Kecupan paksa

Mentari pagi hari ini terasa sangat indah bagi Danang. Ia resmi berpacaran dengan Ratu. Rasanya seperti sedang berada di taman bunga yang disinari cahaya pelangi. 

Ia senyum-senyum sendiri, membuat ayahnya menautkan kedua alisnya. Soni menghampiri Danang yang sedang memanaskan mesin mobilnya. Bersiap berangkat lebih pagi dari biasanya. Ia ingin menjemput kekasihnya dan mengajaknya pergi ke sekolah bersama.

"Uhuukk!" Soni berpura-pura batuk untuk mengalihkan perhatian Danang.

"Eh, Papa. Sudah bangun, Pa?"

"Kalau belum bangun, memangnya bisa berdiri di depan kamu. Ada-ada saja pertanyaan kamu itu," seloroh Soni. Ia duduk di kursi teras, memandangi putranya yang sangat bersemangat hari ini. "Ada hal baik apa, sampai kamu begitu bahagia?"