Bab 8 - Masakan Sang Koki Arman!!!!!

Arman lantas mengisi namanya didalam kontrak tersebut, namun hal yang membuat dia kaget adalah ternyata Griffin itu memiliki tingkat level 13 jauh diatasnya yang masih tingkat 3. Dia tidak menyangka akan memiliki hewan peliharaan dengan level yang sangat tinggi, ditambah lagi hewan itu adalah seekor Griffin yang sangat terkenal akan kebuasannya.

Arman kebingungan ketika ingin mengisi nama hewan peliharaan miliknya, dia lantas bertanya terlebih dahulu kepada Griffin apakah dia setuju dengan pilihan nama yang diberikan oleh Arman.

"apakah tidak apa-apa jika kamu aku panggil Harpic,???" tanya Arman kepada griffin.

Dia lantas mengangguk menandakan bahwa dia setuju dengan nama itu, Arman lantas menuliskan nama set di kolom nama hewan peliharaannya setelah itu dia menekan tanda selesai.

Kontrak pun telah selesai dibuat, kini Arman memiliki hewan peliharaan dan yang terlebih lagi hewan itu adalah seekor Griffin, dia memberi nama Set untuk hewan peliharaannya.

"kontraknya sudah selesai, kini kita akan berbagi pengalaman dan aura saat bertarung, namun aku rasa kamu yang akan selalu melindungi diriku ketimbang aku yang melindungi diriku, hehehe" canda Arman.

Ridho tidak mengerti akan maksud dari perkataan Arman,

"apa maksud kamu man,?" tanya Ridho yang penasaran.

"gini kak, ternyata Set berada di level tingkat 13,!!!!" ungkap Arman yang membuat ridho kaget, saking kagetnya hingga kedua bola matanya ingin keluar.

"apa kamu bilang man, level 13????" aku gak salah dengar kan level 13,???" tanya Ridho lagi menyakinkan dia tidak salah dengar.

"tidak salah kak, set memang berada di level 13," ucap Arman yang meyakinkan kakaknya yang tidak percaya dengan ucapannya.

"GURUUU!!!" teriak Set dengan membusungkan dadanya seakan berkata (itu semua benar, aku memang berada di level 13, aku hebatkan).

"hmmm sombongnya kamu Set, suatu saat pasti aku akan mendapatkan hewan peliharaan yang berada jauh dari level yang kamu miliki," jengkel Ridho kepada Set yang membusungkan dadanya.

"Guruu, ruuu, ruuu," tawa set.

"apa!!!!! kamu tertawa di hadapanku Set," jengkel ridho yang mendengar tawa Set seakan mengejeknya bahwa itu tidak akan pernah terjadi.

"sini kamu set," panggil ridho, namun set menghindar dan berlari kebelakang Arman.

"Guruu, ruuu, ruuu," tawa Set lagi.

Hal itu malah membuat mereka tertawa, terutama Arman yang melihat kakaknya yang bertengkar dengan Set bagaikan anak kecil.

Setelah lelah berkejaran dimalam hari, mereka lantas beristirahat sejenak, kali ini mereka tidak memikirkan tentang tepat waktu untuk melewati hutan terlarang ini, itu dikarenakan Set sudah bersama mereka hewan buas yang berlevel 13.

Arman kembali mengeluarkan serigala yang dia miliki, Set dengan cepat merampas serigala tersebut namun di halangi oleh Arman.

"GURUUU,!!!!"

"Tunggu set daging ini akan aku oleh dulu, pasti kamu akan suka," ucap Arman kepada Set yang telah mengeluarkan air liur ketika melihat daging serigala yang ada dihadapannya.

"dasar kamu Set, tadi berapa yang sudah kamu habiskan, apakah itu tidak cukup,?" protes Ridho.

"guruuu," ucap Set sembari menjulurkan lidahnya.

"ahahaha, ternyata kamu juga bisa seperti itu Set," tawa Arman.

"GURUUU," jawabnya yang kembali membusungkan dadanya.

"hewan yang aneh," keluh Ridho.

"sudah jangan bertengkar lagi, aku akan mengolah daging ini dulu," ucap Arman.

"guruu," ucap Set dengan anggukan.

"cepatlah man, aku sudah sangat lapar, apalagi kita semalaman telah berlari," pinta ridho.

"siap kak," jawab Arman, dia lantas mengeluarkan perlengkapan masak miliknya dari cincin penyimpanan miliknya.

Arman mengeluarkan kompor yang bisa menghasilkan api melalui power stone fire, dan juga panci dan wajan serta bumbu-bumbu lainnya.

Oh iya perlu kalian ketahui, Arman juga sangat hebat dalam memasak makanan, guru Bahar dan ridho sangat menyukai olahan masakan dari Arman, terutama ketika dia memasak rendang dan opor.

Arman lalu menguliti serigala itu sembari menyiapkan air panas untuk merebus daging nanti, Arman cukup lincah dalam menguliti dan memotong daging serigala itu. tak butuh waktu lama daging sudah bersih dan siap untuk diolah.

Arman lantas memasukkan daging kedalam panci untuk direbus, dan memotong sayuran-sayuran sebagai bahan pelengkap makanan, tidak lupa dia mengeluarkan roti untuk membuat roti gulung daging.

