Siapa Pemenangnya Akan Kupanggil Ayah

Di salah satu bar kelas atas Kota Pingcheng, Kasino Bihuang, tampak beberapa pria dewasa sedang berkumpul di sana. Ada Yin Ruijie, Li Tingshen dan beberapa orang lain yang sengaja datang atau kembali lebih awal untuk menghadiri acara meriah hari Jumat.

"Tuan Muda Yin, sekarang sudah pukul tujuh lebih. Kenapa Direktur Bo masih belum datang?"

"Kenapa terburu-buru? Cepat atau lambat ia pasti datang. Bahkan aku juga sampai datang ke perusahaannya. Lagi pula, apa kalian pernah melihat dia melewatkan janji?" jawab Yin Ruijie. Ia bersandar di sofa dengan wajahnya yang santai dan sebatang rokok di sudut mulutnya. Ia sangat terlihat seperti seorang pria kaya penuh dandanan.

"Kalau itu belum."

"Sebelumnya memang belum pernah. Tapi bukan berarti kali ini juga tidak akan melewatkannya. Dengar-dengar, ia cukup sibuk beberapa hari ini," celetuk yang lainnya.

Begitu mendengarnya, Yin Ruijie yang sedang duduk santai di sofa langsung berdiri dan mengomel.