Aku tidak ingat apa yang terjadi setelah aku memejamkan mataku. Tapi aku ingat sensasi tubuhku yang terasa seperti diseret di atas lantai. Rasa sakit di dadaku menghilang dan entah bagaimana hal ini bisa terjadi... tapi aku merasa seperti sedang tertidur dan memimpikan kembali memori masa kanak-kanakku yang sudah lama terlupakan.
***
Mungkin saat itu aku baru berumur lima atau enam tahun. Di awal musim semi yang cerah itu aku sedang bermain bersama Elliot di halaman depan rumah kami yang luas. Bagi anak berusia enam tahun halaman itu terasa seperti hutan belantara yang menunggu untuk dijelajahi.
Musim dingin sebelumnya Dad melarang kami bermain di luar karena berbahaya. Karena itu begitu musim berganti menjadi musim semi yang lebih hangat, aku dan Elliot berusaha menghabiskan waktu sebanyak mungkin di luar ruangan. Kami tidak memiliki teman bermain lain selain satu sama lain.