BAB X

Jika boleh memilih hidup aku lebih memilih menjadi wanita biasa saja. Bukanya aku tidak bersyukur atas limpahan harta yang keluargaku miliki. Hanya saja, tradisi keluarga bangsawan terlalu sangat menyesakkan buatku_Fenny.

Setelah pesta dansa berakhir, Fenny langsung menuju ruangan pribadinya di mansion itu. Lagipula, hari sudah sangat larut malam. Ayah dan ibu serta sadara kandungan Fenny juga sudah memasuki ruangan pribadi mereka.

Fenny terlihat menyisir rambutnya menghadap cermin dengan wajah yang sedikit murung. Ada beberapa yang dia pikirkan saat ini.

Hampir semua anggota keluarga gray menikah dengan cara dijodohkan. Ada beberapa dari mereka yang boleh memilih menentukan jodoh mereka sendiri. Namun hal itu hanya berlaku untuk anak lelaki saja, sedangkan anak perempuan di keluarga gray tak diizinkan memilih calon suaminya. Kira-kira beberapa tahun yang lalu, seorang wanita yang cukup cerdas dan cantik dari keluarga ini memilih jalan hidup yang ingin dijalaninya. Namanya adalah Margareta sesiel grays, dia adalah adik ayah Fenny. Namun nasib buruk menimpanya, lelaki yang dia nikahi ternyata hanya mengincar hartanya saja. Suami sesiel kabur bersama selingkuhannya. Hingga akhirnya dia mengalami depresi dan mati muda terguncang karena cinta yang dia yakini mengkhianatinya. Mulai saat itu hingga kini aturan keluarga gray tetap. Tak ada wanita di keluarga ini yang dapat memilih jalan hidup mereka sendiri. Terutama menikahi lelaki dari kalangan bawah seperti almarhumah Tante sesiel.

Bahkan hari ini pun, aku merasa gundah. Karena aku tau, lelaki yang aku temui hari ini adalah calon suamiku kelak. Dilihat dari sisi manapun dia seorang lelaki sempurna dan tak ada alasan aku menolak perjodohan ini_fenny.

•••

"Fen... Aku tau aku bukan siapa-siapa. Bahkan tak sebanding bila disandingkan dengan dirimu. Aku tau ini konyol, tapi aku.. aku rasa aku tak bisa lagi jauh darimu."

Mendengar ucapan tersebut kala itu, sontak Fenny Membalikan wajahnya mengarah wajah eger.

"Ger.. aku.. juga mulai menyukaimu"

"Jadi kita.."

"Tapi maaf, ayahku sudah menjodohkanku dengan bangsawan di London"

Eger menelan ludahnya dengan raut wajah yang sedikit kecewa. Sementara Fenny beranjak dari ranjang menuju kamar mandi.

•••

Eger masih sibuk dengan pekerjaannya di hotel cabang Wigan.

Dia masih bekerja seperti biasanya saat Fenny mengunjungi keluarganya di London. Dia tau bahwa fenny akan menemui calon suaminya yang telah diatur oleh keluarganya. Meskipun terasa sakit di dalam dadanya eger berusaha tetap tenang. Hingga akhirnya dia kelelahan bekerja karena selalu pulang larut malam. Bahkan hari ini dia lembur dengan semua dokumen di meja kerjanya.

Dua Minggu telah berlalu, berita pernikahan fenny dan keluarga Richard akan segera digelar di London. Semua staf petinggi hotel mendapatkan undangan untuk menghadirinya, salah satunya adalah untuk eger.

Usai melihat isi undangan itu, eger pulang kerja lebih cepat dari biasanya. Dia pergi ke bar terdekat untuk minum-minum sekedar menghilangkan penat dalam pikirannya.

Aku tau, hal seperti ini pasti akan terjadi. Kenaifanku tak kunjung hilang dan malah semakin berharap padanya. Meski aku tau, dia hanya menjadikanku mainan di waktu luang.

Namun..

Meski begitu, aku masih merasa bahwa dia juga mencintaiku. Tapi.. tampaknya Tuhan memang hanya mempertemukan kami saja.

Kami tidak ditakdirkan untuk bersama..

Hari pernikahan Fenny akhirnya tiba juga..

Bersama pemangku kepentingan di hotel cabang Wigan lainnya eger turut menghadiri acara tersebut.

Eger berdiri diantara para tamu menyaksikan mempelai wanita dan pria mengucap janji suci mereka. Saat itu, Eger kembali terngiang ingatan indah mereka berdua yang tiba-tiba hancur seketika dari ingatannya.

