Bab 3 - Pelanggan Pertama

Ting~ Ting~ Ting~

Akhirnya, akhirnya Bell berbunyi juga. Sudah dua minggu lebih aku menunggu sekarang pelanggan pertamaku untuk datang telah tiba.

Bell itu berdering di seluruh Aula selama 3 detik yang menandakan bahwa ada orang yang masuk ke dalam Aula ini yang dimana mereka harus memiliki Kartu undangan untuk dapat masuk ke dalam Aula Transaksi ini.

Jadi sepertinya aku tidak perlu lagi untuk pergi keluar dari Aula Transaksi ke Kota untuk mencari pelanggan.

Jadi apa yang kita miliki disini, Nama adalah Adrian Genz umur 18 Tahun berasal dari Dunia yang tidak memiliki Kultivator karena Era Kultivator di dunia itu sudah terlupakan untuk waktu yang sangat lama bahkan tidak ada mitos mengenai Kultivator.

Dunia tempatnya berada di kenal sebagai Dunia tingkat rendah, dimana arah perkembangannya adalah Ilmu pengetahuan tapi tingkat Teknologi mereka hanya setara dengan perang dunia pertama. Dia adalah anak dari sebuah keluarga di sebuah desa terpecil.

Dia memiliki dua orang tua yang masih hidup sebelumnya dan 3 adik laki-laki dan perempuan. Kehidupan mereka miskin tapi damain namun itu berakhir setelah seorang tentara asing menyerang desa mereka dan dengan senapan yang tertinggal oleh Zaman jika dibandingkan dengan dunia pertamaku.

Seluruh keluargannya terbunuh dan hanya menyisakan dirinya sendiri, dia terkena peluru di betisnya dan berhasil selamat hanya karena Undangan yang muncul di hadapannya tersebut dan membawa Adrian kemari.

"Argh, Tolong " Kata Adrian dengan penuh kesakitan saat dia memegang betisnya itu. Dia sangat bodoh karena jika dia terus menekannya maka rasa sakit akan semakin meningkat.

Tenang aku harus tenang, dia akan menjadi pelanggan pertamaku jadi aku harus bersikap tenang dan mungkin membantunya untuk mengeluarkan peluru itu dari betisnya.

Aku berjalan ke arahnya dan memperkenalkan diriku.

"Selamat datang, Tuan. Aku adalah Ba'al yang merupakan pemilik toko Hope dan undangan yang membawamu kemari. Sebagai pelanggab pertana, Aku akan mengeluarkan peluru itu tapi aku harap kamu akan menahan rasa sakit "

"Iya, iya... Tolong aku rasanya sakit sekali" Kata Adrian dengan suara yang sangat menyedihkan.

Baiklah, layanan pertama akan menjadi gratis. Lagipula jika dia terus berteriak dan tiba-tiba pelanggan lain datang maka aku akan kehilangan pelanggan potensial jadi aku akan menganggapnha pertolongan kecil.

Jadi aku menggunakan fungsi sistem untuk mengambil peluru tersebut namun aku tidak berhasil meraihnya.

Apakah hal sederhana seperti ini perlu melakukan Kontrak?

Sisten pedagang iblis memang sesuai dengan namanya sangat keham bahkan tidak ada belas kasihan sama sekali. Sayang aku tidak bisa menolongnya tanpa dia menandatangi kontrak tersebut dan aku juga tidak berpengalaman dalam melakukan Operasi dan akan menjadi buruk jika aku asal bertindak.

Tapi karena aku bisa membantunya dengan Kontrak maka kenapa aku tidak melakukan keduanya sekaligus.

Mengatur emosiku sejenak, aku mulai mengatakan apa yang perlu aku katakan.

"Maaf tuan tetapi aku tidak bisa menolongmu jika kamu tidak menandatangani sebuah Kontrak. Kami Hope Store dapat memberikanmu apapun selama kamu dapat membayar harganya "Kataku berusaha selembut mungkin.

