Chapter 5

"Selah kau merasakan energi itu lalu kau satukan disaat ini pasti kau bisa merasakan roh dari rumput roh tersebut." Xiao Yan lalu melaksanakan perintah dari gurunya tersebut. Xiao Yan lalu dapat melihat roh dari rumput roh tersebut, tak lama Xiao Yan lalu membuka matanya.

"Guru aku sudah berhasil menguasai kekutan roh rumput itu!!!" serunya dengan dengan senangnya. "Bagus kalau begitu coba kau gabungkan kemampuan roh milikmu dengan rumput roh tersebut." Xiao Yan lalu mengambil posisi lalu tangan kanannya menghantam ketanah tak lama keluarlah akar dari tanah dan langsung menghancurkan batu yang ada didepanya.

"Hmm...sepertinya kekuatan roh mu yang berupa kemampuan bergerak dengan sangat cepat itu dapat membantu daya hancur dari rumput roh."

"Apa itu bagus guru?"

"Tentu saja itu karena rumput roh biasanya hanya memiliki kekuatan penghancur yang tidak seberapa tapi mereka memiliki kemampuan untuk mengikat yang sangat kuat tapi tetap saja itu kemampuan roh tidak berguna."

"Ahh...jadi sia sia dong murid menyerapnya?"

"Tidak juga seperti penjelasanku tadi kau bisa melewati batasan apa pun tapi ingat ini Xiao Yan kau bisa menyerap energi roh itu dengan mudah itu karena mereka tidak memiliki nyawa. Bila yang kau serap bernyawa kau harus berhadapan dengan mahluk tersebut dialam roh dan bila kau kalah kau akan mati."

Xiao Yan yang mendengar itu sedikit ngeri juga bila seandainya dia mengalaminya. "Murid akan mengingatnya guru." Setelah mereka melatih kembali kemampuan Xiao Yan mereka lalu kembali ketempat peristirahatan.

"Hahaha...Xiao Yan kau sudah belajar banyak dari kami dan kini sudah saatnya kau pergi untuk menambah pengalamanmu diluar sana." kata Dewa Tertawa sambil meminum anggur kesukaanya. "Itu benar Xiao Yan kau harus belajar diluar untuk dapat meningkatkan kekuatan mu dan ambilah untuk kau bawa." Dewa Anjing lalu melemparkan sebuah cincin kepadanya.

Dan itu dapat ditangkap dengan sempurna oleh Xiao Yan. "Cincin itu bernama cincin penyimpanan kau bisa menyimpan segala jenis barang didalamnya." imbuhnya kepada Xiao Yan. "Murid berterima kasih kepada guru karena sudah mau merawad murid dari kecil hingga sampai sebesar ini murid tak akan melupakan kebaikan guru semua."

Xiao Yan lalu pergi menuruni gunung dia memutuskan untuk pergi kearah barat karena dia dengar disana ada ibu kota kerajaan yang menguasai benua Midland ini yaitu kota Hong Zao. Didalam perjalanannya menuju kota tersebut dia menempuh jarak yang tidak pendek melainkan sangat jauh.

Membutuhkan waktu empat belas hari untuk sampai disana. Tapi bagi Xiao Yan yang merupakan pengendali roh kecepatan jarak segitu bukanlah masalah bagi dirinya ditambah lagi sekarang dirinya ada diperingakat Elit satu level 10. Tentu saja itu cukup untuk dirinya untuk terus berlari tanpa henti.

Didalam perjalananya itu dia tidak sengaja melihat ada seorang gadis desa yang dikejar kejar oleh tiga ekor kera gunung. Gadis itu berlari dengan sepenuh tenaga lari dari kejaran kera gunung, kera gunung merupakan monster tingkat level 30 mereka memiliki tabiat yang sangat mesum.

Mereka suka menculik gadis gadis untuk digunakan untuk pelampiasan nafsu mereka. Ada banyak monster yang seperti itu didalam hutan Cong Lam ini itu sebabnya banyak penduduk pindah dari hutan tersebut dan bagi mereka yang masih bertahan melarang warganya terutama wanita untuk masuk kedalam.

Saat wanita itu berlari dia tidak sengaja tersandung dan terjatuh semua barang yang dia bawa terjatuh. Para kera tersebut lalu mengelilingi gadis tersebut dengan wajah nafsu mereka dengan liur keluar dari mulut mereka, namun tiba tiba ada sebuah batu yang menghantam kepala mereka bertiga dan itu membuat mereka semua tersungkur.

Tentu saja itu membuat mereka sangat marah dan mencari siapa yang beranj melempar batu tersebut kepada mereka. "Hai kera jelek memangnya tidak ada betina lain di dalam hutan sana sampai sampai kalian harus mengejar wanita itu hah." Kata Xiao Yan dengan santainya sambil bersandar kepada bebatuan yang ada disampingnya.

Tentu saja kera itu marah dan langsung menyerang Xiao Yan dengan tinju miliknya, namun Xiao Yan mampu menghindari pukulan tersebut. Mereka terus melakukan hal tersebut lalu Xiao Yan memiliki ide dia lalu memancing kera tersebut kearah tempat tadi dia bersandar lalu dengan gerakan seribu langkah yang dia kuasai dari gurunya Dewa Tertawa dengan cepatnya dia mampu menghindar dan hal hasil kera itu yang tidak dapat menghentikan laju seranganya langsung menghantam bebatuan tersebut dengan sangat keras.

