Hadiah (24)

"Baik." Sekretaris Cheng meragu sejenak, akhirnya ia tetap membuka pintu ruang kantor Leng Sicheng dan masuk. Begitu masuk, Leng Sicheng pun mengangkat kepalanya dan melihat ke arahnya. Belum sempat mengatakan sesuatu, Direktur Fu yang di dalam sudah menyindir, "Yah, Sekretaris Cheng datang, apakah ada solusi yang mau dikatakan?"

Leng Sicheng mengerutkan keningnya, suaranya pun menjadi rendah, ia bertanya pada Sekretaris Cheng, "Ada apa?"

Sekretaris merasa tertekan pun berjalan ke samping Leng Sicheng, lalu berbisik, "Nyonya menelpon, sepertinya ada urusan penting."

Qingqing? 

Kerutan di kening Leng Sicheng semakin dalam. 

Untuk apa Qingqing menelpon sekarang? Jangan-jangan adalah masalah dengan rapat proposal nanti?