"Kontrak apa, aku akan menandatanganinya selama kamu berhasil membantuku dengan rasa sakit dan bahkan aku bisa memberikanmu apapun asalkan kamu bisa membuatku kuat " Kata Adrian langsung mengatakan apa yang dia inginkan dengan nada penuh rasa sakit dan kebencian.

Aku bersyukur bahwa dia tidak meminta menghidupkan kembali keluarganya karena aku tidak memiliki kekuatan itu untuk saat ini.

Kareba dia sudah menerima perkataanku sekarang adalah menentukan isi kontrak, karena dari latar belakangnya dia tidak memiliki hal yang berharga selain umurnya jadi yang bisa aku ambil adalah umurnya jadi aku akan menetapkan 20 tahun sebagai pembayaran.

Aku tidak perlu menulisnya secara manual karena selama aku memikirkan jenis Kontraknya maka aku isi Kontrak akan muncul sendiri diatas kertas Kontrak dan Kertas Kontrak itu terbang melayang ke arahku dengan lembut.

Aku mengambilnya dan menaruhnya di depan pria tersebut.

"Sebagai ganti untuk layanan yang akan aku berikan, aku akan mengambil 20 Tahun masa hidupmu. Jika kamu menerima maka tolong tanda tangani kontrak ini "Kataku.

Dia kurang fokus dengan apa yang aku katakan tapi sepertinya dia mendengar dengan jelas mengenai apa yang aku katakab tersebut. Dia tidak akan tahu berapa umurnya akan berlangsung, bagaimana jika dia hanya berumur sampai 40 tahun dan karena tanda tangan dari perjanjian ini dia mungkin akan mati dalam waktu kurang dari 1 bulan atau bahkan satu minggu.

Tapi aku rasa itu tidak akan menjadi masalah karena bakatnya yang tinggi, aku terkejut bahwa dunia tanpa Kultivasi akan memiliki orang dengan bakat tinggi untuk Berkultivasi.

Jika saja aku berpikir pendek mungkin aku akan mengambil Bakatnya sebagai pembayaran tetapi umur akan menjadi modalcyang lebih besar dibandingkan dengan Bakat dan pasti akan memiliki banyak sekalu orang dengan tingkat Kultivasi yang berada di puncak alam tetapi tidak memiliki waktu yang cukup untuk menerobos dan karena itu aku bisa menjual Umur untuk harga yang sangat tinggi bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan Bakat tapi itu tergantung situasi.

Jadi dia akan mengambil keputusan apa, jika dia menolak maka aku hanya akan mengeluarkannya dari Aula transaksi dan kehidupannya akan menjadi lebih tak berguna dimana kemungkinan besar prajurit akan menemukannya dan membunuhnya.

Dengan kaki yang pincang maka dia akan menjadi tak berguna bahkan aku mungkin akan memberikannya satu Batu embun dewa untuk melihat efeknya, tapi itu tergantung dengan Responnya.

Itu akan menjadi pertaruhan yang sulit dengannya tapi dia tidak akan memiliki banyak sekali waktu.

"Bagaimana tuan ?" Tanyaku kembali dengan sopan.

"Baik, aku akan memberikan 20 tahun umurku selama aku bisa terlepas dari rasa sakit ini dan dapat membalas dendam" Kata Adrian dengan nada pahit.

Aku tersenyum mendengar itu dan mulai tandangan bagianku dan setelah itu menyerahkannya kepada Adrian.

"Tolong tanda tangan disini "Kataku dan Adrian langsung menandatangini Kontrak itu tanpa melihat isinya. Lagipula dia tidak bisa membaca jadi bahkan jika dia melihat maka itu akan menjadi percuma.

Kontrak mengeluarkan sinar merah dan menyelimuti kami berdua dimana aku tahu bahwa sinar itu akan membentuk tato dimana tato itu menandakan bahwa kami sedang berada di dalam Kontrak.

Jadi kecuali aku menyelesaikan Kontrak maka tato itu tidak akan pernah hilang.

