Sakit hati

Diandra melihat sekeliling ruangan dan merasakan sakit di seluruh tubuhnya serta nyeri di kepalanya. Dia memejamkan mata dan tak lama kemudian ingatan - ingatan Karen bermunculan.

dari dia kecil yang ditinggal ibunya meninggal, dan ia curiga akan kematian ibunya sehingga ia menyembunyikan kemampuannya serta kegeniusannya dalam berbahasa dan matematika. ia menyembunyikan agar ia bisa bertahan dan dapat mengetahui rahasia dibalik kematian ibunya. namun, ternyata dia tetap tak terselamatkan karena dia telah dicelakai oleh ibu tiri dan adik tirinya, sehingga ia mati tanpa ada yang mengetahuinya. malangnya ayahnya pun tak mau tahu apa yang telah terjadi padanya. namun tanpa sepengetahuan mereka Karen telah mengumpulkan uang dari bermain saham. sayang dia telah meninggal dengan membawa dendam serta sakit hati. sakit hati karena kekasihnya juga menghianati dirinya dengan berselingkuh dengan adik tirinya.

" malangnya nasibmu Karen tapi jangan kuatir demi membalas budimu yang telah menyerahkan tubuhmu padaku serta pengetahuanmu yang di gabungkan dengan kegeniuanku aku akan membalas mereka yang menyakitimu", gumamnya.

" dan malam ini aku harus lari dari rumah ini sebelum mereka menyadari aku masih hidup", pikir Diandra.

( sekarang Diandra kupanggil Karen ya)

tak lama kemudian Karen mengambil surat - surat berharga dan tabungannya, beserta beberapa baju, lalu semua itu ia masukan kedalam tas sekolah dan kebetulan juga Karen baru lulus SMA. setelah itu Karen keluar melalui jendela dan pergi.

Karen pergi naik taksi menuju bandara dia membeli tiket menuju negara x. ia tahu kalau dinegara itu tidak terlalu aman untuk anak seumuran dia yang masih umur 17 apalagi dia seorang gadis, karena negara x terkenal dengan kehidupannya yang keras. tapi dia tidak takut berbekal pengetahuan serta beladiri yang dikuasainya dia memantapkan untuk disana serta membangun kekuatan disana.

Dengan langkah yang pasti, Karen menginjakkan kakinya ke negara x ini.

" aku akan memulai dari awal disini dan tunggulah kalian aku akan kembali 5 tahun lagi untuk balas dendam dan merebut kembali hak mu atau hak kita, tenanglah dan bersabarlah dulu", batin Karen.

tak terasa Karen sudah beberapa hari di negara x ini, dan ia sudah mempunyai tempat tinggal sendiri. Karen membeli rumah yang ta terlalu besar tapi juga tak terlalu kecil. dan juga Karen membeli beberapa komputer serta peralatan penunjang untuk membuat super komputer agar dia dapat memulai misinya. Karen dapat mengumpulkan serta membeli itu semua karena Karen sangat lihai bermain saham, ia tahu mana saham yang akan naik atau turun. sehingga ia dengan mudah mendapatkan uang. Karen tinggal bersama seorang wanita paruh baya yang pernah ditolongnya dan sekarang dia tinggal bersama Karen . Bi Linda namanya, ia menganggap Karen seperti anaknya sendiri .

sudah 2 bulan lebih Karen berada di negara x . suatu hari ia keluar untuk mencari seorang yang akan ia pekerjakan, dengan memakai hodie gelap ia menutup dirinya dengan tudung nya. saat dia berjalan dan melewati sebuah gang kecil tanpa sengaja ia melihat 2 orang terluka dan dikelilingi oleh beberapa orang yang membawa senjata. sebenarnya dia tak mau ikut campur tapi karena tak sengaja mendengar perdebatan antara laki - laki itu dengan salah satu orang yang membawa senjata.

" Aku tak menyangka paman begitu serakah dan kejam , aku begitu percaya tapi ini demi warisan dan jabatan paman tega menghianatiku yang masih keluarga ", kata laki - laki itu yang bernama Devan.

" jangan banyak omong lebih baik simpan tenagamu yang sebentar lagi kau akan beristirahat selamanya dan milikmu akan jatuh untuk ku, ha ha.....", ucap paman Devan yang bernama Marco.

" kalian bereskan mereka aku pergi dulu", perintah Marco pada anak buahnya.