Tepat hari ini, hari kamis tanggal 10 Oktober 2019. Adalah hari ulang tahu sahabat kecilku. Dia seorang laki-laki, yang tepat hari ini berusia 19 tahun. Namanya Muhammad Alfarizqi, berbadan ramping dan tinggi sekitar 170 cm. Hobinya memodifikasi motor.
Dulu kita sering bermain bersama, tidur bersama, makan bersama, sampai mandi pun bersama. Itulah kebersamaan kita saat kecil dulu, yang tidak ada larangannya. Tapi itu dulu, beda dengan sekarang. Sekarang kita kaya tetangga tidak saling kenal. Sampai sekarang aku tidak tahu apa penyebabnya. Karena hanya dengan diriku dia bersikap begitu. Apa karena dulu aku pernah menaruh rasa dengannya?.
"Flashback On"
Dari kita TK sampai SD, kita selalu satu kelas. Sampai ujian pun satu. Walaupun nama kita awalannya tidak sama. Tapi disistem Sekolah Dasar ku, siapa yang daftar cepat itulah yang jadi absen pertama. Dan waktu itu kami daftar secara berurutan, dia absen 7 sedangkan aku absen 8. Jadi saat ujian kita selalu satu bangku dari kelas 1 sampai Kelas 6. Tapi, hanya pada Ujian Nasional saja kita tidak satu bangku. Dan mulai dari situlah teman sekelas kita selalu menjodoh-jodohkan kita. Walaupun itu hanya sekedar lelucon belaka. Tapi saat kita memasuki jenjang SMP, kita tidak satu kelas lagi. Walaupun satu sekolahan. Karena dia di kelas VII C sedangkan aku di kelas VII E. Mulai disitulah rasa itu hadir, kaya ada yang hilang gitu.
Waktu aku kelas VII, aku mulai mengenal media sosial. Yang dulu marak orang gunakan, yaitu Facebook. Dan aku pun membuat akun itu, sekedar untuk tahu, sebenarnya apa Facebook itu?. Setelah aku selesai membuat akun itu, aku jadi tahu. Ternyata Facebook itu, adalah media sosial yang digunakan di seluruh dunia. Biasanya akun Facebook dibuat untuk kegiatan positif ataupun sebaliknya, yaitu negatif. Mulai dari situ, aku kecanduan untuk mendapatkan tanda suka yang banyak. Dengan cara membuat status, entah itu status lelucon, entah keluhanku saat mengerjakan tugas, ataulah apapun itu. Dan saat itulah, aku menemukan akun sahabat kecilku, yang namanya Muhammad Alfarizqi. Aku pun messenger dia, sekedar untuk mengetahui benar atau tidak kalau itu akunnya. Ternyata benar.
"messenger" to
Muhammad Alfarizqi
hay
20.05
juga
20.06
lagi apa?
20.06
rebahan
20.07
oh
20.07
Begitulah dulu, waktu tahun 2013. Masih maraknya pertanyaan seperti itu, kalau sekarang sudah tidak jaman lagi, katakalauMulai dari situlah rasa itu semakin kuat. Karena dia selalu membalas messenger ku. Dan itu membuatku senang. Setiap hari kita selalu bertanya, atau hanya sekedar mengeluarkan lelucon. Dari hari menuju minggu kemudian menjadi bulan sampai menuju tahun. Aku ingin hubungan ini lebih dari kata sahabat. Tapi apalah dayaku, yang tak berani mengungkapkan. Setelah satu tahun seperti itu terus, aku mulai jarang online. Hanya seminggu sekali aku online. Mungkin dari situ dia mulai merasa kehilangan. Dan waktu kami kelas IX dia mulai berubah, sikapnya jadi cuek kepadaku. Tapi tidak dengan yang lainnya. Mulai dari situ, aku tidak lagi messenger dia, mungkin hanya satu tahun sekali. Yaitu waktu dia ulang tahun saja, itupun belum tentu dibalas. Saat kami berpapasan dijalan pun juga tidak saling sapa. Atau saat lebaran, kita hanya jabat tangan saja. Kalaupun mau berbicara, itu hanya saat ibuku bertanya atau saat aku menanyakan hal penting saja. Itu berlanjut sampai sekarang. Aku hanya bisa berharap, semoga dia bisa berubah dan seperti dulu lagi.
"flashback off"
Dan saat ini dia ulang tahun, mau kasih hadiah. Aku tidak tahu barang kesukaannya. Alhasil aku buat puisi untuknya, entah itu dibalas atau tidak. Bagiku tidak masalah.
Untukmu...
Ma'afkan aku yang dulu...
Yang selalu mengusikmu...
Yang menjadi benalu dalam hidupmu...
kini ku akan berubah, demi kebaikanmu...
Dan terimalah permintaan ma'af kh ini..
Dengan setulus hatimu...
Begitulah puisinya. Tidak ada sangkut pautnya dengan hari ulang tahunnya. Karena ku membuatnya dengan setulus hati. Mungkin rasa bersalah ku lebih dominan. Dan kuharap dengan begitu dia bisa memaafkan aku. Tapi kenyataannya masih sama, yaitu dengan cueknya dia tidak melihat whatsapp ku ataupun membalasnya. yah, kuterima semua itu. Dan aku tak akan mengusikmu lagi.
Selamat sahabat kecilku, kau telah sukses membuat hancur diriku, dengan kenyataan ini. Dan semoga kau bahagia dengan yang lain. Terimakasih.