Chapter 6

Saat dia menghindari serangan itu tiba tiba terdapat jarum landak menyerang dirinya tepat didepan muka sang gadis namun sebelum jarum landak tersebut mengenai dirinya ada jarum lain yang menghentikannya. Wanita berpakaian hitam itu tentu saja langsung marah siapa orang yang berani mengganggunya.

"Maaf mengganggu pertempuran kalian tapi aku rasa kami tidak akan bisa menang makanya dari itu kami mohon undur diri ya." kata Xiao Yan lalu melemparkan bom racun kepada wanita itu dan membawa lari sang gadis dari sana.

Tanpa meminta ijin terlebih dahulu dia lalu menggendong dirinya dan langsung berlari secepat mungkin. Saat dia merasa bahaya sudah terlewati dia lalu berhenti berlari. "Hah...hah...aku rasa kita akan aman untuk sekarang nona." Kata Xiao Yan sambil sempoyongan karena harus berlari sangat jauh.

"Kenapa kau menolong diriku?" kata sang gadis kepada Xiao Yan. "Hah kenapa masih bertanya tentu saja untuk menyelamatkan diri dari wanita tadi." Gadis itu berdiri lalu melangkah untuk meninggalkan Xiao Yan, Xiao Yan yang melihat itu sontak langsung memegang tangan sang gadis.

" Apa kau mau kembali kesana hah!?" Lalu dijawab dengan anggukan oleh sang gadis. "Hah!!! apa kau ingin mati kesana jelas jelas disana itu berbahaya." kata Xiao Yan namun tetap tidak digubris oleh sang gadis. "Ini tidak ada kaitanya tentang dirimu jadi kau tidak usah mencampuri urusan ini lagi." Xiao Yan kebingungan lalu berkata. "Baiklah aku akan membantu dirimu tapi sebelum itu aku harus mencari tempat yang aman terlebih dahulu aku punya ide meskipun tidak bisa membunuhnya setidaknya ini mampu membuat dirinya tidak bisa bergerak untuk selamanya mungkin melihat dari rank dia miliki."

"Bagaimana caranya?"

"Kau akan tau nanti sekarang ayo kita pergi." Tiba tiba kerah belakang milik Xiao Yan ditarik dan dia melihat bahwa dirinya tidak menapak melainkan dirinya terbang. Xiao Yan begitu terkejut dengan kejadian tersebut. Bagaimana mungkin seorang Master 5 mampu memiliki kemampuan terbang yang seharusnya dimiliki oleh seorang Gran Master 4 yang bisa melakukanya.

Mereka akhirnya tiba disebuah gua karena Xiao Yan sudah terbiasa didalam kegelapan makanya dia tidak begitu khawatir tentang masalah penglihatan, mereka terus saja berjalan sampailah mereka tiba disebuah tempat yang seperti aula ditengah tengahnya ada sebuah kolam.

"Tempat ini merupakan tempat perguruan milikku. Disini kita akan aman untuk sementara waktu."

"Baik tidak masalah aku akan segera memulainya." Xiao Yan lalu mengeluarkan bahan bahan yang diperlukan, setelah itu dimatanya dan juga lantai yang dia pijak muncul lingkaran mantra dia lalu mengambil bahan yang berupa batang besi dan juga sebuah kantong racun tersebut lalu memasukanya kedalam bola lingkaran.

"Fase peleburan siap, fase penempa siap, fase pembentukan siap, fase pemurnian siap, fase penyatuan siap." Lalu munculah sebuah benda yang seperti tongkat yang memiliki panjang 30 cm. "Sudah selesai benda ini bisa membantu kita nantinya." Saat mereka sedang membicarakan benda tersebut terdengarlah suara yang keluar dari pintu gua.

"Sepertinya dia datang ayo kita hadapi dia." Mereka berdua lalu keluar dari dalam gua. "Adik aku beri kau satu kesempatan lagi supaya kau bisa bersama kekasihmu ini."

"Kakak jawabanku tetap tidak." Wanita itu langsung saja menerjang sang gadis namun Xiao Yan langsung memblokingnya. "Bocah kau tau siapa yang kau lawan?"

"Sayangnya aku tidak tau siapa dirimu itu."

"Hah rupanya masih ada sapi dungu yang tidak tau siapa diriku ini. Aku adalah Tian Moli iblis yang sangat kejam saat membunuh."

"Coba saja kalau kau bisa membunuhku." Mereka lalu mundur beberapa langkah lalu Xiao Yan mencoba untuk menusuk Tian Moli namun serangan itu dapat dihindari Tian Moli dengan melompati Xiao Yan, Saat diudara Tian Moli menendang punggung sebelah kanan Xiao Yan dan itu tepat terkena Hiato miliknya.

Xiao Yan lalu mengeluarkan rumput rohnya. "Cambuk rumput roh!" lalu munculah akar rumput roh yang mengelilingi Tian Moli. Namun semua rumput tersebut dapat dihancurkan olehnya. "Lemperan duri landak!" lalu sektika seluruh penjuru dari tubuh Tian Moli mengeluarkan sebuah duri roh yang menyerang membabi buta.

Xiao Yan tidak dapat menghindarinya dan dia terkena racun dari duri landak tersebut. Gadis berbaju putih itu yang melihat hal tersebut hendak menolongnya namun sebelum itu tubuhnya sudah terkena racun dari sang kakak sehingga dia tidak bisa bergerak.

"Adik aku bertanya sekali lagi dimana ilmu perguruan kita ini." Namun sang gadis tetap diam, lalu Tian Moli mengeluarkan jarum dari bajunya dan menusukanya ke adiknya tersebut, racun tersebut langsung menjalar dengan sangat cepat.

