KEDIAMAN KUSUMA
" Kalian sudah pulang? "tanya mama azka
" sudah mah, " jawab azka
" Gimana hasilnya?
(Azka dan mitha hanya diam)
" Baiklah, Azka mama minta Azka menikah lagi," ucap mama Azka.
"DEG!!!"
Bagai di sambar petir kedua pasangan itu. Entah apa yang mereka pikirkan setelah ini.
" Mitha, mama mohon sama kamu ijin kan Azka." ucap mama azka
" Kamu jangan egois, Azka sudah 10 tahun menemanimu dengan sabar, harusnya kamu..." mama Azka belum menyelesaikan kata-katanya Azka sudah berkata.
" Mah, Azka mohon jangan ikut campur rumah tangga Azka," ucap Azka menggenggam tangan Mitha.
" Kamu gak kasian sama mama Azka, "ucap mama azka
" Azka selalu menyayangi mama, " ucap azka
(Azka memeluk mamanya)
" Beri Azka waktu 2 tahun mah, Azka akan penuhi keinginan mama kalau program selanjutnya gagal, "ucap azka
" DEG!!! " Jantung Mitha berdegub dengan kencang. Mitha hampir tak percaya Azka mengucapkan janji.
Mitha merasa dirinya terancam, berfikir Azka akan menceraikannya. Pernikahan 10 tahun tiada artinya. Air mata Mitha hampir terjatuh. Namun dia menahannya.
Azka melihat ke arah Mitha, dia tau apa yang mitha pikirkan.
"Mah, kami istirahat dulu ya?" ucap Azka dan meninggalkan mamanya di ruang keluarga.
Azka dan mitha melangkah menuju kamar mereka.
*******
RUMAH SAKIT
BRUK...
" Kenapa kakiku, kenapa menjadi seperti ini.
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....." teriak michela
Para suster berlarian setelah mendengar teriakan michela.
" Nona lala," panggil suster lia
" Nona, saya mohon hentikan," ucap suster lia ketika melihat Michela membenturkan kepalanya berkali-kali dan darah dari tangan Michaela keluar dan tercecer
Beberapa suster mencoba menenangkan, tetapi Michaela terus saja meronta. Hingga dokterpun memberikan penenang.
Setelah mengobati pegelangan tangan dan kepala Michaela, dokter memberikan kabar kepada Azka.
***********
Kamar Azka dan mitha
" Sayang..." panggil mitha kepada azka
" hmm... " jawab Azka yang sedang sibuk dengan ponselnya
" Tadi maksud kamu apa yang?" tanya mitha.
" hmm.." jawab Azka.
" Aku tanya baik-baik jawab kamu gitu, kamu gak lagi selingkuh kan yang?" tanyanya
" kalau ngomong itu di pikir dulu, jangan asal nuduh. " ucap Azka dengan emosi.
Kemudian Azka meraih kunci mobil dan jaketnya. Mitha menarik tangan Azka." Kita belum selesai bicara? Kamu mau kemana? " ujarnya.
Tanpa mempedulikan mitha Azka pergi meninggalkan rumah menuju rumah sakit, dimana lala di rawat.
" Tuhan, lindungi gadis itu," ucap Azka dalam doanya.
Dengan kecepatan sedang Azka menuju rumah sakit, sampai di RS Azka langsung berlari menuju kamar lala.
Melihat keadaan lala, dada Azka merasa nyeri. Dirinya merasa bersalah atas apa yang menimpa gadis itu.
" Ku mohon jangan bersikap seperti ini lagi, aku janji akan membuatmu tersenyum." ujarnya dengan memeluk dan mengecup kening lala.
Pagipun menjelang di kamar rawat lala, terlihat Azka tidur satu ranjang dengan lala. Tangan Azka memeluk lala dengan kuat, seakan enggan melepaskan. Lala bangun dan merasa badannya sesak. Lala mendongkrakkan pandangannya, dia terkejut melihat Azka memeluknya dengan erat.
" Ganteng," guman lala.
5 menit kemudian Azka bangun dari tidurnya. Dia kaget melihat lala sudah bangun dan posisi tidur sedang memeluk lala.
" Ah, maaf," ucap Azka sambil melepas pelukannya.
Entah apa yang merasuki Azka dengan posisi tidur saling berhadapan membuat Azka terhipotis, tanpa aba-aba Azka menyambar bibir mungil lala. Dia mencium perlahan dan semakin dalam. Tangan Azka sudah menyusup masuk ke dalam pakaian lala. Dan meremas p******* lala.
