Bab 4 Kematian Adrian

Pov orang ketiga

Setelah di usir oleh ba'al, Adrian muncul lagi di tempat dia semula bertemu undangan dari Toko Hope. Adrian menjadi panik saat dia sedikit berteriak tetapi saat mengetahui bahwa dia sudah tidak lagi berada di Aula transaksi maka dia bisa menjadi sedikit lebih tenang dan melihat sekitarnya.

"Aku kembali... Apakah semua itu hanya mimpi ?" bertanya-tanya mengenai apa yang terjadi, Adrian langsung memeriksa lukanya dan rasa sakit kembali menyenangat yang membuktikan bahwa semua yang di alaminya itu bukanlah mimpi melainkan kenyataan.

Dia dengan panik mencari buku Kultivasi dan Batu embun dewa, dia menemukan Buku Kultivasi tetapi dia tidak menemukan Batu embun Dewa.

Adrian mencari sekitar tetapi dia sama sekali tidak menemukan Batu embun dewa yang membuatnya menjadi frsutasi dan gemetar ketakutan.

" Aku kehilangan 20 tahun Umurku... Aku kehilangan itu, aku akan mati lebih cepat jika seperti ini, aku harus berkultivasi karena hanya itulah yang bisa aku lakukan untuk menembus kehilangan umurku " Dia berkata dengan ketakutan sebelum akhirnya kembali tenang lagi karena dia masih memiliki Manual Kultivasi.

Dengan Manual Kultivasi maka dia akan mendapatkan umur panjang dan kekuatan yang sangat besar. Dia sebagai orang yang takut mati, godaan umur panjang terlalu besar untuk dihentikan dan terlebih lagi dia sama sekali tidak tahu bahwa Kultivasi itu memerlukan waktu dimana dia tidak akan bisa masuk dalam waktu seminggu atau sebulan bahkan dengan bakatnya yang tinggi.

Namun jika umurnya masih bisa bertahan beberapa tahun dia mungkin akan memiliki kesempatan karena bakatnya yang tinggi.

Dengan umurnya yang diambil, Adrian dapat merasakan perasaan lemah dari dirimya seakan dia tidak akan bisa bertahan untuk waktu yang lebih lama lagi. Dengan panik dia langsung membuka manual itu tetapi isinya hanyalah kata-kata dan dia tidak bisa membaca.

Dia menjadi putus asa setelah mengetahui bahwa dia tidak bisa membaca dan hidupnya pasti akan mati dalam waktu cepat jika dia mengetahui cara membaca.

Selain itu untuk belajar membaca dibutuhkan banyak sekali waktu dan dia mungkin saja tidak cukup waktu sebelum akhirnya mati.

"Kembalikan, kembalikan Umurku.... Tolong Kembalikan Umurku "Teriak Adrian dengan terisak-isak, air mata dengan derasnya keluar dari kedua matanya itu.

"Aku tidak ingin mati, aku tidak ingin mati lebih cepat... Tolong"

Dia terus memohon selama seharian penuh hingga suaranya serak dan habis namun sayang bahwa undangan Hope Store tidak akan muncul lagi di depannya karena hanya keberuntungan yang besar untuk mendapatkan satu dan keberuntungannya sudah habis karena dia sudah menemukan satu Undangan Hope Store sebelumnya tetapi dia menyianyiakannya begitu saja dengan membuat Ba'al menjadi marah.

Dia masih terus menangis hingga air matanya tidak lagi muncul dan beberapa saat kemudian sekelompok tentara yang mengejarnya muncul kembali tetapi sekarang dengan seorang yang memiliki pangkat tinggi.

Yang mereka temui adalah Adrian yang tidak memiliki keinginan untuk hidup lagi, keputusasaan memenuhi dirinya tersebut dan dia bahkan tidak bergerak dari tempatnya saat mereka datang menemui dirinya tersebut.

"Dia jenderal yang tiba-tiba menghilang sebelumnya" Kata Prajurit sebelumnya.

"..."

