Aku mendengar dengusan Nick dari sofa yang didudukinya. "Ia pasti sudah gila jika berpikir kita akan mendatanginya ke Rusia."
"Sepertinya begitu," gumam Dostov setuju. "Walaupun aku merasa sedikit aneh..."
Kutarik tangan Elliot yang menarik rambutku lalu memandang Dostov lagi. Rambut pirang gelapnya terlihat semakin memanjang hingga kini menutupi kedua telinganya, tapi gaya rambut ini juga terlihat cocok untuknya. "Kenapa?" desakku karena Ia tidak melanjutkan ucapannya.
"Ia mengatakannya seakan kita benar-benar akan kesana jika Ia mengundang," gumamnya sambil memandang botol darahnya yang kosong.
"Memangnya kalian saling menelepon?" tanyaku terekjut.
Dostov menggeleng. "Ia mengirimkan memo kecil bersama bunga itu dan responnya.
"Dimana memonya?" sahut Nick dari belakangku, saat aku menoleh Ia sedang berdiri di belakangku sambil menggendong Rosie yang baru saja terbangun.