Chapter 8

Xiao Yan yang tau akan perubahan sikap yang dilakukan oleh Xiao Lung Li membuatnya sedikit pusing lalu dia memberanikan diri untuk bertanya kepadanya. "Kakak kenapa kau akhir akhir ini berbeda dengan biasanya?" Tapu Xiao Lung Li tidak menjawabnya tapi dia pandang Xiao Yan dengan lembut lalu dia memeluk dirinya dan menyandarkan kepalanya di dada Xiao Yan.

Xiao Yan tentu saja bingung dengan sikap yang Kakaknya itu lalu dia berkata lagi. "Kakak apa Kakak mengalami masalah dalam mengendalikan roh." Xiao Lung Li tetap tidak menjawab, karena sifat yang berubah ini Xiao Yan langsung kebingungan dengan apa yang terjadi. "Entah kenapa aku tidak ingin berpisah dari dirimu, rasanya berat sekali terpisah darimu."

"Kalau begitu kenapa Kakak tidak ikut dengan ku saja!" Xiao Lung Li lalu memandang Xiao Yan. "Pergi kedunia luar. Aku belum pernah berpikir seperti itu sebelumnya." Xiao Lung Li lalu duduk termenung. "Bila aku pergi kedunia luar sana lalu siapa yang akan menjaga kuburan ini?"

"Kakak tak perlu khawatir kakak masih ingat kan kalau aku mempunyai kemampuan rumput roh. Kita bisa menggunakanya untuk menutupi kuburan ini bukankah itu ide bagus." Seru Xiao Yan dengan semangatnya. "Boleh juga ide yang kau miliki ayo kita lakukan itu."

Lalu mereka mempersiapkan segalahal yang diperlukan untuk berpergian. Tak lupa Xiao Yan juga membuat beberapa pil yang nantinya akan mereka gunakan dijalan nanti. "Apa kakak sudah siap?" lalu dijawab dengan anggukan oleh Xiao Lung Li. Xiao Yan lalu menutupi kuburan itu dengan tanaman roh sehingga orang orang tidak akan tau akan keberadaanya.

Mereka lalu berjalan kearah barat dalam sepanjang perjalanan Xiao Yan selalu bercerita banyak hal dan Xiao Lung Li hanya mendengarkanya saja. Mereka lalu sampai disebuah kota kecil, mereka memutuskan untuk mencari tempat penginapan lalu Xiao Yan melihat sebuah toko yang menjual bahan bahan untuk master roh.

Dia lalu masuk kedalam tak ada sesuatu yang menarik, Xiao Yan lalu melihat sebuah batu emas yang sangat berkilauan sekali. Dia lalu mengetes apakah batu itu asli atau bukan, segera dia bertanya kepada pemilik toko tersebut. "Paman berapa harga dari batu ini?" sang pemilik toko tersebut lalu berkata. "Apa kau serius ingin membeli batu itu hah. Apa kau mempunyai inti api untuk mengolah batu tersebut hah?"

"Inti api apa itu paman aku baru dengar hal tersebut?"

"Nak apa kau ini bodoh ya masak inti api kau tidak tau. Inti api adalah kemampuan roh yang mampu menciptakan pil dan juga menciptakan senjata roh dari bebatuan seperti ini dan kemampuan roh juga bisa digunakan untuk bertarung juga."

"Lalu bagaimana aku bisa mendapatkanya paman."

"Inti api sangatlah lah langka dan tidak semua orang bisa mendapatkanya kau akan membutuhkan pil tingkat 6 untuk membantumu mengendalikanya karena setiap inti api memiliki watak tersendiri."

"Meskipun begitu aku ingin membeli ini paman."

"Hahh bocah kau tidak tau sudah berapa orang yang mencoba untuk mengolah batu tersebut namun tidak ada satupun yang dapat melakukanya bahkan sekalipun kau tingkat Celestial atau Myth juga tidak ada yang bisa."

Xiao Yan lalu memikirkan sebuah ide bagus dikepalanya. "Paman kalau aku bisa mengolah batu ini apa kau mau menjualnya dengan gratis." sang pemilik lalu memasang wajah tertarik kepada Xiao Yan. "Baiklah bila kau bisa melakukanya aku akan memberikanya secara gratis dan aku juga akan memberikan mu bonus."

Xiao Yan langsung senang dengan perkataanya. Xiao Yan lalu mengambil batu tersebut, Xiao Yan lalu mengeluarkan lingkaran mantara dan lalu dia memasukan batu tersebut kedalam bola cahaya tersebut. "Fase peleburan siap, fase penempa siap, fase pembentukan siap, fase pemurnian siap, fase penyatuan siap." Rupanya apa yang dikatakan oleh sang pemilik itu benar batu ini sangat sulit untuk diolah namun Xiao Yan tidak mau kalah dengan kekuatanya yang sekarang dia pasti mampu mengolahnya.

"Anak muda ini sudah setengah jam kau tidak mampu mengolahnya sebaiknya kau menyerah saja." Tapi tak lama bola cahaya itu pecah dan didalamnya ada jarum halus yang sangat tipis berjumlah sekitar lima puluh atau delapan puluh. "AKhiiiiirrrrrnyaaaa...Aku bisa mengolahnya." Sang pemilik toko begitu terkejut dengan apa Xiao Yan lakukan. "Teknik apa yang kau lakukan tadi kau tidak memiliki inti roh tapi kau bisa mengolahnya?"

