Karena itu, sekelompok anak-anak perempuan kecil itu kembali mengerumuni Taozi. Hanya saja kali ini tiap orang dari mereka membawa barang untuk diberikan kepadanya. Ada makanan, mainan, bahkan mainan baru dari merek ternama. Mereka semua kemudian berpelukan kalau mau berteman dengan Taozi, sebab Shen Mochen baru akan percaya dengan mereka. Karena itu mereka tidak berhenti memperlakukan Taozi dengan baik.
Taozi tertegun dan melihat mereka sangat lama, akhirnya dia mengulurkan tangannya dan menerima semua hadiah itu dengan bahagia. Sejak saat itu, Shen Mochen menunjukkan kalau dirinya telah terpesona akan sifat polos istrinya.
Tes yang diadakan oleh taman kanak-kanak sebenarnya sebentar, yaitu hanya seminggu. Tapi semua anak-anak kecil ini, mereka baru saja meninggalkan keluarganya untuk bersekolah, meninggalkan ayah dan ibunya untuk waktu yang cukup lama. Sulit dihindari bahwa mereka saat ini, mereka mulai merindukan ibu dan ayahnya.
Karena usia Taozi yang paling kecil, setiap hari Profesor Chen bersepeda membawa Taozi ke taman kanak-kanak. Pulang sekolah pun dia juga menjemputnya pulang.
Shen Mochen termasuk anak yang setiap hari bisa bertemu ayahnya. Dibandingkan teman-temannya, perasaan rindunya terhadap rumah pun tidak terlalu dalam. Jadi untuk saat ini, Taozi dan Shen Mochen duduk dikelilingi oleh teman-temannya yang rewel dan menangis. Mereka berdua sangat tenang, tidak ramai dan tidak berisik. Di saat seperti ini, mereka benar-benar terlihat seperti sepasang suami istri.
Shen Mochen melihat teman-teman sekitarnya yang menangis bahkan berteriak, membuatnya tidak ada cara lain selain fokus melanjutkan gambarannya. Kemudian, dia menoleh ke arah Taozi dengan ekspresi yang masih sama, "Mereka sangat berisik. Dulu waktu kamu masih kecil, ketika kamu menangis hampir sama dengan mereka." katanya.
"Ha?" gumam Taozi yang tidak mengerti, lalu dia mengangkat kepalanya untuk melihat Shen Mochen. Karena, bagaimana mungkin dia memiliki kenangannya sendiri ketika baru lahir.
"Ketika menangis sama jeleknya dengan mereka," tambah Shen Mochen.
"Apa benar sangat jelek?" tanya Taozi. Karena, benar-benar suatu keharusan bagi perempuan kecil ini untuk memperhatikan penampilannya sejak kecil.
"Iya…" jawab Shen Mochen dengan mengerutkan dahinya sambil mengingat kembali. Lalu, dia memperhatikan keadaan sekitar, kemudian menggelengkan kepalanya, "Tidak, mereka lebih jelek sedikit dibanding kamu." katanya lagi.
"Oh." gumam Taozi yang juga ikut memperhatikan sekitarnya sambil mengedipkan matanya. Hatinya diam-diam mengomentari suara tangisan teman-temannya, "Kalau begitu Taozi tidak terhitung sangat jelek?" ucapnya sambil menganggukkan kepalanya.
"..." Namun, Shen Mochen hanya diam saja ketika mendengar Taozi seperti sedang berbicara pada dirinya sendiri.
Wali kelas kecil terlihat sangat sibuk. Dia mencoba menenangkan yang ini, lalu pergi untuk menenangkan yang di sana. Sulit sekali untuk menenangkan anak-anak kecil ini, hingga membuatnya menghela napas panjang.
Di saat yang bersamaan, Shen Mochen dengan suara lantangnya berkata, "Ayah ibu kalian hari ini tidak datang menjemput kalian."
Anak-anak kecil yang baru saja tenang, kemudian mendengar ucapan Shen Mochen, mereka mengira kalau dia berbicara pada dirinya sendiri. Beberapa saat kemudian, semuanya tidak terkendali lagi, lalu mereka kembali menjerit dan menangis sangat kencang.
Guru tersebut memperhatikan Shen Mochen. Disaat dia bersiap untuk menyuruh Shen Mochen untuk tidak asal bicara, guru tersebut justru mendengar suara lantang Taozi yang menjawab ucapannya, "Iya! Ayah mertua berkata kalau mereka keluar, tidak ada orang dirumah dan menyuruhku untuk tinggal di rumahmu."
Hanya saja ucapan Taozi dengan cepat terbang bersama suara keras dari tangisan teman-temannya. Tapi, ketika guru tersebut mendengarnya, kelihatan sekali kalau Shen Mochen juga tidak ada niatan untuk menyebabkan semua ini. Haduh… batin guru tersebut sambil menghela napas panjang lagi. Guru tersebut akhirnya kembali menenangkan satu persatu anak-anak kecil tersebut dengan sangat sabar.
Hari ini adalah hari Jum'at. Sudah banyak keluarga yang telah menunggu di luar taman kanak-kanak. Meskipun saat ini semuanya adalah anak laki-laki, tapi mereka tetap saja baru pertama kalinya meninggalkan rumah dengan waktu yang lama...