Ckrek...
Azka mendengar pintu terbuka, buru-buru melepaskan diri dan turun dari ranjang lala.
" Pagi pak Azka, permisi kami akan mengecek kondisi nona lala." ucap suster mila. Azka mengangguk dan meninggalkan kamar lala.
Lala masih belum kembali ke dunianya. Karena ciuman pertama lala telah di ambil Azka. " Nona lala," panggil suster mila. Dan suara suster mila mengagetkan lala.
" Eh, suster, " ucapnya
" Kelihatannya, jauh lebih baik nih, goda suster mila. Wajah lala berubah menjadi merah seperti udang rebus.
Di tempat lain, Azka mencari sarapan pagi untuk dirinya. Azka berjalan dengan memijit-mijit pangkal hidungnya. Dia merasa bersalah dengan lala atas apa yang baru saja, dia lakukan.
" Gila, aku hampir kelepasan." gumannya.
Setelah sarapan Azka kembali ke ruangan lala. Azka berjalan dengan menggaruk rambut yang tidak gatal. Dia bingung untuk mulai bicara dengan lala.
Perlahan Azka mengambil nafas panjang dan mulai berbicara dengan lala.
" Maaf untuk yang tadi, saya khilaf." ucapnya
" Ah, i.. Iya..." jawab lala.
" Minggu depan kita akan ke Jerman untuk pengobatan kamu. Saya harap kejadian tadi malam tidak terulang lagi." ucap azka
" Dan saya janji akan memberikan pengobatan terbaik untuk kamu. Saya mohon sama kamu. Untuk bertahan. Kamu pasti sembuh, "timpanya dengan menggenggam tangan lala dan tersenyum. Lala mengangguk dan tersenyum.
" Janji, jangan bikin saya khawatir lagi," ucap azka. Dengan membelai rambut lala.
Lala tersenyum tipis, dia merasa ada yang tidak beres terhadap dirinya. Karena jantungnya berdegup dengan kencang.
" Apa aku sudah gila, terpesona dengan laki-laki yang tidak aku kenal dan tadi.... " ucap lala dalam hati
*********
Kantor Azka
Azka menyadarkan diri di kursi kebesarannya, dengan memijit pangkal hidungnya.
" Ada apa denganku? Setiap bertemu dengannya aku gak bisa mengendalikan diriku. Dan bahkan aku seperti mengenal baik dirinya, guman Azka.
Azka merasa heran dengan dirinya, dia merasa aneh tak biasanya dia menyukai seseorang dengan secepat itu, bahkan perempuan itu jauh di luar tipenya.
Gadis dengan kulit sawo matang, muka pas-pasan, tidak ada yang menarik hanya saja, sengatan aneh selalu merespon tubuh Azka ketika dekat dengan gadis itu.
Ya, gadis itu membuat hati Azka bergejolak, membuat rasa nyaman, yang di tubuhi rasa cinta.
" Aagghhh... Aku bener gila, harusnya rasa ini hanya untuk dia saja, ya rasa ini benar-benar yang aku rasakan hanya padanya saja, tetapi kenapa aku merasakan dengan orang yang berbeda." rutuknya
Tok... Tok... Tok....
" Masuk," ucap azka
" Permisi pak, hari ini nona lala telah di perolehan pulang, "ucap iqbal sang asisten.
DEG!!!
" Apa dia punya saudara? " tanya azka
" Tidak ada pak, dia gadis yatim piatu, " jawab iqbal.
" Baiklah, siapkan mobil. Kita akan jemput dia sekarang juga, ujarnya.
" Baik pak, saya siapkan. Permisi" jawab iqbal
Beberapa menit kemudian Azka menghubungi orang tuanya, dan meminta bantuan orang tuanya. Untuk memperbolehkan lala tinggal sementara di kediaman orang tuanya, hingga lala berangkat ke Jerman untuk melakukan pengobatan.
*********
Rumah Sakit
Setelah tiba di rumah sakit, Azka langsung menyelesaikan biaya administrasi lala sebelum keluar dari rumah sakit. Tak lupa Azka meminta pendapat dari sang dokter. Setelah di rasa selesai Azka bergegas menuju ruangan lala dengan jantung yang berdegup dengan kencang.