206 Harga Sebuah Informasi

Randika dengan cepat keluar dari kamar tidur Kaori melalui jendela. Keadaannya sudah jauh lebih baik dan kekuatan misterius dalam tubuhnya sudah berhasil ditekannya dengan sempurna. Rasa sakitnya itu benar-benar tidak terbayangkan, jika dia mengalaminya lagi sekarang bisa-bisa dia memilih untuk mati saja.

Ketika Randika kembali menuju Azumi bar, dia menyadari bahwa bar itu telah tutup. Namun, terdapat beberapa lubang di dinding samping, jelas ini merupakan saksi bisu dari pertarungannya dengan 5 ahli bela diri.

Sambil meregangkan tubuhnya, Randika masuk dari lubang yang hanya ditutupi kain tersebut. Suara kakinya benar-benar menggema di ruangan yang sepi ini.

Mendengar suara langkah kaki itu, seorang pengawal berbadan besar turun dari lantai atas untuk melihat. Awalnya dia sudah siap mengusir siapapun yang datang itu, tetapi ketika dia melihat sosok Randika, tenggorokannya menjadi kering dan nyalinya menciut bagaikan ikan teri.