Malam yang Sangat Panjang

"Apakah kamu menungguku?" tanya Aiden sambil memandang Anya dengan lembut.

"Tidak, aku mengantuk. Tidurlah!" Anya menarik selimut untuk menutupi wajahnya yang memerah karena malu.

Aiden tertawa melihatnya. Ia mengulurkan tangannya dan mengelus kepala Anya. "Aku akan segera kembali."

Anya tidak berani bergerak. Ia meringkuk di dalam selimut itu dan tidak berani bersuara.

Setelah mendengar suara Aiden pergi, baru lah ia berani mengeluarkan kepalanya dari selimut untuk mengintip.

Aiden masuk ke dalam kamar mandi. Ia mandi dengan cepat dan mengganti pakaiannya dengan pakaian rumah yang santai.

Ketika Aiden keluar dari kamar mandi, ia melihat wajah Anya yang disinari oleh cahaya lampu. Wajahnya terlihat putih dan mungil, seolah bisa pecah kalau salah sentuh.

Anya memejamkan matanya, terlihat berpura-pura tidur. Tetapi Aiden bisa merasakan kepanikannya.