Ini ceritatentang seorang wanita yang berkutat di depan komputer sebagai seorang editor di jakarta dan seorang laki laki yang sibuk di tambang batu bara sebagai CSR di Aceh.Ini cerita tentang kami yang telah bersama hampir 10 bulan.
Kisah ini diawali dengan pertemuan yang unik,sehingga menghasilkan cerita yang penuh warna warni juga.Kami berdua tidak pernah benar benar bertemu di satu kesempatan yang sama.Kami punya versi berbeda kapan dan di mana pertama kalinya kami bertemu.Bagi saya,perkenalan pertama kami adalah saat memintanya mengantarkan saya ke salah satu kementrian untuk mengambil souvenir.Kebetulan,saat itu kami sedang menjadi panitia dalamsatu konferensi internasional.Baginya,pertama kalinya dia mengenal saya adalah saat ia meminta malkist roma pada saya,seorang wanita yang sedang duduk sendirian di pojokan meja kerja direktur konferensi nasional itu.Kami hanya kenal nama saat itu.Tidak kurang,tidak lebih.
Dua bulan kemudian kami bertemu lagi via Twitter saat teman teman panitia konferensi dengan heboh me-mention nama kami.Entah apa maksudnya,tapi sejak saat itu kami berdua menaruh rasa penasaran satu sama lain,sampai akhirnya kami bertukar YM dan saling mengenal lebih lanjut melalui chatting.Saat itu bulan November 2011,kami hanya menjalin komunikasi via YM,telepon,dan SMS sampai akhir desember 2011.Kami hanya bertemu dua kali saat ia datang ke jakarta untuk interview kerja dan itu pun hanya beberapa jam karna kami masih sama sama canggung dan tidak menyadari perasaan satu sama lain.
Semakin lama rasa penasaran itu semakin tinggi.Sebenarnya ada apa diantara kami berdua? Bagi saya,dia adalah pria pertama yang berhasil membuat saya kembali tertawa lepas setelah terpuruk hampir dua tahun karna kandasnya hubungan saya yang sebelumnya.Dia membuat dunia saya berwarna lagi.Dia pintar,berwawasan luas,seorang petualang yang membuat saya mengetahui tempat tempat eksotis indonesia,membuka mata saya tentang betapa serunya travelling.Mengajarkan saya juga akan sebuah kebebasan hidup dan kedewasaan,terutama untuk percaya dan yakin dengan dia yang hanya bisa saya temui di dunia maya saat itu.Saya sendiri tidak sepenuhnya percaya kepadanya saat itu.Apa yang bisa di harapkan dari seseorang di dunia maya?Tapi,lama kelamaan dia semakin menunjukkan keseriusannya.
Kami mulai sering bertemu sejak awal januari 2012,mulai dari jalan jalan keliling Bandung,wisata kuliner Bogor,dan hal hal seru lainnya yang gak pernah sepenuhnya kami rencanakan.Sebisa mungkin saya dan dia menyempatkan waktu untuk bertemu dan tatap muka demi meyakinkan hati masing masing.Sampai akhirnya,sepulangnya kami dari pameran perlengkapan diving dan extreme sport di awal maret 2012—di Stasiun Kota sekitar pukul sepuluh malam—tiba- tiba dia meminta saya menjadi kekasih nya.It was unpredictable.Saya takjub dengan keyakinannya pada saya, sedangkan saat itu saya masih saja tidak yakin dengannya dengan alasan begitu banyak laki laki yang berhasil mengelabui wanita di dunia maya.
Akhirnya, saya menyadari,mau sampai kapan saya terpuruk dengan masa lalu.Hidup terus maju.Kalau saya gak berani ambil keputusan sekarang juga,mungkin seseorang seperti dia gak akan datang dua kali.Saya sudah terlalu nyaman dengannya,hanya saya bayang banyang ketakutan itu masih ada.Namun,dengan keyakinan yang dia ajarkan,akhirnya, saya menerimanya.Sampai saat ini saya bersyukur dengan keputusan saya di Stasiun Kota saat itu.Hubungan ini seperti kado terindah dari Tuhan untuk kami.
Hubungan ini kami jalani secara long distance.Saya tinggal di jakarta, dia di Makassar.Awalnya memang berat.Saya yang terbiasa berpacara dengan pria satu domisli,sekarang harus bersabar demi bertemu dengan dia, begitu pun dengannya.Walaupun jarak Jakarta-Makassar lumayan agak jauh,tetapi kami punya kesibukan masing masing. gak bisa setiap minggu bertemu. Namun,sebisa mungkin dalam satu bulan kami menjadwalkan untuk bertemu. Kami selalu berusaha membuat pertemuan kami tidak sekedar makan atau nonton bioskop berduaan,Kebetulan kami memang bukan pasangan yang romantis.Jadi,kami bisa menghabiskan waktu dengan pergi snorkeling,nonton konser,wisata kuliner,food testing,hiking,atau sekedar duduk berdua sambil browsing tiket pesawat untuk travelling kami selanjutnya....
Sejauh ini,bagi kami,dalam long distance relationship yang penting adalah kepercayaan.Kami berusaha untuk tidak meributkan hal hal yang kecil,seperti dia tidak bisa menelpon saya.Saya sebagai perempuan pun semakin bisa sabar dan mengerti kondisi dia.Sebaliknya,dia juga mengerti saat sibuk dengan pekerjaannya,saya bisa seharian gak whatsap atau menelponnya.