Karena kontrak sudah dibuat maka sekarang adalah Giliranku. Aku menggerakkan tanganku ke betis lagi dan mengaktifkan Fusngsi, dibandingkan dengan sebelumnya sekarang aku dapat lebih jelas mengenai apa yang aku pegang saat ini. Jadi aku menariknya secara perlahan dan Adrian menjeit kesakitab karena seakan dagingnya akan ikut tercabut keluar.

"Selesai, kita akan pergi ke bagian selanjutnya " Aku menatap ke tanganku dan melihat peluru yang memiliki panjang sekitar 3 Cm dan lebarnya 1,5 Cm.

Peluru yang sudah terpakai tidak akan berguna sama sekali dan hanya akan menjadi sampah. Jadi aku akan membiarkan Adrian membawanya dari tempat ini dan seterah kepadanya untuk melakukan apapun.

Lalu untuk peningkatan kekuatannya, aku memiliki banyak teknik Kultivasi dikepalaku ini yang berasal dari perpustakaan Klan Apolo. Aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan menggunakannya seperti ini, karena aku tidak memiliki bakat maka aku berpikir untuk melakukan seperti Protagonis lainnya maka bisa berhasil menciptakan teknik Kultivasi.

Namun sangat menyedihkan aku tidak seberuntung itu tetapi aku juga tidak terlalu rugi saat aku berpikir sekarang karena aku bisa menggunakannya untuk mendapatkan lebih banyak teknik Kuktivasi yang bahkan melebihi nilai sebenarnya dari Teknik Kultivasi yang aku berikan.

" Aku akan memberikanmu metode untuk menjadi kuat tetapi ini akan memerlukan waktu, dan karena kamu adalah pelanggan pertamaku maka aku akan memberikan sumber daya yang akan membantumu tumbuh lebih kuat, Tunggu sebentar "Kataku dan pergi ke salah satu ruangan.

Aku membuka pintu dan di dalamnya terdapat banyak sekali Rak dan bisa dikatakan tak berujung tetapi isinya tidak sesuai dengan Jumlah Rak dan hanya Rak pertana saja yang terisi bahkan itu tidak sampai penuh.

Aku memilih 1 jenis Teknik Kultivasi yang akan aku berikan tetapi aku tidak akan memberikannya teknim tingkat tinggi yang aku ketahui yaitu Teknik Kelas Abadi. Dan aku hanya akan memberikannya Teknik tingkat rendah dari Klan Apolo.

Teknik Tubuh Logam

Rank : Bumi

Ini adalah teknik kultivasi yang akan membuat seseorang akan memiliki tubuh sekeras Logam dan semakin tinggi tingkat Kultivasi seseorang maka akan tinggi pula kekerasan tubuh mereka tetapi dengan cacat yang sangat besar dan itu adalah penurunan kecepatan dan kelincahan pengguna akan lebih besar dibandingkan dengan peningkatan kekerasan yang diperoleh.

Aku akan memberikan teknik Kultivasi ini kepadanya. Aku mengambil buku itu dan dengan pikiranku maka salinan lain buku itu muncul kembali. Salinan ini akan menjadi setara dengan yang asli jadi akan sangat berguna di masa depan namun bukan berarti aku akan memberikan Teknik Kultivasi tingkat tinggi kepada pelangganku.

Aku akan membuat mereka menyewanya dengan harga yang luar biasa, ide yang bagus dariku.

Setelah itu aku pergi ke ruang harta dimana tempat itu hanya berisikan apa yang aku dapatkan dari Paket awal, aku mengambil batu embun Dewa. Walaupun 20 tahun untuk batu embun dewa sama sekali tidak setara tapi aku akan menganggap ini sebagai Investasi karena mungkin saja dia akan mendapatkan undanganku lagi di masa depan atau semacamnya.

Kerugian kecil tidak masalah saat awal.

Setelqh mengambil barang yang diperlukan aku langsung kembali ke pria tersebut yang sudah duduk diatas kursi.

