aku masih belum melupakannya

"apa kau siap kay, sebentar lagi aku jemput ini udah otw"pesan dari Dr wisnu, sebenarnya aku malas jalan jalan namun aku sudah janji sama tania

"sudah dok"aku balas wanya

aku ambil tasku, dan berpamitan pada ayah

"jadi kay jalan jalan nya"

"jadi yah, Dr wisnu sudah otw"

"kemana kay"

"ke taman safari , berangkat dulu ya yah" sambil memakai sepatu

"apa enggak kepagian kay"

"mbak Tami ngajak pagi yah, agar tidak terlalu antri nanti nya"

"ya kay lebih baik pagi ndak terlalu panas"

"assalamualaikum"Dr wisnu sudah ada di depan pintu

"wa alaikum salam, tu kay yang jemput sudah datang"jawab ayah dan bersalaman dengan Dr wisnu. setelah pakai sepatu aku cium tangan ayah

"assalamualaikum yah aku berangkat yah"

"waalaikumsalam hati hati tolong jaga kayra ya dok" pesan ayah

"baik pak assalamualaikum"

"waalaikumsalam wbr"

sepanjang perjalanan tania selalu ceria dia bernyanyi dan tertawa melihat tingkah lucu nya aku ikut tertawa. sesampainya di sana ternyata sudah banyak mobil yang antri.

"mbak tania mo pipis"

"ayo kita ke toilet dulu"mbak Tami segera turun mengantar tania ke toilet.

"kok panjang sekali antriannya"keluh kayra

"ini kan hari Minggu mbak,jadi rame" sahut pak supri sopirnya Dr wisnu.pak supri adalah suami nya mbak Tami

" apa kamu takut kay"Dr wisnu bertanya

"ndak dok kan ada tania"di beranikan diri nya

sebenarnya kayra agak gelisah

"kamu sudah pernah kesini kay"

"dulu sama ayah ,ibu dan fania"

"sudah lama dong kay"

"ya saat itu saya masih SD"

"sekolah kan tiap tahun study tour, apa enggak

ikut kay"

"itulah sebabnya saya pindah ngajar kelas 1, menghindari taur sekolah"

"dulu ngajar tk"

"iya kelas tania"akhirnya mobil mulai bergerak

mbak Tami dan tania kembali saat petugas tiket datang.

"kok lama dek"pak supri bertanya

"antri mas toilet nya, ini aku beli wortel dulu nanti kita ngasih makan hewan ya tan"

"okey mbak"tania sangat bersemangat

ketika memasuki lokasi hewan tania sangat heboh berteriak dan tertawa apalagi saat ngasih makan para hewan yang ada di jendela mobil dia teriak agak takut takut tapi berani. saat tiba di parkiran kamipun turun

"papa tunggu aku mo gandeng tangan papa dan bu ila"

"mbak Tami sama siapa tan" mbak Tami menggoda

"cama pak upli" tania menjawap dengan lucu sambil berjalan menggandeng tangan papa nya dan kayra

setiap wahana dia ingin mencoba

"ayo bu ila naik itu dong"

"gak ah bu ira takut sama papa saja ya"

"sama papa saja ntar bu ira pingsan lo" akhir nya tania pun menuruti papa nya, mereka tampak gembira bermain bersama tak ketinggalan juga menyempatkan melihat atraksi para hewan . akhirnya mereka tiba di depan kolam renang

"papa kita lenang dulu ya", pintanya

"ini kan waktu makan siang tan, kita makan dulu ya,tu dekat kolam ada resto"

"okay pa"memasuki restoran dan segera memesan makanan.

"aku sholat dulu dok"

"o ya kay,tu musholanya ayo sekalian kita bareng, tania makan dulu sama mbak Tami "

setelah sholat Dr wisnu kembali ke resto sementara tania sudah berenang sama mbak Tami dan pak Supri. saat kayra kembali Dr wisnu sedang makan

"kok lama kay, hampir aku jemput kamu"

"mukenaku tadi dipinjam orang dok, jadi nunggu dulu, tania mana "

"sudah renang dia,makan dulu kay"sambil menyodorkan nasi goreng pesanan kayra " kamu mau renang"

"ndak ah dingin dok"segera mengambil nasi dan memakannya perlahan

"terimakasih kasih kay, kamu mau menemani tania aku jadi tahu ternyata menyenangkan bermain dengannya"

"kok gitu , apa dokter tak pernah main dengan nya"kayra jadi heran

"ndak kay , selama ini aku tak pernah memperhatikan tania semua kebutuhan tania sudah dihandle sama mama dan mbak Tami kalau boleh dibilang lebih tepatnya tania seperti anak mbak Tami dan pak Supri"

'dokter tidak menyayangi nya"

"sayang..., aku baru menyadarinya saat dia menangis dalam gendongan mu kemarin kay,

aku baru sadar kalau tania menginginkan kasih sayang orang tua nya aku bahkan tak pernah tahu apa yang dibutuhkan nya"

"mungkin kesibukan dokter yang membuat dokter tidak bisa memperhatikan nya, mengapa dokter tidak menikah saja"dalam hati Dr wisnu bergumam "bukan itu kay aku memang sengaja menyibukkan diri di rumah sakit agar aku bisa melupakan rasa sakit ku, rasa sakit karena kepergian nadya"

"dok dokter mendengarku"kata kata kayra menyadarkan Dr wisnu

"apa kay menikah, aku masih belum bisa melupakan kepergian nadya kay mamanya tania, katanya kamu akan menikah kapan kay"

Dr wisnu balik bertanya

"aku takut dok"

"kamu tidak mencintainya kay"

"entahlah, dulu saat danu kembali dia hendak melamarku aku larang aku bilang nanti saat kontrak kerjanya di Hongkong berakhir kita menikah padahal sebenarnya aku masih takut untuk menikah"

"kapan danu kembali kay"

"3 bulan lagi. jujur aku takut dok"

"tak usah takut kay, kau sudah sangat dewasa sekarang kau sudah pantas menjadi seorang ibu"

"aku takut tiap malam pingsan dok ,danu memang baik padaku dia seperti kakak bagiku dia selalu menjagaku dia mengerti kondisi ku tapi untuk menikah aku ragu seandainya bisa aku tak perlu menjadi istrinya aku hanya ingin jadi adiknya, mengapa kita tidak menikah saja dok"

"apa kay kita menikah apa maksudmu"

"dokter kan tidak menginginkan istri hanya membutuhkan ibu untuk tania sedangkan..."

belum selesai kayra bicara Mbak Tami dan tania kembali kayra segera berdiri memakai kan jaket untuk tania

"diingin bu" dipeluk nya tania

"sini ibu gendong biar hangat" setelah pak Supri kembali merekapun melangkah pergi

saat berjalan menuju parkiran tania mulai ngantuk

"sini tan gendong papa,bu ira capek tu"saat sampai di mobil tania telah tertidur dalam gendongan papa nya sementara mbak Tami segera memasukkan barang bawaan nya dalam bagasi

"sini dok tania"

" ndak mbak Tami duduk di depan saja " akhirnya Dr wisnu duduk di belakang bersama kayra sambil mangku tania yang sudah ter tidur dalam perjalanan kayra tak bicara dalam hati dia sangat menyesal

" bodohnya aku mengapa aku bicara seperti itu aku seperti orang yang tidak tahu malu" diliriknya Dr wisnu matanya terpejam sambil bersandar dan kayra ikut memejamkan mata