Tidak Ada tempat yg lebih riuh dari fikirannya
Disana kau kan dapati setiap cerita
Luka dan lara, senyum dan tawa, tangis meringis
setiap nama tersimpan rapi
Abadi bersama kisah tentang mereka
Tak ada tempat yg lebih bungkam dari lisannya
Sepi, sunyi..
Sesekali kan kau dapati lisan yg mengutuk langit
Hatinya bila merah berdarah,
nampak saja bungkam tak ada suara
Ditahannya semua lara, biarlah esok malam tangis menguraikannya
Fikirannku tak pernah mengizinkanku lari dari kesuraman, dan cerita di masa lalu
Lisanku tak mau tahu, sudah dia katakan,
Kamu harus sekeras batu, Tak perlulah mengeluh
Begitu saja tak mampu
Ah aku lupa, Masih ada satu tempat terakhir yang
paling tidak, bisa ku sebut pulang
Dia adalah hati, tempat untuk mengikhlaskan ketika luka, dan menerima saat lapang
Tak pernah menuntutku untuk tak menangis, karena dia tau, aku sakit
Tak juga menuntunku Riya, saat ku punya segalanya
Katanya "Menangislah, sungguh tak mengapa. Esok lusa, Ayo bangkit lagi."