Dan itu membuat kera tersebut tersungkur. "Hahaha...dasar kera bodoh." Kata Xiao Yan penuh dengan bangga, lalu dia mengahampiri dua kera yang tersisa saat dia mau mengahampiri dua kera yang tersisa rupanya mereka sudah tidak ada dan itu membuat Xiao Yan bingung. "Eh aneh kemana dua kera tadi bukanya tadi mereka ada disini?" Bukan hanya itu saja yang tidak ada melainkan wanita yang tadi dia selamatkan juga tidak ada.

"Yah mungkin mereka pergi karena takut akan kekuatanku." Lalu Xiao Yan berbalik kebelakang dan alangkah terkejutnya dirinya dengan apa yang dia lihat rupanya batu yang tadi Xiao Yan gunakan untuk mebgalahkan kera tadi merupakan tubuh dari badak bercula lebar yang memiliki tubuh tertutupi batu yang mereka gunakan untuk kamuflase.

Badak tersebut memiliki level 65 dan tentu saja itu diatas kekuatan Xiao Yan. "Ha...halo tuan badak aku harap aku tidak mengganggu dirimu." Tapi badak itu hanya mendengus saja Xiao Yan perlahan mundur badak tersebut perlahan juga maju lalu Xiao Yan memutuskan untuk kabur. "Kaabuuuuuurrrr." Xiao Yan berlari dengan kecepatan rohnya namun hal tersebut sia sia.

Xiao Yan terus saja berlari tanpa arah sekarang ini yang ada diotaknya bagaimana cara untuk melepaskan diri dari kejaran badak itu, lalu ia ingat kalau dia pernah membuat bom bau dia lalu mengambilnya dari cincin penyimpanan lalu meleparkanya ke badak tersebut.

Dan cara itu ampuh untuk mengehentikan pengejaran badak tersebut tapi sayangnya disaat dia melemparnya dia berada diposisi melayang kebelakang dan dia tidak tau ada apa didepanya, saat dia melihat kedepan yang merupakan jurang sontak saja dia berteriak. "Guurrruuuuuuu!!!" Dan terdengarlah suara ceburan yang teramat keras.

Rupanya dia terjaduh disebuah danau. "Wahhh...hah...ha aku kira tadi aku akan mati huh...untunglah aku masih hidup." Tapi saat Xiao Yan berbalik kebelakang hendak keluar dari danau tersebut ia tertegun kaget karena tepat dibelakangnya ada seorang gadis yang tengah mandi membelakanginya, tak lama gadis itu lalu menoleh kepada Xiao Yan.

Xiao Yan yang dipandang langsung lompat kebelakang sambil meminta maaf. "Ma-maaf nona saya tidak tau kalau ada nona tadi saya dikejar monster badak bercula lebar dan tidak sengaja terjatuh kemari." jelas Xiao Yan, namun respon yang diterima olehnya justru kebalikan dari apa yang dia bayangkan.

Gadis itu sama sekali tidak menunjukan ekpresi marah atau pun malu. Dia lalu keluar dari dalam danau Xiao Yan segera menutup matanya karena tidak ingin melihat tubuh sang gadis. Tak lama berselang dia lalu membuka matanya dan melihat gadis itu memakai pakaianya yang serba putih Xiao Yan terpana dengan kecantikan gadis tersebut bila diibaratkan gadis itu seperti seorang dewi.

Xiao Yan tersadar dari lamunanya setelah mendengar suara tertawa yang sangat nyari dan keras itu dia segera bangkit dari terjatuhnya dan segera keluar dari sana, tak lama datanglah seorang wanita yang berpakaian serba hitam sebagian rambutnya sudah memutih tapi parasnya masihlah muda.

Xiao Yan dapat merasakan energi roh yang sangat besar dari tubuh wanita itu dia lalu bersiap siap untuk bertempur. Wanita itu melihat kedua sepasang orang tersebut lalu tersenyum. "Adik apa kau sudah jatuh serendah ini sampai sampai ada lelaki yang masuk dan melihat tubuhmu." katanya.

Namun orang yang dimaksud justru hanya diam saja tanpa membalasnya, wanita itu mengitari mereka sambil memainkan kebut yang dia bawa tadi. "Adik kau sudah melanggar pantangan untuk tidak membawa laki laki menuju gunung ini lebih kau serahkan saja ilmu perguruan kita itu kepadaku sehingga guru tidak akan malu dialam sana."

"Kakak bila maksud kaka kemari hanya ingin membahas hal tersebut maka jawabanku tetap sama yaitu tidak sekalipun aku aku harus menyerahkan nyawaku kepadamu itu." kata sang gadis dengan tegas. "Bagus kau sekarang berani kepadaku kalau begitu jangan salahkan aku bila aku bertindak kasar kepada dirimu!!!" Dia lalu menerjang dengan kebutnya.

Namun dapat ditangkis dengan selendang yang dia miliki tersebut sehingga keduanya saling membelit mereka lalu mengeluarkan energi roh dan seketika munculah angin dari sekitar mereka, rupanya wanita berpakaian hitam tersebut merupakan Gran Master 2 level 10 bertipe landak racun dan gadis berbaju putih itu hanya bertingkat Master 5 level 1.

Bila Seandainya Xiao Yan maju juga dia pasti juga tidak akan menang. Mereka lalu mulai saling serang gadis berbaju putih itu lalu menggunakan pedangnya mencoba menebas rusuk sebelah kanan wanita itu namun gagal, wanita itu lalu mengayunkan kebutnya kebatu lalu melontarkanya kepada sang gadis namun serangan tersebut juga dapat dihindari.

Bersambung