Ketemu?!

Saat aku mulai sadarkan diri lalu membuka mata, yang kulihat pertama kali adalah wajah si Om yang sedang menatapku dengan cemas, seketika Om itu menghampiriku setelah tahu aku sudah siuman.

"Kau tidak apa-apa? Lukamu telah ku obati, apa masih terasa sakit? " ucapnya sembari memengangi tanganku.

"Ya, sudah mendingan, tapi Om aneh ya! Om yang menembakku, Om pula yang mengobatiku!ahaha,ohok-ohok"(aduh kualat aku).

"Apa maksudmu?, bukan aku yang menembakmu, itu adalah ulah para pemberontak yang telah diusir oleh Ayahku" jawabnya setengah marah.

Kulihat dalam-dalam matanya untuk memastikan kejujurannya.

"Baiklah, kalau begitu terimakasih!".

"Heh, tunggu dulu, buah durian nya habis,harus kemana lagi kita" ucap Taehyung sembari terus memakan buah durian.

"Coba minggir, Biar kulihat, eh Iya benar" timpal Jungkook sambil memikul sekarung penuh yang berisi durian.

"Masa Iya? " timpal J-hope.

Mereka lalu melihat sekeliling, hanya padang rumput yang terbentang luas didepan mereka, lalu 7 kurcaci pun makan durian bersama(jangan bilang mereka lupa dengan majikannya?!😑).

Sambil terus memandang kesekitar, semuanya memutuskan untuk berkemah disana, dikarenakan sepertinya matahari yang akan mulai tenggelam.

"Sebaiknya kita bermalam disini dulu sambil terus memikirkan rencana berikutnya, kita tidak boleh gegabah mencari Dea saat gelap, takutnya malah kita yang terjebak dan malah mempersulit Dea! " ucap Namjoon.

Dengan penuh ketegasan dan pemikiran dewasanya, pantas saja dia yang jadi leader bukan si Jin😗.

"Kalau begitu kita bagi tugas, "ujar Namjoon.

"J-hope, Jimin, Taehyung, kalian cari kayu bakar!, Jin hyung, cari sesuatu yang bisa dimakan, Jungkook dan Yoongi hyung cari air dan sesuatu yang bisa dijadikan alas tidur " suruh sang leader kepada semua member(si Namjoon Udah berasa jadi BOS aja, tinggal nyuruh-nyuruh).

"Aku gimana, Namjoon oppa??  " tanya Dila.

Memang dari tadi nama Dila tidak disebut, mungkin gara-gara Dila perempuan Kali yak? Namun sepertinya bagi Dila itu tidak adil, serasa tidak bisa diandalkan (menurutnya).

"Begini Dila, tugasmu sebenarnya adalah berjaga disini, aku akan berkeliling sebentar untuk mencari-cari petunjuk lokasi Dea" ucapnya.

"Bawa aku bersamamu, aku tidak ingin sendirian disini, bagaimana kalau nanti ada binatang buas, aku sendirian, tidak tidak! Bawa aku bersamamu! " ucap Dila penuh harap.

"Baiklah, oke teman-teman, kita bertemu lagi disini setelah hari mulai gelap! Oke? "

"Ai'yaik, kapten! " jawab serentak para member.

Mereka pun mulai berpencar.

"Hey, aku menemukan kayu! "Ucap Taehyung lalu meraih sebuah ranting yang tergeletak ditanah.

Sesaat akan meraihnya, ternyata itu bukan ranting kering seperti dugaannya melainkan seekor ular anakkonda, (untung saja patukannya meleset, fiuh nyaris yak?).

Dilain sisi, Jin sedang berusaha mencari sumber nutrisi untuk semuanya, dia sedang gigih menombak-nombak ikan disungai disamping padang rumput.

"HOOOH, HEEYAAA, hampir dapat,AAGGHH ciiaat"

Lalu ia menombakkan bambu runcing ke arah sekumpulan ikan, (sudah seperti orang pedalaman, menombak sambil melotot dengan tatapan kelaparan).

"Kalau boleh kutanya, kita ada dimana ya? "Tanyaku.

"Kita berada disebuah gubuk tua dibalik padang rumput yang terbentang cukup luas, memang kenapa? "Jawabnya lalu balik bertanya padaku.

"Tidak, hanya saja apa tujuanmu membawaku kesini? Apa ini kediaman Nenek itu, dimana dia, dimana? " ucapku lalu mencoba bangun.

"Akh! "

Sepertinya badanku masih sakit.

"Hey, jangan bangun dulu, kau masih sakit, berbaringlah lagi" suruhnya sembari membaringkanku lalu menyelimuti ku.

(yang anehnya, cerita awalnya kan kami ini bermusuhan kenapa jadi begini).

"Tunggu disini sebentar! Aku mau mencari sesuatu untuk dimakan, jangan gunakan mantera untuk sementara, itu akan berbahaya bagi mu" ucapnya lalu pergi keluar.

Inilah yang kutunggu -tunggu, kesempatan kabur ada didepan mata, saat kutunggu dan pastikan Om itu benar-benar pergi, akupun mencoba bangkit kembali, namun sayang usahaku gagal, badanku sulit untuk digerakkan, jalan satu-satunya hanya dengan menjatuhkan badanku kelantai, lalu merangkak mencapai pintu.

"Sial! Ganggang pintunya ketinggian, aku tak dapat meraihnya"

Dengan susah payah aku mencoba bangkit, dan akhirnya aku bisa membuka pintu.

Saat pintu terbuka akupun merasa sangat senang.

"Cahaya apa itu, secepat inikah? Perasaan baru saja Om itu pergi" ucapku.

Namun sepertinya itu bukan si Om, ku coba menfokuskan pandanganku.

"Oh tuhan, itu Dila, DILAAAA!! " teriakku.

Mereka sepertinya mendengarku akupun melambai-lambai, bagus mereka sekarang tahu keberadaanku.

Tiba-tiba,

"Sudah kubilang untuk tetap berbaring didalam, kau ini nakal sekali, sekarang kau ikut aku! " ucap si Om dari sampingku.

Aduh, baru saja bertemu teman2ku dan dia sudah kembali saja.

"Aakh, tidak! Lepaskan aku, temanku datang! Tolonglah, aku mohon, Om! " ucapku.

Namun sayang, kata-kataku tak membuatnya berubah pikiran, dengan sigap si Om kembali menggendongku pergi meninggalkan gubuk tua itu.

Aku melihat kebelakang, berharap mereka masih terus mengejarku, tak ada lagi yang bisa kulakukan, (sihirku tak lagi bisa diandalkan, padahal saat ini genting sekali), kulihat mereka memang mengikutiku, akupun menghela nafas lega.

Hey gengs,jgn lupa laik and surkribe  yaw(vote)

😘💟