Kita Bertemu Lagi

"Maaf." Su Zhixi mengatakannya dengan suara yang pelan dan lembut.

Ning Yicheng tercengang. Sepertinya dia tidak menyangka jika Su Zhixi tiba-tiba bisa berubah menjadi lembut.

"Aku sudah meminta maaf. Bisakah kamu membiarkanku pergi?" Su Zhixi mengatakannya sambil tersenyum.

Ning Yichen baru menyadari bahwa dia masih menggenggam pergelangan tangan Su Zhixi.

Pergelangan tangan Su Zhixi terlihat sedikit terlalu kurus… Entah kenapa tiba-tiba sebuah pemikiran itu muncul di benak Ning Yichen. Saat itu dia baru melepaskan tangannya.

Begitu Ning Yichen melepaskan pergelangan tangannya, tiba-tiba dengan secepat kilat Su Zhixi menampar Su Lianxi dengan punggung tangannya.

PLAK!

Suara tamparan yang terdengar keras itu membuat pipi Su Lianxi langsung memunculkan bekas telapak tangan yang jelas!

Su Lianxi menutupi pipinya yang terasa panas sembari membelalakkan matanya dengan tidak percaya. Ning Yichen juga terkejut dan marah! Tapi setelah tamparan itu, Su Zhixi dengan cepat mundur beberapa langkah dan menghalangi Ning Yichen melakukan sesuatu padanya.

"Aku sudah meminta maaf dan tamparan itu juga tetap bisa dilakukan." Su Zhixi mengatakannya dengan menarik sudut bibirnya, dia lalu berbalik dan pergi.

Sedangkan tubuh Su Lianxi gemetar hebat karena amarah. Bahkan matanya penuh dengan kebencian. Tampaknya dia ingin bergegas mengejar Su Zhixi dan membalas dendam! Tapi karena ada Ning Yichen di sampingnya, jadi dia hanya bisa menundukkan kepalanya dan memusnahkan semua kebencian di matanya, lalu dia berkata dengan memelas, "Yichen…"

Ning Yi Chen juga sangat tertekan. Melihat jejak telapak tangan di wajah Su Lianxi, dia sangat marah dan menyesal!

Tepat pada saat itu, dia dalam keadaan linglung dan tidak bisa menghentikan Su Zhixi tepat waktu.

"Lianxi, aku akan membawamu ke rumah sakit dulu. Aku akan menemukan Su Zhixi cepat atau lambat agar dia membayar semua yang telah dia lakukan!" Ning Yichen mengatakannya dengan penuh kebencian.

Mendengar itu, Su Lianxi merasa sedikit lebih baik. Lalu dia berkata dengan lemah, "Yichen, aku seharusnya tidak datang untuk mencari kakak. Aku selalu merasa dia adalah kakakku, tetapi di dalam hatinya aku adalah musuhnya."

"Kamu terlalu polos. Su Zhixi itu berpikiran sempit. Dia membenci ibumu, kalau begitu bagaimana dia bisa memperlakukanmu sebagai adik?" Ning Yichen lalu memeluknya.

Tapi dalam benaknya, dia masih tidak menyangka Su Zhixi akan meninggalkan senyum yang bebas dan santai sebelum pergi.

Terlihat seperti dia akhirnya bisa melepaskan sesuatu.

Ning Yichen tiba-tiba menjadi bingung. Perasaan seperti ada sesuatu yang dia abaikan kembali muncul, dan itu membuatnya menjadi semakin kesal.

Setelahnya, dia langsung membawa Su Lianxi meninggalkan restoran dan mencoba melupakan perasaan aneh itu.

  ...

Setelah Su Zhixi meninggalkan kedai teh, dia kembali ke sekolah.

Tangan kanannya masih terasa sakit. Meskipun dia yang menampar Su Lianxi, tapi telapak tangannya juga membengkak yang menimbulkan rasa sakit.

Namun dia masih merasa memiliki pikiran jernih dan segar.

Dia meletakkan tangan kanannya di depan mulutnya dan meniup-niupnya. Tiba-tiba, sosok yang dikenalnya muncul di sudut matanya.

Su Zhixi berhenti dan melihat Li Bo dengan setelan formal sedang tersenyum dan berjalan ke arahnya, "Nona Su, kita bertemu lagi."

Dengan cepat Su Zhixi melihat sekelilingnya, dan benar saja, tidak jauh dari pohon kamper dia melihat sebuah mobil Bentley hitam.

Dia sedikit marah dan berkata dengan dingin, "Siapa kamu?"

Li Bo berkata sambil tersenyum, "Tidak penting siapa aku. Nona Su, silakan naik ke mobil."

Su Zhixi menggertakkan gigi dan berbalik, sepenuhnya mengabaikan pria itu.

He Jingyao benar-benar keterlaluan! Ketika dia membantunya kemarin, bukankah dia berjanji untuk tidak lagi mengenalnya setelah itu?

Mengingat adegan yang terjadi di kamar mandi kemarin, pipi Su Zhixi tanpa sadar memanas.