Rasa yang didapat dari racun ini pada awalnya seperti kesemutan lalu setelah setengah jam kemudian tubuh akan mati rasa dan detak jantung meningkat dan pernapasan mulai sesak disaat seperti orang tersebut akan mati secara perlahan lahan.

Saat sang gadis sudah mulai merasakan ampuhnya racunya itu, Xiao Yan masih belum dapat menghilangkan racun yang ada didalam tubuhnya dia lalu memusatkan seluruh energinya dan menarik semua racun yang ada didalam tubuhnya kemulutnya dan setelah itu dia memuntahkanya.

Setelah tubuhnya sudah membaik dia lalu mengeluarkan senjata rahasia itu yang bernama tembakan angin tersebut dia langsung mengarahkanya ke Tian Moli. Tian Moli yang merasakan ada senjata yang mengarah kepada dirinya dia langsung mengerahkan Energi rohnya untuk menangkisnya namun itu gagal karena senjata itu mampu menembus pertahanan rohnya.

Ditambah didalamnya terdapat jarum yang teramat bahaya dan dia langsung tersungkur ketanah. Xiao Yan langsung menghampiri sang gadis dan langsung membawanya ketempat yang aman.

Setelah berlari cukup jauh dia merasa sudah aman dia lihat kondisi dari sang gadis rupanya racunya sudah menjalar dengan sangat cepat dan sang gadis juga tidak sadarkan diri lagi.

Xiao Yan lalu mengeluarkan beberapa botol penawar lalu mencoba menimunkan kepada sang gadis namun itu juga gagal, hanya satu cara lagi yaitu memindahkan racunnya ketubuhnya meskipun ini sangat beresiko tinggi bagi dirinya, Xiao Yan lalu menyayat telapak tangan sang gadis lalu Mengeluarkan energi rohnya dia ingat kata gurunya untuk menarik darah keluar lalu masuk kembali.

Dengan mengalirkan energi roh secara terbalik, Xiao Yan langsung menggenggam tangan sang gadis lalu mulai mengalirkan energi roh terbalik miliknya dan itu berhasil racun yang ada didalam tubuhnya berhasil diserap oleh Xiao Yan. Sebelum Xiao Yan menyerap raxun tersebut dia sudah menutup beberapa hiato yang vital, setelah racun berhasil diserap dia lalu mengumpulkan energi roh lalu memaksa racun tersebut keluar.

Tak lama sang gadis mulai siuman dan itu bertepatan dengan Xiao Yan berhasil mengeluarkan semua racun. "Kau sudah sadar bagus lah kalau begitu."

"Bagaimana dengan Kakak seperguruan? dan kenapa aku bisa sembuh?"

"Kau tidak perlu khawatir dia terkena telak senjata yang aku gunakan meskipun dia Gran Master dia pasti akan lumpuh dan juga aku sudah menghilangkan racun yang ada didalam tubuhmu."

"Tapi kenapa kau menyelamatkan nyawaku apa yang membuatmu melakukan itu?" kata sang gadis. "Memangnya menolong seseorang itu perlu alasan ya?" Xiao Yan lalu berdiri dan menghampiri sang gadis.

Tiba tiba Xiao Yan pingsan dan itu membuat sang gadis langsung menangkapnya. Rupanya racun landak dari Tian Moli tidak hanya menyerang tubuh saja melainkan juga energi roh dan Xiao Yan tidak menyadari akan hal tersebut sehingga racunya masih menyebar didalam tubuh Xiao Yan.

Xiao Yan membuka matanya yang masih agak berat tersebut lalu dia melihat sekeliling ruangan yang hanya ada batu saja. Xiao Yan mencoba untuk berjalan mencari pintu keluar lalu dia membuka pintu yang ada diruangan tersebut disana ada dua jalan, Xiao Yan memilih jalan sebelah kiri dan disana terdapat pintu.

Dia lalu membukanya seketika angin menghebus menerpa wajahnya, anginya begitu segar. Xiao Yan lalu berjalan menelusuri padang rumput tersebut disebelah barat ada hutan begitu juga sebelah timur. "Kau sudah bangun rupanya." Xiao Yan langsung berpaling kearah suara.

"Ah apakaha nona yang merawat saya." Sang gadis hanya mengangguk saja. "Aku membawa beberap tanaman obat untuk menyembuhkan luka dalam mu." Xiao Yan lalu melihat bahan tersebut didalam keranjang yang dibawa sang gadis ada tanaman allicin dan juga buah presea dan beberapa tanaman obat yang lain.

"Terimakasih karena sudah peduli denganku, tapi aku tidak menyangka kalau disini ada tempat yang sangat kuat akan aura roh."

"Tempat ini bernama Yao Shan disini ada banyak tanaman obat, tempat ini bisa dibilang merupakan harta karun bagi seorang Reseptor mereka berlomba lomba untuk bisa mendapat tempat ini bahkan saling membunuh pun mereka rela."

"Ah begitu rupanya, nona apa aku boleh menjelajahi tempat ini." Xiao Yan sangat tertarik dengan tempat mungkin dia bisa mendapat beberapa bahan yang bisa dia gunakan untuk membuat racun yang baru. "Tentu saja karena kau sudah membantu diriku maka kau boleh berkeliling." Xiao Yan langsung pergi menuju hutan dia begitu kagum dengan apa yang dia lihat semua tanaman obat yang ada di daftar buku yang dimiliki gurunya yang sangat langka dapat ditemukan disini.

Bahkan Xiao Yan dapat menemukan Tanama api abadi dan juga es abadi. Gurunya pernah berkata kalau dua tanaman ini bisa membuat orang kebal akan racun apapun.

Bersambung