"Lo!" tunjuknya tepat pada dada Sakha.
"Cinta sama bunda."
〰〰〰〰〰
Jantung itu berdetak semakin kencang, dengan keringat dingin yang mulai keluar membasahi permukaan kulit telapak tangan dan juga pelipisnya, ia mencoba menyangkal apa yang di ucapkan gadis dihadapannya ini.
"Hahahaha.... gila lo!!! Mana mungkin gue cinta sama bunda, dia bunda gue, cewek yang udah rawat gue... cewek yang..."
"Selalu lo bayangin bisa nikah sama lo?" Ucap Nabila dengan begitu tenang dengan senyum yang mengembang di kedua sudut bibirnya.
"Ini, gue liat ini" Ucap nya seraya memperlihatkan sebuah buku kecil berwarna hitam.
"Deg!!, itu... catatan gue." Batin Sakha saat melihat benda privasinya ada di tangan orang lain.
"Hahaha... bukan cuma ini aja Sakha, setiap gue liat interaksi lo ke bunda, lo selalu berlebihan, mulai dari peluk bunda yang posessif sampai cium bunda. Lo gatau kan? Kalo gue pernah mergokin lo yang nyelinap masuk kamar bunda buat cium dia sewaktu ayah ngantor?"
Lagi, dan lagi, wajah Shock yang Sakha perlihatkan membuat Nabila tertawa begitu kerasnya. Sesekali ia menyeka air mata yang keluar membasahi pipinya. Begitu lucunya kisah percintaan laki-laki ini.
"Haduhh... Sakha... Sakha, muka lo polos dan mencerminkan muka penyayang, tapi ternyata lo salah mengartikan perasaan lo sendiri."
Nabila berbalik memunggungi Sakha, ia menatap datar pemandangan indah yang seharusnya menaikkan moodnya menjadi baik, namun yang terjadi malah sebaliknya.
"Gue akan tetap celakain mereka, sama, seperti dulu!"
"Maksud lo?"
Nabila membalikkan badannya kembali menatap Sakha dengan pandangan remehnya. Ia berjalan memutari tubuh Sakha dan berhenti tepat di belakangnya.
"Gue yang nusuk bunda dan buat kembaran Rye mati." Bisikan itu membuat Sakha membalikkan badannya dan dengan cepat mencekik leher Nabila dengan kuat. Matanya merah menyala seperti laser yang siap mematikan benda dihadapannya.
"Hahah.. kenapa? Harusnya lo senang dong, dengan begitu ukhukk ukhhuk... lo cuma lenyapin satu ukhukk nyawa..."
"Gila ... lo gila!!! Jadi selama ini lo yang udah buat bunda gue nangis karena inget anaknya, lo yang udah hilangin kebahagiaan bunda gue." Ucapnya dengan marah, sangat sangat marah!!
"Uhhukk... bukan lo aja yang selalu ingin dapat perhatian bunda, tapi gue!!! Ukhhukk Gue juga harapkan itu. Tapi gara-gara Rye datang lagi, gue semakin jauh sama bunda. Ukhhukk ukkhhukk.. maka ukkhukk dari itu, lebih baik gue lenyapin keduanya ukhhukk.. karena gue udah punya momma Daisy eengghh.. lepas bang...sat..enghhh."
"Sialan!!! Gue gak akan biarin lo nyakitin bunda." Ucap Sakha penuh penekanan seraya melepas cengkramannya dari leher Nabila.
.
.
Lampu ruang operasipun terbuka dan menampakkan seorang dokter muda yang menangani Athena.
"Bagaimana anak saya dok??"
"Bagaimana Rye??"
"Gimana keadaan anakku??"
"Keluarga harap tenang dulu, baik, saya mengucap syukur karena operasi berjalan lancar pasien tidak mengalami luka dalam serius."
"Dok!! Bisa kita bicara di ruangan dokter?" Ucap Faysa memotong penjelasan dari sang dokter. Semua menatap Faysa bertanya tanya akan apa yang telah ia lakukan.
