Terlalu Menyebalkan

"Kamu… Jangan…" ucap Shen Fanxing. Seluruh tubuhnya bergidik merinding. Debaran jantungnya layaknya rusa yang berlari kencang, seolah-olah ia tidak bisa menahan godaan seperti ini.

"Jangan apa? Apa yang barusan kamu katakan sangat benar. Aku merindukanmu, jadi aku tidak tahan untuk… datang menemuimu," tutur Bo Jingchuan. Suaranya yang rendah serta jeda di antara ucapannya terdengar memiliki makna lain di dalamnya. Wanita secerdas Shen Fanxing bagaimana mungkin tidak mengerti maksudnya yang lain.

"Apa tujuanmu akan terlalu menyebalkan?" tanya Shen Fanxing yang terengah-engah. Sepasang mata indah yang semula jernih kini seperti bola api yang merah menyala. Pandangannya diselimuti kabut, sementara bibir merahnya semakin memerah dan bengkak karena ciuman Bo Jingchuan. Benar-benar penampilan seseorang yang hampir tidak memiliki kemampuan untuk melawan.