Aku berjalan ke mejaku dan duduk juga sambil menaruh barang yang aku ambil diatas meja.

"Ini permintaanmu tuan, dengan buku ini kamu bisa menjadi seorang Kultivator dan dengan batu ini kamu akan meningkat dengan lebih cepat "Kataku.

"Kultivator ? Bisakah kamu menjelaskan apa itu Kultivator, Tuan? "Tanya Adrian.

Dia sepertinya sudah daat berpikir secara rasional walaupun aku dapat mengatakan bahwa dia masih merasakan sedikit sakit tapi dia dapat berpikir lebih baik. Tidak seperti sebelumnya dimana dia akan sedikit berteriak kepadaku sekarang dia berperilaku dengan sangat hormat.

Mungkin dia sudah memikirkan betapa mengerikannya aku karena secara tiba-tiba bisa membawanya kemari ditambah dia juga melihat tanganku yang menembus tubuhnya.

Ketidaktahuan akan menimbulkan ketakutan di dalam diri seseorang dan Adrian sedang dalam keadaan seperti itu.

"Kultivator. Mungkin tidak akan mengerti jika aku menjelaskannya secara kompleks jadi aku akan meringkasnya, menjadi Kultivator berarti kamu akan menjadi sangat kuat sehingga peluru ini tidak akan dapat menembus tubuhmu lagi dan kamu akan dapat hidup lebih lama "Kataku.

Saat aku melihat ekspresinya aku melihat bahwa dia terkejut dengan tidak percaya, lebih tepatnya dia sulit percaya. Tatapannya melihat dariku ke arah buku dan batu sebelum ke arahku lagi.

"I-Ini adalah benar, Tuan. Kamu tidak menipu, kan? "Dia bertanya dengan suara gemetar.

"Tentu saja aku tidak akan menipumu. Jadi sekarang adalah bagianku "Kataku namun sikap Adrian menunjukkan bahwa dia tidak akan menyetujui kesepakatanku tersebut.

Aku sudah mempersiapkan diri jika hal seperti ini akan terjadi. Untung saja aku adalah dewa di dalam Aula ini bahkan jika aku adalah seorang tingkat rendah tapi bahkan tanpa itu aku tidak perlu kareba aku lebih kuat dibandingkan dengan Adrian.

Sebelum dia dapat mencoba kabur aku mulai membuatnya tidak bisa bergerak dan menggantung di udara. Adrian mencoba untuk kabur namun dia tidak akan bisa melakukan apapun yang dia inginkan dan akan terjebak di udara sampai aku selesai melakukan bagian dari Kontrak.

" Lepaskan, lepaskan aku... " Teriaknya.

Namun aku sama sekali tidak memperdulikannya hanya memberikan Adrian tatapan dingin.

"Kamu berani untuk mencoba melanggar kontrak, kamu tidak berbeda dengan semut dimataku sayangnya aku tidak bisa melanggar kontrak jika tidak aku akan mengambil semua umurmu" Kataku dengan dingin saat aku menggerakkan tanganku dan masuk ke dalam tubuhnya tersebut.

"Tolong... Tolong lepaskan aku, aku tidak ingin kamu mengambil umurku... Tolong jangan lakukan itu "

"..."

Dia melakukan permohonan namun aku langsung mengabaikannya dan menarik keluar 20 tahun dari umurnya. Setelah itu aku langsung mengusirnya dari Aula ini dengan hanya Buku Kultivasi sedangkan Batu Embun Dewa tetap berada di mejaku.

Karena di dalam Kontrak aku tidak menyertakan batu embun Dewa.

Aku melihat ke arah tanganku dimana umur seseorang aku genggam. 20 Tahun, aku akan menaruhnya di salah satu ruangan dan aku langsung membuat Ruangan itu menjadi tempat penyimpanan Umur jadi semua umur yang aku kumpulkan akan berada di dalam ruangan tersebut.

Hasil dari perdagangan pertama : Keuntungan besar untukku.