205 Halusinasi

Haru sama sekali tidak berani membuka mulutnya untuk melayangkan protes ataupun suara lainnya. Dia sangat takut bahwa suaranya itu mengundang serangan kelereng lagi. Terlebih, seluruh kelereng yang melayang sebelumnya mengenai dirinya tanpa meleset satu kali pun!

Menatap ke bawah, wajah Kaori juga terlihat sama bingungnya dengan dirinya. Haru sudah benar-benar marah, melihat Kaori yang tergeletak tidak berdaya tersebut, dia ingin memukulnya. Tetapi setelah mengingat serangan kelereng tersebut, Haru tidak berani bertingkah gegabah. Dia sekarang ragu harus berbuat apa.

Setelah memikirkan hal ini, Haru mengambil keputusan untuk melangkah maju. Tetapi setelahnya dia melangkah, sebuah kelereng kembali melesat dari lantai 2. Haru dengan cepat menutup wajahnya dengan tangannya, tetapi kelereng tersebut berhasil melewati jari-jarinya dan menghantam wajahnya.