02

.....

Tepat jam 3 pagi, pekerjaan kedua, sift malam Yuna selesai dan ia diwajibkan untuk pulang, mengistirahatkan tubuh yang sudah lelah seharian kerja banting tulang bahkan tak jarang mengorbankan waktu tidurnya untuk mengumpulkan pundi rupiah.

Diantara sepi sunyi nya malam, atau tepatnya pagi buta yang gelap gulita yang memberikan efek angker sekaligus membuat bulu kuduk berdiri.

Ia hanya berjalan seorang diri di jalan yang sepi dan gelap ia akan terus melangkahkan kaki kedepan tanpa berbalik kebelakang karna ia takut jika ia berbalik maka akan ada penampakan2 yang sudah pasti sangat ia takuti, dan mungkin saja akan membuat ia pingsan di tengah jalan.

....

Tak.. tak.. tak...

.

.

.

Kreeek...(suara pintu terbuka)

"(Apa hyurin sudah tidur.?

Bodohnya aku tentu saja dia sudah tidur)"

Memukul kecil jidatnya sendiri, dan ia mulai melangkahkan kaki menuju kasur yg sangat ia rindukan, yang mungkin sudah ada temanx di atas kasur tsb.

.

.

Pelan ia berbaring di samping temanx, menarik selimut pelan agar tidak mengganggu dan membangunkan sahabtnya tsb.

.

Namun Yuna tidak tau, bahwa hyurin merasakan kehadiran nya namun ia tidak merespon, karna ia berfikir mungkin saja Yuna terlali capek sehabis pulang kerja dan ingin langsung istirahat, ia lebih memilih memejamkan matanya lagi tunggu saat yang tepat aja untuk memulai komunikasi dengan Yuna.

.

.

.

Uhk..

"Apakah sekarang sudah pagi.?

Jam berapa y sekarang"

'Selamat pagi Yuna ..

Apa kau sudah bangun'

Uhk ya..

Eeeh..

Akhhhhhh..

"Kenapa kau berteriak begitu.?"

"Kau mengagetkanku."

(Astaga aku benar-benar lupa kemarin hyurin datang ke bali dan tinggal bersama ku, ku pikir dia itu penampakan yang mengikutiku tadi malam"

Mengelus dadanya lega mengingat betapa mencekamnya tadi malam ,

Luna terbangun sekitar jam 09:52. Akibat dari kelelahan yang terlalu .

Untung ini hari Minggu kalau tidak mungkin ia akan mendapatkan masalah karna terlambat masuk.

"Oh y..

aku sudah masak nasi goreng .

Memang sih aku tidak pandai masak tapi..

Ah lupakan apa kau mau mencobanya"

"Ah..kenapa kau repot" begitu seharusnya kau istirahat saja"

"Sudahlah aku tidak enak jika hanya menumpang di kosan mu"

"Baiklah aku akan pergi mandi dulu"

.

.

Setelah beberapa puluh menit Yuna melakukan ritual mandiax, ai pun keluar dari kamar mandi, dan menghampiri hyurin untuk langsung mencicipi masakannya tersebut,

Beberapa suapan berhasil lolos kedalam mulut yuna, dan Yuna tidak lupa untuk melemparkan pujian atas masakan sahabatnya tsb..

"Oh y .. hyurin bukanx aku benci atau tidak suka kau datang .!

Tapi kenapa kau tiba-tiba saja datang ke bali.?"

"Aku akan cerita, tapi setelah kau selesai sarapan.!"

"Tak apa ceritakan saja,

kaya siapa saja"

"Tapi...!

Baiklah"

Hyurin sempat ingin membantah, tetap pada pendirian awal nya untuk bercerita setelah Yuna selesai sarapan. namun ketika melihat raut wajah Yuna yang mulai penasaran, ia jadi mengurungkan niatx dan bercerita sebelum Yuna selesai sarapan..

.

"Aku di usir oleh kak Faisal"

Sontak Yuna menghentikan aktifitas sarapanx tadi, menatap dalam dan penuh tanda tanya kepada hyurin yang mulai timbu raut muka sendu wajahnya..

"Kenapa..?"

Hyurin sempat ragu untuk memberitahukan alasan mengapa kaka semata wayang x itu sampai tega mengusirnya dari rumah..

"Gw hamil Yun..!"

"Apa...?"

Kaget bukan main s Yuna mendengar apa yg baru saja di katakan sahabatx itu.

bagaikan ditampa keras di telinga kananx, bahkan ia hampi tersedak makanan yang belum sempat ia kunyah tadi. namun untung ia menelanx cepat dan langsung di ikuti segelas air putih.