Tujuannya Telah Tercapai

Ye Banxia sontak mengepalkan telapak tangannya, lalu perlahan membelakangi mereka. Matanya menyapu mereka dengan ringan, sedangkan wajahnya tetap tenang. Ia tidak ingin berkomentar, tapi bukan berarti ia akan menghindar ketika mereka datang. 

Ye Youran memperhatikan Ye Banxia tanpa terburu-buru dan ada sedikit kabut yang menyelimuti matanya yang terkulai sayu. Lalu, ia mengangkat matanya dan tatapannya mendadak memancarkan kebahagiaan. "Kakak Kedua, kau bersedia mendengarkanku berbicara kan? Ini mengenai aku dan Li Hanchuan. Aku tahu aku benar-benar salah. Selama kau bisa memaafkan aku, apapun yang kau inginkan akan aku lakukan!"

"Oh, benarkah?"

Ye Banxia melirik Ye Youran dengan dingin sambil berpikir, Bagaimana jika aku meminta kalian untuk putus? Tapi, ia cepat-cepat menahan pemikiran seperti itu karena mereka tidak layak untuk mendapat perhatiannya. Mungkin tatapan kejamnya menusuk mereka hingga Ye Youran tiba-tiba menyesali apa yang telah dikatakannya. Bagaimana jika dia mengajukan hal-hal yang tidak masuk akal dan aku tidak mampu melakukannya? Apalagi di hadapan Li Hanchuan... pikirnya penuh khawatir.

"Banxia, jika kau marah, kau bisa melampiaskannya padaku. Akulah yang seharusnya minta maaf kepadamu. Youran tidak salah sedikitpun," kata Li Hanchuan sambil mengerutkan keningnya. Namun, Ye Banxia lagi-lagi mengabaikannya. Ye Banxia berbalik badan dan bahkan tidak melihat ke arahnya lagi kecuali saat ia tidak sengaja melirik pria itu sekali. Li Hanchuan pun sangat jijik melihat Ye Banxia yang melihatnya seperti melihat orang asing.

Mata Ye Banxia sedikit berkaca-kaca dan sudut bibirnya yang dingin sedikit melengkung hingga benar-benar menunjukkan bahwa ia sedang mencibir. "Oke. Bagaimanapun juga, kalian berdua yang mengakibatkan masalah ini. Kalau begitu, kalian berdua yang harus menanggungnya

"Kakak Kedua…" Ye Youran memanggil Ye Banxia dengan cemas.

"Tidak perlu khawatir. Aku tidak akan meminta kalian untuk putus," ujar Ye Banxia sambil mengerutkan bibirnya, tapi senyuman tidak terlihat di matanya. "Selama kalian menjauh dariku di kemudian hari dan bisa berpura-pura tidak melihat saat melihatku..." Ye Banxia berhenti sejenak dan menambahkan, "Dengan begini, akan lebih baik."

Ye Banxia belum selesai berbicara, tapi Ye Youran sudah benar-benar menangis dan menggenggam tangan Ye Banxia lagi. "Kakak kedua! Maaf, aku sungguh minta maaf! Aku mohon padamu, bisakah kau tidak mengatakan hal seperti ini? Persaudaraan kita sudah terjalin selama 20 tahun lebih. Bagaimana mungkin kita berpisah? Aku benar-benar mengakui bahwa aku salah. Bisakah kau tidak berbuat seperti ini padaku?"

Persaudaraan selama dua puluh tahun, Ye Banxia tertawa mendengarnya. Apakah benar-benar tersimpan perasaan persaudaraan di antara dirinya dan Ye Youran? Belum lagi, Fang Shuyan memiliki andil dalam perceraian orang tuanya. Wanita di hadapannya ini seolah-olah merasa bersih, atau mungkin ia hanya benar-benar bodoh. "Ketika aku meminta Li Hanchuan menyelamatkan Hanyan, mengapa kau tidak menyebutkan soal persaudaraan kita yang sudah terjalin lebih dari 20 tahun itu?"

Ye Banxia merasa genggaman Ye Youran menjadi semakin erat. Ia sedikit menyipitkan matanya dan bisa melihat ejekan di antara mata dan alis Ye Banxia. Ia pun melanjutkan, "Apakah Hanyan bukan kakakmu? Kau jelas-jelas tahu aku sedang kekurangan biaya untuk operasi Hanyan. Mengapa kau tidak memaksa Li Hanchuan untuk membantu? Benar-benar adik perempuan yang baik."

Ye Banxia sengaja menekankan kata 'adik perempuan yang baik' hingga membuat Ye Youran benar-benar malu. "Aku tidak ingin membuat Li Hanchuan membantu, Kakak Kedua, karena Li Hanchuan hanyalah pacarku. Bagaimana mungkin aku memintanya begitu banyak uang—"

Ye Banxia sangat marah sehingga ia balas tertawa. Jadi aku harus meminjam uang dan memintanya sendiri, tapi bagaimana denganmu? pikirnya geram. Jika bukan karena kekeraskepalaan Ye Youran, Li Hanchuan juga tidak akan pelit untuk memberikan satu juta Yuan itu pada Ye Banxia.