Jenderal menatap Prajurit itu dengan dingin membuatnya bergetar ketakutan karena Prajurit merasakan bahwa hidupnya menjadi terancam dan dia menelan ludah dengan keras dan tubuhnya menjadi gemetar. Namun tatapan Jenderal itu langsung mengalihkan dari dirinya dan melihat lagi ke arah Adrian.

Orang yang tidak memiliki keinginan hidup sangat berbeda dengan sebelumnya bahkan saat dia menunjukkan pistolnya, Adrian tidak gentar sama sekali melainakn senyum putus asa muncul di hadapannya.

"Tolong bunuh aku, aku tidak ingin hidup lagi. Toko iblis itu sudah mengambil 20 tahun umurku ditukarkan dengan buku yang tidak berguna ini, tolong bunuh aku "Kata Adrian dengan nada memohon kepada Jenderal tersebut.

Jenderal itu mengerutkan kening dan melihat buku yang berada di samping Adrian, dia melihat judulnya.

Kultivasi Tubuh Logam.

" Kultivasi? Apa buku ini? Jelaskan dan aku akan membuatmu kematian yang cepat "Tanya Jenderal. Entah kenapa dia merasakan ketertarikan dari buku itu merasakan perasaan aneh itu, dia memutuskan untuk bertanya kepada Adrian.

Adrian tidak menahan diri sama sekali langsung mengatakan semuanya " Kultivasi dikatakan akan memberikan umur panjang dan kekuatan yang besar kepada orang yang mempraktekannya "

"Itu tidak mungkin terjadi, tidak ada hal seperti itu "Jenderal itu langsung menyangkalnya dengan tatapan tidak percaya.

Namun Adrian tidak peduli karena dia sudah mengatakan apa yang ditanyakan, untuk Jenderal itu percaya atau tidaknya maka itu bukanlah urusannya.

" Aku sudah menjawab pertanyaanmu, jadi tolong segera bunuh aku.... Aku sudah salah melakukan transaksi dengan Iblis, aku pantas masuk ke dalam neraka "Kata Adrian sama sekali tidak peduli dengan mereka.

*Bang* *Bang*

Suara tembakan terdengar sangat nyaring sehingga membuat burung burung ketakutan.

Tubuh Adrian langsung jatuh dengan keras ke atas tanah tapi senyum damai muncul diwajahnya.

"Kita kembali "Kata Jenderal tersebut dan mengambil Buku Kultivasi itu dengan tatapan serakah.

'Jika apa yang dikatakan oleh pria itu benar maka aku akan mendapatkan keabadian'

"Baik Jenderal "

Dengan mengambil Buku itu mereka langsung pergi meninggalkan mayat dari Adrian yang akan membusuk atau dimakan oleh binatang buas.

Nasib Adrian begitu buruk, memperdagangkan 20 tahun umurnya hanya untuk dirampas oleh sekelompok orang yang membunuh Keluargannya.

Jika Ba'al disini dia pasti akan memberikan senyum dingin terhadap mayat Adrian dan mungkin mengambilnya karena dia bisa menggunakannya untuk berbagai bisnis lainnya yang berhubungan tubuh.

Tapi Adrian beruntung karena tubuhnya juga tidak akan dimanfaatkan oleh Ba'al.

...

Pov Mc

Setelah berurusan dengan Adrian itu aku kembali duduk dikursiku dengan suasana hati yang sedikit buruk karena pelanggan pertamaku adalah seorang yang serakah tapi juga bodoh dimana dia sama sekali tidak memikirkan konsekuensi dari tindakannya tersebut.

Namun mengingat keuntungan yanh aku dapatkan, suasana hatiku menjadi sedikit lebih baik dan menjadi tenang kembali.

[Selamat karena mendapatkan 1 pelanggan. Silahkan dapatkan 2 pelanggan lagi untuk mendapatkan Fitur baru]

Aku hanya bisa berharap bahwa pelangganku yang selanjutnya tidak akan bodoh seperti sebelumnya.

Ting ~ Ting ~