Badai Tak Henti-hentinya (7)

"Sicheng."

Ekspresi Leng Sicheng yang tadinya masih dingin, seketika menjadi lembut. Leng Sicheng mengangkat panggilan tersebut, satu tangannya melonggarkan dasi, ia juga menjadi santai, "Aku di sini."

"Tidak mengganggumu kerja, kan?" Suara Gu Qingqing penuh dengan kegelisahan. Ia sudah memperhitungkan waktu sebelum menelpon, sekarang sudah sore, sudah lewat dua jam sejak Leng Sicheng berangkat kerja.

Karena datang ke makam Ayah Gu, Leng Sicheng dan Gu Qingqing jadi tidak bisa sarapan dan makan siang dengan santai. Sekarang Gu Qingqing menelpon untuk menanyakan nanti malam Leng Sicheng mau makan apa.

"Tidak, aku sudah selesai rapat." Leng Sicheng menjawab dengan tenang, dan enggan memberitahukan masalah pekerjaan yang berantakan itu kepada Gu Qingqing.

"Malam ini kamu pulang? Mau makan apa?"

Leng Sicheng meragu sejenak, "Aku mungkin akan pulang agak malam."