keinginan tania

"assalamualaikum" dengan perlahan dewi mengetuk pintu.

"walaikumsalam"terdengar jawaban dari dalam dan keluarlah mbak Tami pengasuh tania, sebenarnya mbak Tami masih sepupu dari suami Dewi, oleh sebab itu Dewi tahu tentang keluarga Dr wisnu dari mbak Tami, menurut Dewi ini rumah omanya tania.

"dewi, ada apa?"

"ni kak,mau jenguk tania,apa dia sakit"

"ndak wi, entahlah kenapa dia rewel, ndak mau sekolah katanya, aku tadi sudah wa kamu, ndak kamu baca ta"

"hpku lowbat mbak, lupa ndak saya cas"

"di mana tania mbak"

"di kamar ndak mau keluar,aku tadi sudah telfon papa nya, supaya tania diperiksa perasaan sih dia baik-baik saja, ayo kita ke kamar tania saja"

"omanya kemana mbak" sambil mengikuti langkah mbak Tami Dewi bertanya

"kemarin berangkat ke Jakarta ,apa karna ditinggal omanya ya,biasanya dia selalu ikut kalo omanya bepergian."dan membuka pintu kamar tania

"assalamualaikum tania" sapa dewi dan kayra hampir bersamaan yang disapanya sedang asyik bermain gadget.

"waalaikumcalam , enggak aku gak mau cekolah cama ibu dewi ,aku ndak mau, he ng.. eng..eng.."tania langsung menangis

"ada apa tania, bu dewi ndak jemput tania kok bu dewi hanya jenguk tania"dewi berusaha memeluk tania ,namun ditepisnya tangan Dewi dan menangis lebih keras.

"aku ndak mau cama bu dewi,ndak"

"sini sini sama mbak saja"mbak Tami segera menggendong tania.dewi beringsut mundur

"kenapa ndak mau tania"sapa kayra lembut

"apa bu dewi jahat sama tania"sambil dielusnya punggung tania dalam gendongan mbak tami.tania menoleh pada kayra

"sini bilang pada bu ira kalo bu dewinya nakal

ntar bu ira yang akan menghukum bu dewi"

tiba-tiba tania pindah minta digendong sama kayra.

"apa sih tania sayang, bilang pada bu ira"

"bu dewi bilang kalo culga di telapak kaki ibu,

belalti tania tidak punya culga dong"masih sesenggukan dia

"kok gitu tan, kenapa tania ndak punya surga"

"tania kan ndak punya ibu,jadi culganya ya ndak ada"mendengar itu dewi pingin tertawa tapi ditahannya anak ini lucu sekali.

"gini tania surga memang ditelapak kaki ibu ber arti kita harus selalu baik pada ibu, namun saat ibu kita sudah berada di surga kita cukup mendo'a kannya maka surga bukan hanya di kaki ibu namun surga milik ibu, jadi do'akan saja ibu tania maka tania sudah memiliki surga itu"kayra berusaha menjelaskan

"itu altinya tania punya sulga ya bu"tania sudah ndak nangis lagi

"iya sayang, ibu juga selalu berdo'a untuk ibunya bu ira"

"ibunya bu ila juga di culga"

"iya sayang,ibu akan selalu mengawasi kita dari surga"

"lalu ibu ciapa yang belcama bu ila di lumah cakit waktu itu"

"itu juga ibunya bu ira, karna ibu selalu berdo'a maka allah mengirim ibu pengganti untuk ibu"

"kalo gitu tania juga mau beldo'a, bu,tania juga mau ibu pengganti cepelti bu ila,tania mau jalan-jalan cama ibu dan bergandengan tangan sepelti teman teman, ajalin tania berdo'a ya bu"

"iya sayang"tak terasa air mata kayra menetes

dipeluknya tania erat dalam gendongan nya Dr wisnu yang sudah berada di luar kamar jadi ikut terharu ternyata putri kecil nya merindukan sosok seorang ibu

"kay ayah dapat telfon dari bengkel kay ayo kita pulang"pak darman mengajak kayra pulang

"bentar yah"

"kok pulang cih kek,bu ila kan mau beldo'a cama tania kakek pulang dulu deh ntar bu ila bial diantal papa"

"tapi tania ..,apa bu iranya mau"sahut Dr wisnu

"ndak apa apa dok,ayah pulang dulu deh"

"baiklah ,kakek pulang dulu ya tania, assalamualaikum"

"waalaikumcalam kek" pak darman dan Dewi keluar diantar sama Dr wisnu mereka meninggalkan kayra dengan tania

"tania sudah sholat duhur"

"belom bu"

"ayo kita sholat sama-sama setelah itu kita berdoa untuk ibu kita"

"ayo bu"

"eh hh ambil air wudhu dulu"

"oke bu"

"Mbak Tami boleh pinjam mukena"

"cama mukena nya tania ya mbak"

"baik nona kecil"beranjak mengambil mukena dari mushola di ruang tengah, setelah sholat kayra bertanya pada tania

"apa yang tania inginkan dalam do'a tania"

"cemoga mama bica pulang cebetar mau aku ajak jalan jalan ke kebun binatang sambil bergandengan tangan cama papa"

"tania sayang mama tidak bisa pulang walau sebentar, bagaimana kalo jalan jalan nya sama bu ira saja"

"bu ila mau jalan jalan cama tania"

"ya mau dong tania"

"cambil gandengan tangan ya bu"

"oke sayang"

"hooreee, telimakaci bu, ibu mo jadi ibunya tania" sambil memeluk kayra dan bersorak kegirangan