"Set tolong kamu jaga panci ini, jika mendidih kamu memanggil aku, sedangkan kakak tolong bantu aku untuk membersihkan sayuran ini.

"guruu,"

"siap man,"

Mereka berdua dengan sigap melakukan perintah Arman, terutama Set dimana dia sedang duduk disertai air liur yang tak henti-hentinya keluar dari mulutnya, dia sangat serius memperhatikan panci yang ada di atas kompor itu.

Set kaget saat melihat penutup panci terangkat keatas, dia segera memanggil Arman,

"GURUUU,!!!" teriak Set memanggil Arman yang sedang menumis daging untuk dimasukkan kedalam roti gulung nanti.

Arman lantas menoleh ketika mendengar teriakan Set, dia lantas mendatangi Set sembari mengelus kepalanya,

"pintar kamu Set, dagingnya sudah mendidih, kini tinggal diberi bumbu olahan, sekarang kamu duduk dengan santai sambil menunggu hidangan selesai," ucap Arman.

"Guruu," angguk Set.

Arman lalu memasukkan olahan bumbu untuk membuat opor daging, setelah semua bumbu sudah masuk dia lantas menutup kembali panci itu dan mengecilkan api kompor.

Dia lantas beralih membuat panggangan daging untuk Set, sebelumnya dia telah merendam puluhan daging yang berdiameter 30x30 cm kedalam bumbu olahannya. Arman lantas mengeluarkan satu set perlengkapan pemanggang daging yang juga menggunakan power stone fire, dia lalu menaikkan daging tersebut di atas pemanggang yang sudah panas.

Tercium aroma yang sangat lezat dan nikmat, hal itu membuat Set yang sedang duduk jadi bangkit dan menuju kearah Arman yang sedang memanggang daging untuknya,

"Guruu, ruuu," ucapnya sambil mengeluarkan air liur yang sangat banyak hingga membanjiri tanah yang dia pijak.

"sabar Set, ini belum masak, tunggu sebentar lagi, oke," tegur Arman ketika melihat Set yang ingin mengambil daging panggang itu dari pemanggang yang sedang menyala.

"ahahaha dasar kamu Set," tawa ridho yang telah selesai membersihkan sayuran,

"ini ditaruh dimana man,?" tanya ridho yang membawa sayuran yang telah dia bersihkan.

"taruh di atas situ dulu kak," jawab Arman sambil menunjuk batu yang datar.

"baiklah man, ayo Set kita bersantai dulu sambil menunggu sang koki selesai memasak, aku jamin masakannya pasti akan enak," ajak ridho.

"Guruu," jawab Set sembari ikut berjalan bersama ridho, namun sesekali dia menoleh kebelakang guna melihat daging yang sangat menggiurkan itu.

Tak lama kemudian semua masakan telah selesai dan siap untuk disantap, Arman menyiapkan semuanya diatas karpet yang telah dia keluarkan dari dalam cincin penyimpanan miliknya.

Arman lantas memanggil Ridho dan Set untuk makan,

"kak ridho,!!!!! Set,!!!!! makanannya sudah selesai, mari kita makan," teriak Arman.

Ridho dan Set segera bangkit ketika mendengar panggilan dari Arman, Set paling cepat berlari kearah Arman.

Set melirik kesana kemari, dia mencari kemana hilangnya daging panggang yang tadi Arman buat untuknya.

"apa yang kamu cari Set," tanya ridho.

"Guruuu, ruuu, ruuu, ruuu," jawab Set sembari tangannya menggambarkan sepotong daging panggang di tanah.

"hahaha, ternyata kamu pintar juga menggambar yah," tawa ridho ketika dia melihat sebuah gambar yang telah Set gambar ditanah.

Tak lama Arman datang dengan puluhan daging panggang yang dia letakkan diatas nampan besar agar tidak kotor terkena tanah, Set sangat senang ketika melihat Arman dengan daging panggang yang sangat menggiurkan.

"Guruuu,!!!!" teriak Set dengan mata yang mengeluarkan bentuk love (hati).

"iya, iya,!!!! ini untuk kamu Set," ucap Arman sambil meletakkan nampan penuh dengan daging panggang.

Set langsung menyantap daging panggang tersebut, terkadang dia menggunakan tangannya, dan terkadang dia juga langsung memakannya langsung.

"hahaha, lihat dia man,!!!! ternyata rumor yang tersebar itu tidak benar, lihat saja Set!!!!

"darimana seramnya dia, bahkan bagiku dia itu sangat lucu apalagi ketika makan seperti itu," tawa ridho sambil menikmati masakan Arman.

"iya nih kak,!!! tapi siapa yah tadi yang takut melihat Set ketika muncul pertama kali dihadapan kita, hahaha," goda Arman.

Mereka berdua lantas menikmati makanan yang telah disediakan oleh Arman, terutama ridho, dia tidak mau kalah dari Set. Mereka berdua saling merebut roti gulung isi daging buatan Arman, terkadang terjadi sikut-sikutan antara mereka berdua yang membuat Arman tertawa terbahak-bahak.