Eger tau bahwa pertemuannya dengan Fenny di vila waktu itu adalah pertemuan terakhir mereka. Eger tiba-tiba tertawa kecil hingga orang disebelahnya menatapnya. Dia meninggalkan ruangan pernikahan ketika acara belum usai. Dia terduduk diluar ruangan dengan mencoba sedikit melonggarkan dasinya sembari menarik nafas dan menunggu acaranya selesai.

Aku tau aku bodoh! Tapi karena dialah aku ada disini dan menjadi seperti sekarang ini.

Aku tidak membenci Fenny sedikitpun, kami memang tak pernah berkomitmen untuk kearah yang lebih serius.

Kami pernah saling mencintai, kami juga pernah memadu cinta bersama. Tapi semua itu memang atas kesadaran kami yang saling membutuhkan saat itu.

Aku hanya bisa berdoa untuk kebaikan mereka berdua.. meski harusnya aku masuk ke dalam juga dan mengucapkan selamat. Namun aku tetap tak sanggup melakukannya. Hingga akhirnya aku membuat alasan untuk mangkir dari tempat ini dan pergi meninggalkan acaranya.

📩📩📩

Mohon maaf tuan Yount, aku pergi duluan. Ada urusan mendadak di kota kelahiranku. Tolong salamkan ucapan selamat dariku untuk kedua mempelai_Eger.

•••

Tak akan ada yang tau esok akan bagaimana...

Bahkan aku tak tau di 30 menit mendatang akan seperti apa hidupku.

Aku tak berhak menyalahkan Tuhan atas sakit dan kesedihan yang aku alami ini.

Aku sadar, sebagai manusia.. aku hanya bisa berusaha agar hari esok jadi lebih baik.

"Eger"

Terlihat seseorang mendatangi Eger yang sedang beristirahat di pondok kecil pinggir ladang.

"Lihat, aku masak makanan khusus untukmu. Ahh lihat keringatmu, ini pakailah ini untuk mengeringkannya."

Wanita ini adalah tunanganku, namanya adalah Mita . Dia adalah temanku saat aku kecil dulu. Dia tinggal di desa sebelah, aku bertemu dengannya ketika aku akan kembali ke kota ini di bandara.

Dia baru saja selesai dengan kontrak kerjanya sebagai asisten koki di Canada. Mulai dari pertemuan kami saat itu, aku sering bertemu dengannya lagi. Kebetulan ibuku juga memiliki rumah makan yang dikelola bersama dengan kakakku. Ternyata Mita adalah salah satu koki yang mengajari ibu dan kakak membuat menu baru setiap bulannya. Hingga pada akhirnya kami saling menyukai. Tak seperti sebelumnya, aku tak ingin kehilangan cintaku lagi.

"Mita, maukah kau menjadi istriku"

Aku mengatakan semua perasaanku kepada Mita disaksikan semua orang di restoran saat melamarnya.

"Ya"

Akhirnya, kami bertunangan seminggu setelahnya. Aku kini membantu ayahku di ladang saat sore. Pagi harinya aku bekerja sebagai manager di restoran ibu dan kakak. Mita menjadi kepala dapur untuk koki magang di tempatku.

Tanpa aku sadari, perjalanan panjang hidupku selama ini. Pada akhirnya aku kembali kesini...

Pengalaman kerjaku menjadi manager berhasil aku terapkan pula disini. Ditambah lagi aku bisa selalu bersama keluargaku yang aku cintai dan menemukan cinta sejatiku pula.

Mita adalah obat yang dikirimkan Tuhan untukku...

Dia ada mengobati hatiku yang rapuh dengan senyumnya. Dia seorang pekerja keras yang tangguh. Tak ada waktu bagiku mengeluh saat ini. Disetiap aku mengeluh dia selalu mendorongku dengan sesuatu yang selalu membuatku tersadar lagi akan arti syukur kepada Tuhan...

Yah, dialah obat fisik dan batinku..

"Apakah anda bersedia menjadikan Paramitha Renatha sebagai istrimu dan menjaganya seumur hidup?"

"Ya, saya bersedia"

"Apakah anda bersedia menjadikan Stevan bolt maeger sebagai suamimu dan mendampinginya selalu?"

"Ya,.saya bersedia"

•••

Akhirnya Eger dan Mita menikah 7 bulan kemudian setelah mereka bertunangan. Setahun kemudian mereka dikaruniai anak kembar bernama Elena Boltz Maeger dan Elrik Boltz Maeger. Kini mereka hidup bahagia hingga maut memisahkan mereka..

•••TAMAT•••