"Banxia, masalah ini bukan seperti yang kau pikirkan!" hardik Li Hanchuan sambil semakin mengerutkan keningnya dengan ganas, "Lagi pula, aku sudah berjanji akan memberimu uang nanti, tapi kau sendiri yang menolaknya. Sekarang kau sengaja membuat masalah?"

Aku sengaja mencari-cari masalah? Ye Banxia mencibir. Padahal, sudah jelas tadi ia ingin segera meninggalkan mereka. Kenapa malah ia yang disalahkan? "Ya, sungguh masuk akal," seloroh Ye Banxia. Ia sedikit mengangguk dan malas untuk membalasnya. "Lagi pula, sekarang urusan Hanyan sudah selesai. Aku tidak ingin membahas masalah ini lagi denganmu."

Ye Youran terkejut. "Kakak Tertua baik-baik saja?" tanyanya. Namun, yang membuatnya lebih terkejut adalah perkataan terakhir Li Hanchuan. Kapan Li Hanchuan berjanji untuk memberikan uang pada Ye Banxia? Kenapa? Ternyata Li Hanchuan berjanji kepada Ye Banxia saat ia tidak tahu! pikirnya.

"Kakak Kedua, apakah kau…" Ye Youran mengerutkan keningnya dan bicara agak terbata-bata, "Tadi aku melihat kau bersama dengan seorang pria. Karena kau ingin menyelamatkan kakak tertua, jadi kau..."

Ye Youran tidak melanjutkan perkataannya. Sebenarnya perkataan itu juga tidak perlu dilanjutkan karena mereka sudah pasti tahu dalam hati. Walaupun Ye Youran hanya melihat punggung belakang pria yang bersama kakaknya, hubungan mereka pasti sangat spesial karena mereka berbelanja furnitur. Li Hanchuan mendadak tertegun dan matanya menatap Ye Banxia, seperti menunggu jawabannya. Tatapannya berbahaya yang penuh dengan pertanyaan.

Bibir merah Ye Banxia menyeringai dan mencibir, "Apa yang ingin kau lakukan?" Selesai berbicara, Ye Banxia mengangkat tangannya dan berusaha melepaskan genggaman kuat Ye Youran yang sedari tadi memegang pergelangan tangannya. Entah ini hanya imajinasi Ye Banxia saja atau tidak, tapi ia merasa kali ini Ye Youran sepertinya sudah tidak akan menyangkalnya. Atau, bisa dibilang, tujuannya telah tercapai...

"Hanchuan..." Ye Youran mengalihkan pandangannya dari Ye Banxia yang berbalik pergi dan tangannya beralih memegang lengan Li Hanchuan. Namun, ia bisa melihat Li Hanchuan masih terpaku menatap wajah cantik Ye Banxia yang tampak acuh tak acuh. Li Hanchuan terus mengamati Ye Banxia dan bahkan wajahnya seketika berubah ketika Ye Youran menyebutkan bahwa seorang pria muncul di samping Ye Banxia dan tiba-tiba memanggil kakaknya itu.

Ternyata Li Hanchuan masih menatapnya sampai sekarang? Untuk apa dia terus-menerus memperhatikan seorang wanita yang sudah dia tinggalkan? pikir Ye Youran geram. Ia mencoba meredam emosinya, lalu menangis dan berkata, "Sepertinya Kakak sangat membenci aku..."

"Tidak mungkin," Li Hanchuan menyipitkan matanya dan segera menundukkan kepalanya untuk menenangkan Ye Youran. Namun, ekspresi Li Hanchuan tampak agak asal-asalan. "Semua butuh waktu. Semuanya akan baik-baik saja nanti," ujarnya.

"Tapi, aku takut... Kakak Kedua mengkhawatirkan masalah uang satu juta itu sehingga ia pasti tidak akan memaafkanku dengan mudah. Hanchuan, aku seharusnya tidak berbicara seperti itu. Jika saat itu aku memohon padamu untuk meminjamkan uang pada Kakak, pasti tidak akan seperti ini jadinya…" kata Ye Youran sambil menatap letih ke arah Li Hanchuan.

Li Hanchuan tidak bisa mengutarakan rasa jengkelnya sehingga ia menarik dasinya dengan kesal. "Youran, Ye Banxia sekarang masih belum sadar. Apakah kau juga ingin sama-sama bingung sepertinya?"

Wajah Ye Youran sedikit kaku. Ia tiba-tiba meletakkan tangannya di lengan baju Li Hanchuan dan buku-buku jarinya terlihat pucat. "Li Hanchuan, apakah kau…"

"Bukan!" Li Hanchuan segera memotong Ye Youran. Ia juga tidak tahu apa yang ia cemaskan, tapi tampaknya ia takut mendengarkan apa yang akan Ye Youran katakan. Ia menundukkan kepalanya untuk menghapus air mata Ye Youran, lalu merendahkan suaranya dan berkata, "Kau tidak perlu berpikir yang tidak-tidak."

Ye Youran sedikit menggigit bibirnya dan berusaha keras mempertahankan ekspresi di wajahnya. "Lalu menurutmu, sebenarnya apa hubungan kakak dengan pria yang barusan itu?" tanyanya.