Apakah Kamu Ingin Membunuhku?

Wajah Aiden terlihat tegang. Tangannya terkepal dengan erat sehingga dokumen yang ada di tangannya menjadi lusuh.

Melihat reaksi dari Aiden saja, Maria sudah tahu hasilnya. Lututnya tidak kuasa menahan tubuhnya lagi. Ia terjatuh ke lantai dengan kedua tangan menutupi wajahnya, menangis tersedu-sedu.

"Pasti ada yang salah. Ini tidak mungkin," Aiden menggelengkan kepalanya sekali lagi. ia keluar dari ruangannya dan meneriakkan nama Harris.

Mendengar panggilan Aiden, Harris bergegas menghampirinya.

Ia tidak pernah melihat Aiden berteriak seperti itu kepadanya. Begitu masuk ke dalam, ia bisa melihat Maria terduduk di lantai sambil menangis sejadi-jadinya. Bima juga terlihat sangat terkejut hingga wajahnya sedikit memucat.

"Tuan, ada apa?" tanya Harris dengan panik.

Aiden menariknya masuk ke dalam ruangan dan membanting pintunya dengan keras.

Harris tidak sempat bereaksi ketika tangan besar Aiden tiba-tiba saja mencekik lehernya. "Dari mana laporan ini berasal?"