Menyandang Gelar Sarjana

Melalui perjalanan menuju garis finish bukan perkara abal-abal, terpejam dan ketika membuka mata semua sudah usai. Perjalanan itu ternyata tidak semudah yang kita bayangkan.

Jika ada rasa haus yang tak kunjung reda.

adalah rasa haus ketika menikmati bait-bait ilmu.

Esok adalah hari dimana sausan akan menghadapi ujian Munaqosah. Ujian yang akan menghantarkan sausan menyandang gelar Sarjana. Segala persiapan dilakukan dari mulai menyiapkan bahan materi, buku2 referensi sampai konsumsi pelaksanaan ujian.

Sejatinya repotlah manusia terhadap jawaban2 pertanyaan orang lain. Ketika orang bertanya, kapan wisuda? kita seolah2 mengejar kapan hal itu akan dilalui. Setelah wisuda justru pertanyaan bertubi2 akan lebih menohok lagi ditanya oleh orang disekitar kita. Kerja apa?, kapan nikah? dan sederet pertanyaan yang tak kunjung selesai. Ya, itulah hidup, hal-hal basa basi dalam percaturan interaksi dengan manusia itu hal wajar.

Kita tahu bagaimana perjuangan hidup kita, tapi kita tidak tahu bagaimana perjuangan orang lain dalam hidupnya. Bisa jadi kita sama-sama kuliah, tapi perjuangan menyelesaikan kuliah itu hampir setiap orang berbeda melaluinya. Maka alangkah bijaksana jika kita fokus saja dengan jalan perjuangan kita.

Sausan tak henti mengucap syukur, atas pengumuman ujian yang menyebutkan bahwa ia telah lulus perbaikan dan menyandang gelar sarjana. "Alhamdulillah ya Allah, tunai sudah kewajiban S1 ini".

"San, selamat ya ! sudah S.Pd.I, semoga manfaat". celoteh dan pelukan dari teman2 yang menyaksikan dan mendampingi sausan hingga selesai ujian.

Tunai sudah janji, bakti kepada orang tua untuk menyelesaikan studi, ini tidak hanya kebanggaan ku, melainkan kebanggaan orang tua ku. Semoga ilmu yang diperoleh maupun perjuangan sampai dititik ini sebagai amal Sholeh yang merupakan jariyah bagi orang tua kepada ku dan tak akan pernah terputus.

Sausan bersyukur dari sekian banyak orang, dia menjadi salah satu yang mendapati nikmatnya kasih sayangnya Allah. Tentu Allah Maha Pengasih kepada semua mahluk dan tak pilih kasih. Dan berharap nikmat ilmu dan kesempatan menimba ilmu merupakan salah satu bukti Penyayang ya Allah yang terpilih untuk umat2 yang tersayang.

Terimakasih ya Allah atas nikmat tiada Tara ini. Lulus di tahun 2008.