Getaran cinta mulai terasa

"Sudah siap?"

"Oke." Gadis itu memberi tanda menggunakan ibu jari.

"3… 2...1!"

Byuurr!

Keduanya melompat ke dalam air. Mereka mengerahkan kemampuan berenang yang dimiliki untuk menjadi pemenang. Persaingan keduanya sangat ketat. Jarak mereka hanya terpaut beberapa senti saja. 

Mereka tiba di ujung kolam renang, berbalik, kembali mengayuh tangan bergantian antara kiri dan kanan. Di tengah-tengah kolam, tiba-tiba kaki Syasya mengalami kram. Ia kesulitan untuk berdiri karena licinnya dasar kolam.

Cipaak! Cipaak!

Tangannya mengepak-ngepak seperti burung yang berusaha terbang. Namun, Rendi sedang berenang mencoba mencapai tepi kolam. Ia sama sekali tidak menyadari atau mendengar suara kecipak air yang beriak.

"Ren!" 

Blup! Blup!

Syasya mulai kesulitan untuk bertahan. Air mulai masuk ke dalam mulutnya. Perlahan-lahan, tangannya semakin lelah untuk bergerak.

"Ren …." Suaranya semakin sulit untuk keluar.