Panas

"Aku tidak suka dengan ulahmu hari ini. Kau pikir aku pria brengsek yang suka berselingkuh?" tanya Ikhsan dengan nada kecewa. Ikhsan menghela napas panjang, sebelum ia melanjutkan ucapannya. "Ku ingin aku mendekati Vivi? Jangan mimpi!" 

Ikhsan pergi dari rumah. Intan menangis mendengar kemarahan Ikhsan. Suaminya pergi dari rumah di hari ulang tahunnya. Ia menyesal karena telah bersikap bodoh. Vivi mungkin tidak menyadari rencana Intan, tapi Ikhsan dengan mudah bisa menebak rencananya.

Intan naik ke atas ranjang. Berbaring miring dengan air mata menetes, membasahi bantal dengan sarung bermotif bunga mawar kuning. Intan menyesali kebodohannya yang berusaha mendekatkan Ikhsan dengan Vivi. Ia ingin merayakan ulang tahun berdua dengan suaminya, tapi karena kesalahannya, ia malah merayakan ulang tahun sendiri. Suaminya pergi entah kemana.

***

"Pah!"

"Hem." Kamal menjawab dengan gumaman singkat.

"Kak Intan ulang tahun. Vivi kasih hadiah apa, ya?"