Chapter 2

"Agaknya Sicu ini tidak dapat diajakn bicara mungkin harus dengan cara lain rupanay." Kemudian dewa Anjing mengeluarkan energi yang berwarna emas dan keluarlah bayangan roh berwujud anjing dan menerjang Guon Yu.

Guon Yu langsung menghindarinya dia lalu mengelurakn energi rohnya yang berupa kapak bermata dua dan langsung menebas bayangan anjing itu dengan sekali tebas. Tiba tiba dewa anjing sudah ada dihadapanya dan langsung menganyunkan tongkatnya kearah rusuk sebelah kiri Guon Yu. Guon Yu langsung menepisnya dan langsung menebas Dewa Anjing tersebut.

Tapi sang Dewa anjing mampu berkelit dan mundur beberapa meter dan dia langsung memukul kedua kaki Guon Yu dengan sangat cepat, Guon Yu yang menerima serangan itu langsung mundur beberapa meter dia langsung melompat keatasa dan mengincar kepala Dewa Anjing tersebut. Namun serangan itu dapat ditahan dengan tongkat yang dia gunakan dan benturan energi keduanya tak terelakan.

Karena Guon Yu menang dalam energi roh makanya dia dengan mudah memenangkan duel tersebut. Sang Dewa Anjingpun mundur beberapa langkah, karena ini serangan antara energi roh maka yang berdampak bukanlah fisik melainkan organ dalam dan seketika dia langsung memuntahkan darah.

"Sepertinya kau harus beristirahat sejenak kawan biar aku yang menggantikan dirimu." kata Dewa Tertawa. "Hai biksu jelek temanmu tidak mampu mengalahkan diriku apa kau pikir kau mampu mengalahkanku hah."

"Hahaha...memang benar kau mampu mengalahkannya namun belum tentu kau mampu mengalahkan diriku ini."

"Hah banyak omong langsung saja kita buktikan siapa yang terkuat." Guon Yu langsung maju kedepan namun tiba tiba dirinya terpental kebelang dengan sangat keras sampai sampai membuat dinding yang menahanya membentuk dirinya. "Siapa yang berani melukai adik ku hah!?" kata seseorang yang keluar dari benteng.

"Itu kami bertiga hahaha." kata Dewa tertawa sambil tertawa. Orang tersebut yaitu Guon Yi dan juga adiknya Guon Yan. "Wah...wah rupanya aku dikunjungi oleh tiga dewa yang hebat ini."

"Hahah kami tidaklah hebat tapi terimakasih atas pujian dari Sicu."

"Aku rasa kita tidak usah banya basa basi lagi langsung saja kita bertarung." Guon Yi langsung mengeluarkan energi rohnya yang berupa gada dan juga Guon Yan yang berupa cemeti. Mereka bertiga langsung menyerang Dewa tertawa namun sama hal nya dengan yang dialami Guon Yu mereka juga terpental kebelakang.

Guon Yi langsung menyerang lagi namun yang dihasilkanya tetap sama. "Kakak rupanya dia memiliki kekuatan aneh yaitu kekuatan rohnya berupa tangan yang memukul diri kita ini."

"Hahaha rupanya Sicu sudah tau ya ini merupakan jurus yang aku pelajari yaitu bernama Tapak buddha dengan kekuatan roh ini aku mampu merefleksikan wujud buddha."

"Pantas saja adik aku akan menyerang dirinya kau langsung mengincar tubuh aslinya."

"Baik kakak." Tapi sebelum Guon Yan menyerang tiba tiba Dewa bijaksana menghadang dirinya. "Hahaha agak saya juga harus ikut dalam pertempuran." Dia langsung mengarahkan pedang rohnya kearah Guon Yan dengan sangat cepat.

Bersambung