Keadaan ayahnya mulai membaik setelah tiga hari di rawat di rumah sakit. Selama ayahnya di rawat, Marsha selalu berjaga di rumah sakit. Ibunya sedang sakit juga dan kakaknya Tomy sedang dinas di luar kota, jadi orang rumah tidak ada yang menggantikannya. Marco sesekali datang ke rumah sakit untuk menjenguk, hanya sebentar. Jadwal shooting-nya belakangan ini begitu padat. Sebenarnya Marco benar-benar tak ada waktu untuk melakukan hal lain selain shooting filmnya, hanya saja Marco terlalu memaksakan diri untuk datang ke rumah sakit.
Pandangan pertama saat ayahnya melihat Marco adalah pandangan dengan penuh kebencian. Namun Marsha sama sekali tidak mempedulikan hal itu. Dia tidak ingin ambil pusing. Hidupnya bukanlah untuk membahagiakan orang-orang yang membuatnya menderita.