LDR bagi kami juga harus memiliki tujuan yang jelas.Saya ingat perkataannya,"Buat apa buang buang waktu,aku nungguin kamu,kamu nungguin aku,tapi kita gk menjalin hubungan jarak jauh,capek capek nungguin orang kalo ujung ujungnya hubungannya hanya buat main main saja.Mungkin boleh dibilang,kalau merasa tidak sanggup LDR,lebih baik tidak memulainya...
LDR kami terasa semakin berat di bulan Agustus 2012,dia harus pindah kerja ke Aceh.Sempat terpikirkan ingin menyerah.Saya semakin tidak bisa membayangkan tidak bertemu dengan "lelaki" saya itu.Dia baru dapat jatah libur kerja dua bulan sekali.Namun,saya kembali ke fokus LDR kami berdua.Saya pun mengingat kembali apa yang kami telah lewati selama 6 bulan terakhir hubungan kami.Ah,sangat disayangkan jika diakhiri begitu saja...Percaya atau tidak,justru hubungan jarak jauh ini semakin membuat saya kuat.Membuat kami saling mengerti satu sama lain.Membuat rasa rindu semakin berhaga karna saat bertemu kami bisa menghabiskan waktu untuk bertukar cerita berjam-jam.Dan itu membuat kami tambah sayang satu sama lain.dan gak cepat bosan.
LDR ini juga kami kewati dengan tingkat kedewasaan yang semakin tinggi.Dia mengajarkan saya untuk menyelesaikan masalah saat itu juga dan jangan pernah memendam perasaan.Dia selalu meminta saya untuk jujur padanya.Kalau saya marah atau kesal padanya lebih baik disampaikan,jangan di pendam pendam sampai ketemu.Kalau mau berdebat silahkan,asal pakai alasan yang logis,dan diselesaikan saat itu juga.Dengan begitu kami jadi tau pribadi masing masing dan makin terbiasa dengan kebiasaan masing masing.
LDR itu kuncinya cuma "bilang" Bilang saja kalau minta ditelpon,bilang saja kalau kangen,bilang aja kalau kesal karna jarang whatsap.Intinya,semua harus diutarakan.Kalau kangen,kami selalu bertukar foto.Apa pun keadaanya,jika dia tiba tiba minta foto,atau jika saya tiba tiba minta,sebisa mungkin kami saling mengirimkan walaupun harus menunggu berjam-jam.Kami hanya tidak ingin saling mengecewakan dan belajar tidak egois.
LDR juga mengajarkan kami untuk tidak menanamkan rasa curiga satu sama lain. Khawatir sama pasangan artinya kita gak tau apa yang sebenarnya kita butuhkan.Kalau sedang resah,bicaralah pada pasangan,jangan cari tau sesuatu tentang pasangan lewat orang lain apalagi social media.Kalau kita mendapat info apapun dari social media,jangan langsung percaya.Buat apa punya pacar kalau kita gk percaya?
Terlalu kepo bisa menurunkan rasa penasaran pada pasangan. Kalau kita sudah tau semuanya tentang pasangan, nantinya kita malah malas dan gak ada tantangan lagi untuk mencari tau hal hal yang belum kita tau.Kalau pasangan gak pernah nanya nanya tentang kesukaan kesukaankita misalnya,atau kita penasaran tentang kesukaan kesukaannya.jangan dicari tau terus terusan.Nantinya,semuanya juga akan keliatan dengan sendirinya,kok,di kesehariannya atau di sela sela pembicaraannya dengan kita.Coba pikir apayang akan kita lakukan saat di pikiran kita terbesit kalimat seperti ini,"Ah,gue udah tau dia gimana,dia suka apa,dia benci apa,Gue udah tau semuanya terus ngapain lagi ya enak nya?".Bagi kami tidak mengetahui semuanya tentang pasangan, justru membuat Kami merasa tertantangdan penasaran untuk secepatnya meluangkan waktu bersama biar saling berbagi cerita dan kenal lebih dalam lagi .
Satu hal lagi yang membuat LDR kami, alhamdulillah,langgeng sampai saat ini yaitu pentingnya menerima masa lalu pasangan.Kami berdua sebisa mungkin menceritakan masa lalu yang kami rasa perlu diketahui pasangan.Bukan untuk manas manasin,tapi untuk membuat Kami belajar menerima kekurangan masing masing. Setiap orang punya masa lalu dan tugas kitalah untuk menerima nya sebagai pelajaran untuk membantu pasangan menjadi lebih baik ke depannya dan fokus pada kita yang hidup di masa sekarang.Kalaupun ada rahasia yang benar benar tidak bisa di ceritakan,kami tidak pernah memaksa satu sama lain untuk bercerita.Kami saling percaya.Hubungan ini bukan untuk saling melukai,hubungan ini bukan untuk melihat masa lalu,tapi masa depan kita bersama.Dia pernah meyakinkan saya saat saya cemburu dengan mantannya,dengan tegas dia berkata,"Dia itu kan masa lalu kamu,dan kamu itu masa sekarang."Kalimat itu selalu membuat Kami berdua yakin melangkah ke masa depan sampai hari ini.Selamat menjalani LDR buat kamu yang menjalaninya.