Bab 4

Setelah 2 jam perjalanan udara malam ini kakiku menginjakan tanah Surabaya untuk pertama kalinya, bulan ini aku akan sibuk berpergian ke luar kota karna tv Swasta ku mempunyai program baru tentang liputan budaya Indonesia. "Kita langsung ke hotel aja istirahat, karna besok harus segera ke Sambikarep katanya ada tradisi sedekah bumi"cetus mas Ilham memulai pembicaraan di dalam mobil, "aku sih yess"jawabku pasrah, "makan makan dulu lah kita bang sate klopo mantap ni malam-malam begini"Zaki terlihat begitu lapar, "dekat tak zak?"jawab sekaligus tanya mas Ilham yang rada kepo, "nah nah tuh depan kita bang"sambil menunjuk ke arah warung sate yang ramai, Bang Gigin memarkirkan mobilnya di depan warung sate itu, sebenarnya aku sudah cukup lelah namun apa daya perut juga sudah mulai lapar karna tadi sore hanya makan beberapa makanan cepat saji yang ku beli di toko di Jakarta.

Kami satu team sepuluh orang termasuk bang Gin supir khusus team yang akan sibuk untuk bulan sekarang, kami sengaja tak minta libur agar bulan depan libur kami di ambil full, karna mengingat kami harus berpergian ke luar kota dan terlalu jauh untuk pulang sekedar menikmati liburan di rumah. Aku memandang langit Surabaya malam itu, tampak terang dan indah dihiasi milyaran bintang, ku abadikan di mata lensaku lalu ku unggah di sosial mediaku -Malam ini langit Surabaya sangat indah, semoga besok aku melihatnya lagi- tulisku di akun sosial mediaku. Satu jam perjalanan menuju hotel, aku dan mas Ilham dapat masing2 satu kamar hotel, sedangkan yang lainnya satu kamar berdua untuk meminim budget. Setelah masuk ke dalam, ku labuhkan sekujur tubuhku pada kasur, rasanya lelah sekali hari ini tidak hari ini mungkin satu bulan ini. Ku putuskan untuk mandi dan membersihkan diri terlebih dahulu sebelum tidur, mandi air panas membuat badanku terasa lebih ringan "tok tok tok Aleee?"suara Rino memanggil di luar, "yaa? Tunggu sebentar"jawabku seraya membukakan pintu, "nih susu jahe khas jawa timur, biar rada anget"tawarnya seraya memberikan satu cup minuman susu jahe hangat, "wiii makasi yaaa", "yaudah sono tidur gue cabut lagi ya"ketusnya lalu membalikan badan dan pergi ke kamarnya. Ku tutup pintu kembali, ku buka tirai jendela kamar yang berada di lantai 7 hotel, terlihat jelas lalu lalang jalanan masih ramai jam menunjukan pukul 00.17 ku putuskan untuk beristirahat, belum sempat ku tutup mataku tiba-tiba notif handphoneku berbunyi, ku buka akun sosmed ku ternyata ada seseorang yang berkomentar di foto yang ku apload tadi

Rimba Alamsyah: "Ku pastikan kamu akan melihatnya lagi. Good night Ale"