Ini Cerita Tentangku

*sebulan kemuadian

"Lili, hati-hati kalau sudah tiba disana. Jangan lupa hubungi mama nak! Mama ngak akan tenang kalau belum ada telpon dari putri mama yang cantik ini," kata mama memelukku erat.

Lili lolos dengan nilai terbaik senasional. Anak yang selalu membuat kejutan-kejutan itu kini berbaring di rumah sakit karena kecelakaan setelah menyelesaikan ujian masuk universitasnya. Dan aku, Lala yang akan melanjutkan perjuangan hidupnya.

***

Aku tak pernah berpikir akan menjadi Lili di hidupku.

Kreek...

Suara korden di asrama univ terlalu keras, tidak sesuai di deskripsi brosur yang beredar.

"Iya, aku sudah sampai ma. Tempatnya juga lumayan baik. Pasti Lili akan senang kalau tahu bakal tinggal disini."

"Apa ada orang disana? jangan mengatakan hal-hal yang tidak benar. Kamu Lili," kata mama mengingatkan peranku saat ini.

"Baik mama, maaf."

***

Percakapan yang membosankan itu akhirnya berakhir. Aku keluar untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

"Hai, mbk orang Indonesianya?" kata cowok berkacamata yang selalu memperhatikan gerak-gerikku dari awal aku memasuki Supermarket.

"Iya, kenapa ya?" jawabku.

"Aku Andik, bukan orang bugis tapi orang jawa ada K di belakangnya."

"Lala," jawabku spontan.

"Lala."

"Em, maksudku Lili. Salah tadi maaf."

"Ohy, adanya yang lupa nama gitu. 😌😂🤣, semoga kita bisa jadi teman. Ah, aku tinggal di asrama Indonesia. Kamu?"

"Aku juga," jawabku cuek.

"Wah, lantai berapa dan nomor berapa? Siapa tahu kita bisa berangkat bareng."

"How many?"

"23$."

"Hai, bagaimana?"

"Ah, maaf kita baru kenal. Pahamkan maksudku."

"Ah, iya. Maaf kalau aku mengganggumu."

"Tak apa. Maaf, kamu menghalangi jalanku."

Cowok itu akhirnya menepi dan mempersilahkanku untuk jalan.

***

Lama aku melamun, "seharusnya aku meminta nomor hpnya. Aku belum tahu jalan dan bahasa inggrisku tak sebaik Lili."