"Itu namanya teknik Penciptaan paman kau bisa menciptakan apapun dengan teknik itu tanpa harus menggunakan peralatan pada umumnya. Prinsipnya sama seperti kita menciptakanya secara manual tapi bedanya kita menggunakan inti roh kita dan membuatnya dialam roh yang kita buat sebagai ruangan kita menciptakanya. Semakin kuat inti roh tersebut semakin mudah kau menciptakanya."

"Jadi paman aku sudah dapat mengolah batu itu sekarang mana bonus yang paman janjikan kepadaku."

"Hahaha...baru kali ini aku melihat kemampuan unik ini, aku akan menepati janji sebentar ya." Sang pemilik lalu pergi kebelakang. "Hei Kakak ambilah ini." Xiao Lung Li lalu mengambilnya. "Ini senjata rahasia yang cocok dengan Kakak tapi Kakak tidak boleh menggunakan sembarangan senjata ini karena ini dapat menghentikan aliran roh seseroang bila terkena seranganya walau tidak diarahkan di titik hiato dan itu juga bisa menyebabkan tidak keseimbangan sehingga orang tersebut tewas."

"Senjata ini sangat hebat dari mana kau bisa memikirkanya."

"Dahulu aku pernah belajar berbagai senjata rahasia termasuk jarum sutra ini tapi sayang bahan yang dibutuhkan sangatlah susah sehingga aku tidak pernah membuatnya dan kebetulan sekali ada batu yang unik ini jadi aku coba membuat dan ternyata batu inilah bahan yang dimaksud."

Lalu kembalilah sang pemilik toko tadi, dia membawa sebuah bongkahan batu yang berukuran sedang. Warna batu itu hitam kemerah merahan. "Nak ambil batu ini. Batu ini bernama batu langit aku menemukan batu ini bersamaan dengan batu emas itu mungkin ini tadir bagi kalian berdua ambilah mungkin saja kau bisa mengolah batu ini dengan baik karena batu ini memiliki kekuat yang sangat besar."

Xiao Yan lalu mengambil batu tersebut lalu memasukanya kedalam cincin penyimpanan. "Paman terimakasih tapi aku tidak enak bila mengambilnya secara gratis ambilah ini paman." Xiao Yan lalu menyerahkan sekantong uang kepada pemilik toko tersebut.

"Terimakasih nak, kau memiliki kekuatan unik kenapa kau tidak coba mendaftar di kompetisi ahli Reseptor dikota Da Shi yang tidak jauh dari tempat ini."

"Terimakasih atas tawaran paman aku akan coba untuk melihatnya." Xiao Yan dan Xiao Lung Li lalu pergi menuju kota Da Shi disana mereka hanya memerlukan lima hari perjalanan yang normalnya biasanya dibutuhkan sampai sepuluh hari.

Setibanya digerbang kota sudah banyak yang berlalu lalang melakukan aktifitas mereka. Xiao Lung Li sangat terkejut dengan begitu banyak nya orang yang ada maklum saja seumur hidup dia tinggal dipegunungan yang sepi akan orang orang. Xiao Yan yang tau akan kondisinya lalu meraih tangan kirinya lalu menggenggamnya. "Ayo kita pergi Kakak." serunya.

Mereka lalu berjalan menelusuri kota banyak orang orang yang selalu memandangi mereka, orang orang tersebut begitu terpana dengan mereka berdua mereka bak dewa dan dewi yang turun dari kayangan. Namun mereka menghiraukan pandangan orang orang.

Mereka memutuskan untuk mencari penginapan untuk mereka beristirahat. Saat mereka memasuki hotel yang juga dirangkap sebagai tempat makan orang orang yang disana begitu terpana dengan kecantikan Xiao Lung Li. Mereka lalu duduk dipojokan lalu sang pelayan datang dan bertanya mereka mau memesan apa.

Setelah memesan mereka lalu menunggu pesanan diantar mereka berbicara meskipun yang banyak bicara adalah Xiao Yan. Tak lama datanglah dua orang gadis yang satu berbaju hijau dan yang satu lagi berwarna ungu. Gadis berbaju hijau itu terlihat kalem dan juga memiliki tubuh yang langsing dan juga paras yang cantik, sedangkan yang satunya memiliki tubuh agak pendek dari satunya tingkahnya juga sedikit kasar bisa dibilang kebalikan dari gadis berbaju hijau tadi.

Mereka duduk disebelah Xiao Yan dan juga Xiao Lung Li. Makanan yang tadi mereka pesan akhirnya datang sebetulnya Xiao Yan sudah sangat lapar melihat ada makanan langsung saja dia lupa daratan namun Xiao Lung Li berucap. "Kau ini pelan pelan makanya, apa kau tidak malu dilihat orang." katanya dengan nada kalem.

"Hehehe...maaf Kakak habisnya aku lapar sih." Saat mereka makan dengan asiknya tiba tiba datang segerombolan orang berbaju hitam masuk kedalam mereka membawa berbagai senjata tajam. Sontak saja semua orang disana langsung kabur kecuali grup Xiao Yan dan dua gadis tadi. "Wah...hari ini sepertinya merupakan hari keberuntungan kita ada tiga gadis cantik disini hahaha." orang yang berambut panjang itu lalu mendekati Xiao Lung Li dan hendak menyentuh wajahnya, Xiao Yan ingin menghajar orang tersebut namun sebelum dia melakukan hal tersebut gadis berbaju ungu lalu berkata.

"Wahhh...aku kira kota ini merupakan kota yang bersih tapi kok ada babi babi busuk yang berkeliaran sih, sungguh aku sangat kecewa makan ditempat ini." dengan nada sarkas, pria berambut panjang tadi langsung memalingkan wajahnya dan mendekati sang gadis tadi.

Bersambung