WebNovelDua Cinta62.50%

BAB 5

Azka menuju ruang kerja pak Jaya.

Tok.. Tok...

" Masuk," ucap pak jaya

" Ada apa pah," tanya azka sambil duduk di kursi depan pak Jaya.

" Harusnya papa yang tanya, kamu kenapa? " tanya pak jaya

" Aku... " ucap azka dengan menunjuk dirinya sendiri menggunakan jari telunjuk.

" Aku, tidak kenapa-napa pah, hanya saja azka memikirkan kondisi lala," ucap azka menundukkan kepala.

Pak Jaya menghembuskan nafas dengan kasar, sepertinya dia paham yang mengganggu pikiran anak lelakinya.

" Bagaimana kondisi terakhir lala? Apa dia sudah sadar dari tidur panjangnya, "tanya pak Jaya.

" Lala, sudah sadar tapi kondisinya memprihatinkan. Kakinya tidak dapat di gerakan dan lala... " ucap azka menggantung serasa susah mengatakan yang sebenarnya.

" Lala kenapa?"tanya pak jaya

" Lala... Lala depresi berat pah, dia menangis dan berteriak. " ucap azka.

" Baiklah, kita harus cari dokter untuk menyembuhkannya. Kita bisa cari referensi untuk dokter-dokter terbaik di bidang ini. Walaupun nanti harus menuju ke beberapa negara," ucap pak jaya

" Karena ini ada kesalahanmu, kamu harus bertanggung jawab penuh kepadanya." ucap pak Jaya.

" Baik pah, azka akan lakukan yang terbaik untuk lala, dan untuk sementara waktu apakah papa berkenan jika papa dan mama membantu azka untuk membujuk lala," tanya azka

" Tentu, papa mama akan membantumu, " ucap pak Jaya.

" Terima kasih pah, azka istirahat dulu. Malam pah, " ucap azka

****************

POV MITHA

Kamar azka dan mitha

Semenjak wanita itu hadir mas azka jadi jarang memberiku perhatian. Sering pulang malam bahkan jarang pulang.

Aku tau semua itu mas azka lakukan karena memang kesalahan mas azka. Tapi tetap saja mas azka salah, aku itu istrinya yang harus di utamakan. " Aagghhh... Pusing deh," ucap mitha.

" Mas azka, nyebelin bahkan aku jarang di belai. Aagghhh... Kenapa jadi mupeng," ucap mitha. Dan seketika itu muka mitha sudah seperti kepiting rebus.

" Kalau pengen, tinggal bilang pasti aku akan memuaskanmu sayang," bisik azka di telinga mitha.

" Mas... Mas azka sejak ka.. Kapan datang? " tanya mitha.

" Semenjak istriku hasratnya bergejola... Hahahaha," ucap azka sambil mencubit hidung mitha dengan gemas.

" Ayo... Sayang," ucap azka

" Ayo, apa mas?" tanya mitha

Tanpa mendengarkan perkataan mitha, azka dengan ganasnya mencium bibir mitha dan melumat habis. Hasrat yang mereka tahan selama sebulan sudah sampai ubun-ubun tak terbendung lagi.

Berbagai macam gaya azka dan mitha lakukan membuat mereka melupakan masalah yang sedang menerpa kehidupan mereka.

Azka dan mitha sudah melakukan hingga 3 ronde. Dan akhirnya mereka tumbang juga.

" Makasih ya sayang," ucap Azka dengan mengecup kening sang istri.

Mitha tersenyum dan berkata

" Terima kasih mas, aku puas" dengan wajah merona mitha menengelamkan wajahnya di dada Azka.

Azka mengecup berkali-kali puncak kepala mitha dan terkekeh geli.

" Ayo tidur," ajak azka. Sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya serta tubuh mitha.

Keesokan paginya azka bangun lebih pagi agar dia dapat melihat kondisi lala sebelum dia meeting pagi ini.

Setelah ritual mandinya dan berpakaian rapi, azka menghampiri mitha yang masih tertidur dengan pulas.

Cup...

Azka mencium kening mitha dan meninggalkan rumah menuju rumah sakit, dimana lala di rawat.

Azka menelusuri koridor rumah sakit, karena jam 5 pagi. Rumah sakit terlihat sepi jarang terlihat orang.