"Baik kalau begitu, silahkan nyonya." Saat Faysa akan mengikuti sang dokter, ia membalikkan terlebih dahulu badannya menatap semua keluarganya.
"Hanya kita yang tau, jika ada yang datang, bilang jika Rye koma."
"Kena—"
"Sstt... ikuti saja Ily, okey??"
"Hm.. baik."
Faysa pun pergi meninggalkan Satria , Ken, Ily dan juga Tae. Satria menatap sendu ruangan yang kini berada di hadapannya .
Ia lalai menjaga Athena, ia membuat Athena terluka hingga seperti ini.
Seseorang merangkul pundaknya membuat Satria menatap sipemilik lengan kekar itu.
"Dia anak yang kuat , daddy yakin Rye akan baik-baik saja."
"Ya, maafkan Satria karena lalai jaga Rye dad, jangan pisahkan aku dengannya lagi, cukup sudah rencana ini dad, Satria ingin semua ini berhenti."
"Maka dari itu, kita selesaikan dengan cepat." Ucapan tegas dari sang daddy memicu semangat dalam diri Satria untuk mengakhiri ini semua.
Pintu terbuka dengan brankar pasien terdapat seseorang yang mereka sayangi.
"Ryee..." lirih Satria saat melihat keadaan Athena saat ini. Kepala dibalut perban serta selang oksigen yang membantu pernafasannya.
"Pasien akan kami pindahkan ke ruang VVIP sesuai permintaan keluarga, kami permisi."
"Kapan kita bisa menjenguknya sus?"
"Setelah satu jam dari pemeriksaan nyonya, mari."
Para perawat dan dokter pun membawa Rye ke ruangan yang akan di tempati.
"Bun... bundaaaa..." seseorang datang dengan nafas terengah menghampiri Ily dengan peluh yang membasahi pelipisnya . Ily menatap sang putra dengan pandangan sendunya berbeda dengan Tae yang langsung memeluk pinggang Ily begitu posessifnya. hiks
"Sakha, adik kamu... ... hiks..."
"Ada apa bun?? Kenapa bisa seperti ini?"
"Rye kecelakaan Kha." Ucapnya begitu lirih dengan air mata yang turun membasahi pipinya.
Sakha berjalan mendekati Ily dengan segera memeluknya begitu erat membuat rengkuhan Tae terlepas.
Greeepp
"Bunda jangan sedih... Rye pasti baik-baik aja."
Sesekali bibir itu mengecup puncak kepala Ily karena perbedaan tinggi mereka. Tae menatap itu dengan geram namun seseorang menepuk pundaknya pelan di barengi dokter yang menangani Ily, namun ia segera pamit untuk mengurus pasien lainnya.
"Bagaimana Fay?? Apa kata dokter?"
"Rye dinyatakan koma."
"Apa.??? " semua terkejut mulai memainkan peran mereka masing masing.
Bugghh
Bughhhh
Buugghhh
"Aahhh.. ini salah gue... Rye , bangunn.. maafin kakak Rye..." dengan kuat Satria memukul tembok yang berada di sebelahnya , bughhh bugghh.
"Hey... Son, tenang, kita berdoa demi kesembuhan Rye ya, jangan menyerah."
"Ily langsung berhambur kedalam pelukan Tae, ia menangis begitu kencang mengetahui keadaan sang anak."
Namun lain hal dengan mereka yang sedih mengeluarkan air mata. Ia menangis karena bahagia, ya , karena sebentar lagi Rye akan menemui ajalnya.
Sakha menatap lekat wajah Ily, wajah itu memerah dengan air mata yang terus mengalir tanpa henti di pelukan Tae.
"Aku akan rebut bunda dari kalian, tunggu sebentar lagi." Batin itu tertawa begitu puas akan hasil yang ia dapat saat ini.
〰〰〰〰〰
Yeayyy!!!!!
Up lagi dehhhh... yuk yuk... buruan Vote Comment nya aku tunggu lohhhh 😉😉😉😉