantuk aku beranjak dari tempat tidur ketika aku mau mengabil handuk langkah ku terhenti saat ponsel ku berbunyi dan yang memanggil tertera nama pak Didin sontak aku langsung mengakatnya dan

'hallo assalamualaikum ??

Dan terdengar suara di sebrang sana dengan nada yang sangat khas orang itu.

Pak fiidin' ya hallo wailaikummusall maaf mengganggu waktunya

Maya : tidak apa pak (jawabku dengan nada lembut)

Pak fiddin : besok datang ke kantor partai ******..jam 8 pagi saya tunggu

Maya; tapi pak ada urusan apa ..?? (Tanya ku dengan nada bingung)

Pak fiddin : datang saja . Dan jangan buat saya menunggu. (Nada memerintah)

Maya ; baik pak saya usahakan

Tak lama dia pun mematikan ponselnya . Dak aku dengan sigap masuk ke kamar mandi untuk siap2 datang ke kantor yg sudah di sebutkan tadi . Selesai mandi aku ambil baju yang sopan Dan terbaik yang ku punya lalu menyetrika dan memakainya dengan. Anggun