*
hari ini sisi melihat kondisi toko dalam mall yang akan dia sewa dia meninjau lokasi langsung dan di temani berkeliling oleh menejer mall xxx
"aku suka dengan tempat ini"kata sisi pada manajer mall itu
"tentu saja ini salah satu mall terbaik di ibu kota ini..dan saya yakin ibu prisilia tak akan kecewa"jawab menejer itu dengan menyakinkan
"hmm.. baiklah besok saya yang akan menyelesaikan prosedur nya dan administrasi..senang berkerja sama dengan anda "kata sisi sambil berjabat tangan
"saya juga senang bisa bekerja sama dengan ibu prisilia yang cantik"kata menejer dengan genit dan memegang tangan sisi dengan erat sehingga sisi merasa risih dan mencoba melepaskan tangannya namun saat sisi mencoba melepaskan tangan dari menejer yang ganjen itu tiba-tiba Rubi datang dengan langsung memeluk pinggang ramping sisi membuat sisi dan menejer itu terkejut
"kamuuu..."kata sisi sambil menoleh melihat siapa yang memeluknya
"pak...pak Rubi..."kata menejer itu dengan tergagap karena melihat calon bos besarnya itu berada di mall xxx
"kamu ngapain di sini...dan lepaskan tangan mu"perintah sisi pada Rubi
"sayang ini mall baru yang aku mau beli...jika kamu mau aku bisa memberikan nya untuk mu"jawab Rubi Tampa melepas pelukannya
"sa...sayang .... memberikan..."menejer itu berkata dengan gagap dan melihat Rubi dan sisi secara bergantian
"apa kau keberatan???"tanya Rubi dengan memandang menejer itu dengan sinis
"ti...tidak pak ...saya hanya tidak mengetahui dia adalah...."kata menejer itu namun belum selesai sisi sudah menyela
"sudahlah aku tidak jadi memakai tempat ini"kata sisi dengan meninggalkan mereka berdua
"sayang tunggu...apa maksud kamu"kata Rubi sambil mengekor sisi namun sebelum dia benar benar pergi dari ruangan itu Rubi berbalik dan berkata pada sang menejer
"kau tadi menggoda istri ku, besok kau tak perlu kembali ke sini lagi"kata Rubi dengan meninggalkan tempat itu mengikuti sisi ,
sedangkan sang menejer hanya terduduk diam di salah satu kursi itu meratapi kebodohan kenapa tadi bisa menggoda istri bos besarnya.
**
"kenapa kau mengikuti ku"teriak sisi yang melihat Rubi terus mengekorinya sampai parkiran mobil
"aku hanya menjaga istri kusaja"jawab Rubi dengan memasang senyum seperti orang bodoh
"aku membenci mu...pergi sana"usir sisi pada Rubi
"aku mencintaimu"jawab Rubi Tampa menghilang senyumnya,
sisi hanya melirik sekilas sebelum masuk mobilnya dan pergi dari parkiran itu.
di dalam mobil sisi melihat Rubi dari kaca spionnya sebenarnya dia tak ingin terus berurusan dengan Rubi dia takut jika sikap Rubi seperti ini terus maka hatinya akan luluh lagi dan sisi tidak siap jika harus merasakan sakit lagi sedangkan sakit yang dia alami dulu masih membekas jelas.