Tepat Azka sekarang sedang di depan pintu ruangan lala. Dia merasa ragu untuk masuk ke dalam. Dengan mengintip melalui kaca pintu.

Azka melihat lala sedang tertidur dengan pulas, dan menghampirinya.

Azka mencium puncak kepala lala.

DEG!!!

Jantung Azka berdetak dengan kencang. Azka merasa bingung perasaan macam apa ini.

Azka mengejapkan mata berkali-kali seakan-akan tak percaya telah apa yang ia lakukan.

Dengan perasaan bingung Azka keluar ruangan lala menuju perusahaannya.

**********

KUSUMA GROUP

Dalam ruangan kantor Azka, terlihat Azka berkali-kali memijit pangkal hidungnya, dia bingung dengan sikapnya pagi ini.

" Ada yang salah dengan diriku, ah... Ini hanya rasa kasihan tidak lebih Azka." batin Azka.

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Azka.

" Masuk.."

" Permisi pak, meeting di mulai 15 menit lagi," ucap iqbal asisten Azka.

" Ok, oh ya bal, cari info dokter saraf terbaik, segera laporkan ke saya, " ucap Azka dengan memijit pangkal hidungnya

" iqbal, satu lagi batalkan semua meeting siang ini." Timpa Azka

" Baik pak, " jawab iqbal

Azka dan iqbal menuju ruang meeting, hari ini mereka meeting membahas proyek resort di Bali.

Selesai meeting Azka kembali ke rumah untuk menjemput mitha, karena hari ini melihat hasil bayi tabung yang telah di pindahkan ke rahim mitha.

Program bayi tabung ini sudah Azka dan mitha lakukan selama 6 kali, selama 6 kali itulah hasil bayi tabung itu gagal padahal tidak sedikit uang yang di keluarkan Azka untuk program bayi tabung.

Hanya doa yang Azka dan mitha panjatkan, semoga program ke tujuh ini membawa hasil, karena telah lama Azka impikan mempunyai seorang anak bersama mitha istri tercintanya.

Azka dan mitha menikah sudah 10 tahun, mitha pernah hamil ketika usia pernikahannya dengan Azka berjalan 5 tahun tapi Tuhan berkata lain, di usia kandungan 3 bulan mitha keguguran karena kelelahan.

Dengan senyuman dan hati yang berdebar sepasang suami istri itu memasuki rumah sakit untuk mendapatkan hasil yang di inginkan.

Sampailah mereka di depan ruang praktek dr. Kanaya

Tok.. Tok.. Tok...

" Silahkan masuk..." ucap dr. Kanaya

" Siang dok," ucap Azka dan mitha

" siang pak Azka dan bu mitha," jawab dr. Kanaya

" Apa sudah siap bu mitha?" tanya dr. Kanaya

" Berdoa ya bu mitha, mari bu saya periksa. Semoga hasilnya sesuai yang di inginkan." ucap dr. Kanaya

" Iya dok, semoga saja ya dok." ucap mitha dengan hati berdegub kencang.

" Semangat!..." ucap Azka

Mitha menghampiri dr. Kanaya

" Bismillah ya bu, kita mulai, " ucap dr. Kanaya

Dr. Kanaya mulai melakukan pemeriksaan USG di perut mitha, mitha hanya bisa pasrah dan berdoa. Berkali-kali mitha mendengar hempusan nafas dr. Kanaya.

Setelah selesai, mitha mengikuti dr. Kanaya menuju mejanya. Dan di situ pula Azka duduk menunggu hasil bayi tabung mereka.

" Bagaimana dok," tanya Azka tanpa basa basi.

Dengan senyuman dokter Kanaya menjawab pertanyaan Azka.

" Pak Azka dan Bu mitha, sebelumnya saya mohon maaf, saya mohon pak Azka dan bu mitha bersabar. Program bayi tabung bu mitha yang bu minta jalankan gagal. Kita manusia biasa bu. Hanya Allah yang bisa wujudkan. Semangat ya bu... Kita coba lagi.." ucap dr. Kanaya dengan mengenggam tangan mitha.

" Terima kasih dok, "ucap mitha dan Azka.

**********

Hello semua, terima kasih telah mampir. Semoga semua pembaca setia sehat selalu dan sukses buat semua pembaca.

Jangan lupa dukungan untuk saya.

- Zee -